Chp.2┊Rumah

6.6K 1.1K 262
                                    

✿ ──────._.˚ㄒ卄乇ㄚ˚._.────── ✿


×
Chp.2┊Rumah
×

"Uh...," aku mengerjap-ngerjap, sekeliling seperti ada efek blur motion membuatku sedikit pusing. Setelah mendapat keasadaran penuh, aku meneliti seluruh penjuru ruangan yang terkesan sederhana.

Iki kamar sopo?

Selagi melihat kamar berukuran sedang, pandanganku terhenti kala menangkap seekor, ralat, seseorang yang tengah meringkuk di lantai beralas karpet coklat.

"Hiih!" aku mundur ke pojok seraya menutup mataku menggunakan selimut, takut untuk lebih melihat orang itu.

Gak tau kenapa, level takutku meningkat.

Tarik nafas, tahan... tunggu besok.

Setelah memberanikan diri, aku perlahan mengintip orang yang berada di bawah. Aku tak bisa menerka-nerka siapa orang itu karena seluruh kepalanya tertutup sempurna oleh kain. Penasaran, aku pun menyenggol-nyenggol tubuh orang itu menggunakan penggaruk punggung.

Apa sudah mati?

"Urgh..."

Eh, masih hidup.

Dengan cepat, aku melempar asal penggaruk punggung itu, mencoba membuang barang bukti. Dan sekarang, orang yang kuganggu perlahan duduk seraya mengucek-ngucek matanya.

"Hoaam... kau sudah sadar ya."

Lah? Mikey-mouse?

"Kupikir kau tidak akan bangun lagi," celetuk Mikey membuatku ingin menjambak rambutnya yang terurai berantakkan itu.

"Em...," aku memberanikan diri untuk bertanya, "kenapa aku di sini?"

Mikey duduk bersila lalu menjawab pertanyaanku, "kemarin sore kau pingsan, jadi aku membawamu ke rumah."

"Rumah?"

"Iya, rumahmu."

"Rumahku?"

Aku melirik kiri, melirik kanan. Perasaan ini bukan kamarku deh. Kenapa? ya karena, kamarku itu dindingnya dipenuhi poster-poster anime. Kalo yang ini mah cuma cat warna cream polos. Mana lagi, tata letak bahkan isi barangnya beda.

Mikey kini mendekat, membuatku harus mundur hingga punggungku menempel dinding, "a-apa?"

Aduh... bikin jantung dag-dig-dug-der aja.

Aku menutup mataku kala Mikey mengangkat tangannya. Dan... berbeda dengan apa yang kupikirkan, pria itu melepaskan sesuatu yang menempel di dahiku.

Kini aku membuka mata, oh... yang Mikey ambil itu plester kompres.

"Syukurlah kau tidak demam lagi."

"Demam?"

"Iya, suhu tubuhmu sangat panas sebelumnya."

"Ada apa denganmu? Kau seperti orang ling-lung," tutur Mikey sambil duduk bersila.

Aku mengabaikan ucapannya dan melihat baskom berisi air yang berada di atas nakas, lengkap dengan handuk kecil. Kini penglihatanku beralih ke jam dinding yang menunjukkan pukul 09.00 pagi.

"Kau di sini dari kemarin?"

"Iya."

Duh... perhatian banget, jadi sayang...

Dari kemaren?

Eh? aku meraba-raba tubuhku.... Kok aku pakai kaos lengan pendek? Aku langsung menjaga jarak dari Mikey seraya memeluk tubuhku dengan tatapan tajam, "apa kau—"

They |Tokyo Revengers X Reader| [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang