Chp.24 ┊Sebuah Rencana

1.2K 313 27
                                    

✿ ──────._.˚ㄒ卄乇ㄚ˚._.────── ✿


×
Chp.24┊Sebuah Rencana.
×


Kisaki sudah membahas semua hal yang akan kami lakukan di malam natal nanti. Tentu saja aku punya rencana lain yang tak aku kuberitahu. Persetanan dengan nasib keluarga Shiba, fokusku hanya tertuju untuk mengeluarkan Kisaki dari Toman.

Aku menerima panggilan masuk dari seseorang.

"Apa kau gila!?"

"Orang-orang sering mengatai begitu tapi sebenarnya aku masih waras. Tenang saja."

"Argh! Kau ini menyebalkan sekali! Kenapa kau menyuruhku ini-itu padahal aku bukan bawahanmu!!"

Aku terus menjauhkan ponselku dari telinga sampai suara ocehan caci maki itu reda.

"Aku ingin bicara dengan Yuzuha."

"Kau tidak mendengarku?!"

"Sudah cepat, berikan saja."

Suara dari sebarang sana berubah menjadi sapaan. Aku tersenyum sumeringah, "halo Yuzuha."

"[Y/N]?"

"Benar sekali, hehe. Oh ya! Tadi Kisaki sudah bertemu denganmu bukan? Aku sudah memperhitungkan semuanya dengan sangat baik."

"Maksudmu apa?"

"Yang kau inginkan hanya melindungi Hakkai. Aku bisa membantumu tanpa persyaratan apapun asal kau mau mengikuti perintahku."

"Hah?"

"Dengar ini. Apa membunuh adalah solusi akhir?"

Aku mematikan sambungan telepon ketika sudah bersitatap dengan dua sosok perempuan di depan sana. Ah, agaknya Ai benar-benar kesal denganku sementara Yuzuha masih dilanda kebingungan.

Aku menarik dua sudut bibirku demi membuat senyum ramah sementara tanganku terjulur mengharapkan sebuah jabatan balik.

"Percaya padaku Yuzuha."

°⊱────────────⊰°

Aku berlari cepat menerobos orang-orang yang berhilir-mudik. Tudung hoodie sengaja kunaikkan untuk menghindari kontak langsung dengan salju. Berkali-kali aku memeriksa jam pada ponsel untuk memperkiran telat tidaknya waktu janji.

"Hah... hah... maaf menunggu lama...," ucapku berpegangan pada pundak Takemichi agar tak langsung jatuh terduduk sebab sudah lari lebih dari 30 menit.

Rasanya kakiku mau patah.

"[Y/N], kau telat 3 menit," celetuk Kisaki.

Baru ingin membela diri, tudung hoodie-ku ditarik Hanma begitu saja. Aku seperti anak kucing yang digeret paksa.

"Bisakah kalian berpegang pada rencana?" tanya Kisaki.

Takemichi mengangguk mantap, "ya. Aku akan berunding pada Hakkai yang seharusnya sudah di dalam gereja sementara kalian menyergap Taiju."

"Apa [Y/N] memang harus ikut?" Chifuyu terlihat khawatir.

Aku menepuk punggunya pelan lalu menyuguhkan senyuman. "Tenang saja! Aku tak akan mengambil resiko!" ucapku.

Dia menghembuskan nafas berat, "ya... mau bagaimana lagi."

Kami menyatukan tinju kami, "ayo berjuang bersama!"

Sedikit penjelasan mengenai rencana dari Kisaki. Di saat Takemichi membujuk Hakkai untuk tidak membunuh Taiju, kami berempat akan lebih dulu mengalahkan Taiju di luar.

They |Tokyo Revengers X Reader| [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang