"Baiklah baiklah," dia memelukku lebih erat, "em... mungkin aku ingin pergi liburan."
"Liburan?"
"Ya. Pergi ke Pantai dengan pasir putih, atau mendaki gunung untuk melihat langit sore."
"Seharusnya kau memikirkan pekerjaan."
"Kau banyak tingkah ya?"
Kami berdua saling tatap. Dia tersenyum lebar dan berimbuh, "aku, kau, dan yang lain, semua akan liburan bersama."
Tanganku terangkat, menangkap pipinya dan mengelus pelan, "kalau begitu, berjanjilah satu hal padaku."
"Janji?"
"Ya. Dan kau harus menepatinya."
"Apa dulu?"
"Itu... suatu hal yang mudah."
"Aku mulai curiga," Baji menyipitkan matanya seolah menyelidikiku.
"Tidak. Ini hanya permintaan sederhana."
"Lalu apa?"
"3 November, hari ulang tahunku dan kau.
Ayo habiskan waktu bersama, seperti berkeliling kota menggunakan motor-mu, makan peyong yaksioba, ataupun melihat langit sore dari atap," jelasku."Hanya kita?"
"Tentu saja!"
"Oke."
"Satu lagi!"
"Permintaanmu banyak sekali."
Aku mengeluarkan cengiranku tanpa dosa, mengabaikan aduan protes darinya. "Siapkan hadiah ulang tahunku," ucapku diselingi kekehan.
"Bukankah menghabiskan waktu bersama termasuk hadiah?"
"Itu beda!"
"Baiklah-baiklah. Kau mau hadiah seperti apa?"
"Kenapa tanya padaku? Kau yang harusnya memikirkan hadiah yang cocok untukku! Aku juga akan memberimu hadiah, jadi tenang saja."
Baji mendengus sedangkan aku hanya terkikik geli. Ternyata dia tidak menolak permintaan anehku.
"Baji."
"Hm?"
"Jari kelingking."
Dia mengernyit bingung. Namun akhirnya, dia mulai mengerti maksudku. Kami mengaitkan jari kelingking di bawah langit gelap berbaur bintang tak terhingga.
Benar-benar indah.
Aku ingin selalu melihat langit ini bersamanya.
Aku ingin selalu melihat senyumnya.
Aku ingin dia terus memelukku.
Dan—
"Harus tepati ya?"
"Iya."
"Janji?"
"Janji."
—aku ingin dia tetap hidup.
○
○
○
✿ ──────._.˚ㄒ卄乇ㄚ˚._.────── ✿
❀
×
Chp.19┊Biru Menjadi Abu
×
❀
KAMU SEDANG MEMBACA
They |Tokyo Revengers X Reader| [HIATUS]
Fiksi Penggemar╭──────────── ╰─➛✎﹏ | Tokyo Revengers .°• ੈ˚•. [HIATUS] Awalnya, semua baik-baik saja... Hidupku yang aman dengan menjadi penghuni kamar. Hidupku yang damai dengan menikmati halu. Hidupku yang tenang dengan menjauhi masalah. Namun akhirnya, semua be...