Chp.27┊Rapat Toman

925 159 42
                                    

✿ ──────._.˚ㄒ卄乇ㄚ˚._.────── ✿


×

Chp.27┊Rapat Toman
×

Saat terbangun aku sudah berada di rumah sakit. Aku tidak begitu ingat apa yang sudah terjadi, tapi sepertinya aku pingsan-lagi. Coba hitung sudah berapa kali aku kehilangan kesadaran di depan mereka? Banyak. Ini memalukan, aku pasti dikira lemah.

Aku melepaskan alat bantu nafas yang menurutku cukup mengganggu lalu perlahan duduk dengan menyenderkan punggungku pada kepala ranjang. Penglihatanku menelusuri sekitar. Begitu sunyi, namun ada sosok laki-laki cebol yang sedang tidur nyenyak di lantai. Kasihan. Padahal ada sofa di ujung sana.

Karena langit begitu gelap, sudah dipastikan ini malam hari. Kira-kira berapa lama aku pingsan? satu jam? dua jam?

Tak berselang lama, Takemichi membuka pintu kamar, "[Y/N]-"

"Shuut," aku menempelkan jari telunjuk pada bibirku, mengisyaratkan agar Takemichi tidak membuat kehebohan. "Yo! Apa kabar?" tanyaku setelah dia mendekat.

Bukannya menjawab, dia malah menerjangku lalu menangis haru membuat baju pasienku basah. "Hikss, kukira kau tidak akan bangun lagi!!"

Wah wah, kalem bro! Mana mungkin hanya pingsan bisa membuatku meninggal.

"Tenanglah Takemichi," ucapku menepuk-nepuk punggungnya lalu segera mendorongnya menjauh. Bila dilihat Hina, dia bisa cemburu, dan aku sama sekali tidak tertarik dengan pertengkaran antar sepasang kekasih.

"Apa masih ada yang sakit? pusing? demam? bagaimana dengan perutmu? apakah mual? atau tenggorokkanmu tidak enak?" tanyanya beruntun.

"Hei, aku pingsan karena kelelahan. Lihat, sekarang aku sudah sembuh total," aku menggerakkan sedikit badanku agar meyakinkan. "Ngomong-ngomong sudah berapa lama aku pingsan?"

"Eum itu... kau sudah pingsan selama 2 hari."

"Apa? 2 hari? kau tidak bercanda?!"

Takemichi menggeleng. "Kami menjengukmu bergantian, hanya Mikey-kun yang selalu di sini. Sepertinya dia baru bisa tidur," jelasnya sembari menunjuk Mikey yang tertidur pulas di sana.

Waw! primitif. Ketua geng berandalan yang satu ini sangat memperdulikanku ya? Patut diberikan apresiasi. Mari tepuk tangan.

Tak lama dari situ, dokter datang untuk mengecek keadaanku. Saat masuk dia cukup kaget melihat Mikey yang masih stay bobo cantik di lantai. Sementara itu Takemichi memutuskan untuk keluar sejenak.

Setelah memeriksaku, dia berucap, "kondisi tubuhmu sudah stabil, kau bisa pulang ke rumah lusa nanti. Namun, jangan melakukan aktivitas yang berat dulu, mengerti?"

"Iya pak dokter."

"Apakah wali [F/N]-san ada di sini? ada beberapa hal penting yang harus diberitahu," ucapnya sembari memeriksa berkas.

Aku menggeleng pelan, "Ayah sedang berada di luar kota, sepertinya cukup sulit untuk dihubungi." Itu setengah benar dan setengah bohong.

"Apakah anda ingat sudah berapa kali kepala anda terkena pukulan benda tumpul?" dia memberikan beberapa kertas hasil rontgen otak padaku.

Aku hanya menggeleng pelan. Kejadian kelam itu harus dilupakan!

"Baiklah, akan saya jelaskan."

"Eits sebentar," aku mengangkat jemari telunjukku," tolong jelaskan dengan kalimat yang mudah dipahami. Kepalaku terlalu sulit mencerna kata-kata medis," jelasku.

They |Tokyo Revengers X Reader| [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang