✿ ──────._.˚ㄒ卄乇ㄚ˚._.────── ✿
❀
×
Chp.5┊Pulang Sekolah
×
❀
"Kami minta maaf!"
"Eh?"
Aku mengernyitkan dahi kala melihat 2 cewek yang waktu itu berkelahi denganku kini menunduk maaf. Sebenarnya ada 3, yang satu lagi — si ketuanya hanya nyender di dinding, enggan untuk ikut maap-maapan.
Kenapa ni para setan tiba-tiba minta maaf?
"A..aku benar-benar minta maaf. Ai-san hanya ingin mendapatkan teman," tutur si rambut merah.
"Itu benar," jelas si blonde.
Si ketua mereka yang sedari tadi diam dengan tingkah cool kini mencak-mencak, "kenapa kalian menggunakan namaku! Lagipula aku tidak akan sudi berteman dengan cewek jalang itu!"
Halah! Padahal kau duluan yang ngajak temenan dah kayak ngajak gelud, babi!
"Sudahlah, Ai-san!" si blonde menariknya lalu menundukkan kepalanya di hadapanku, "minta maaflah!
"Oi! Yuu-chan! Lepaskan!" ronta si ketua.
Aku melipat tangan di depan dada, sedikit mengangkat dagu dengan memasang wajah jijik. Pengennya sih masang ekspresi kayak Mbah Sukuna, tapi gak kesampean.
Itu, si onoh ngajak aku ke belakang sekolah terus minta maaf. Padahal kejadiannya dah seminggu lewat. Telat neng, telat.
"Kami tidak akan mengulangi hal itu lagi," ucap si rambut merah."
"Ya, ya, terserahlah. Tapi–" aku menjeda kalimatku, "...namamu Ai, kan?" tanyaku pada ketua mereka.
"Memangnya kenapa?"
Gak nanya doang.
Aku menendang tulang keringnya hingga dia meringis, "minta maaf yang benar bangsat!"
"Akh! Cewek sialan!"
"Apanya? mau kutendang lagi?"
"Cih!" Ai memalingkan wajah, tak lama dari itu dia menunduk, "ma..maafkan aku."
"Lagi."
"Apanya yang lagi?!"
Aku menatap tajam, "ucapkan lengkap-lengkap."
"..."
"Ah! sial!" dia bersungut-sungut lalu akhirnya berucap, "a..aku minta maaf. Aku yang menyuruh mereka untuk memanggilmu dan berbuat kejam. Maaf telah menampar dan menjambakmu."
Tiga cewek itu kembali menunduk, "kami minta maaf!"
Wih, aku merasa puas. Yang kurang cuma 1, nampol pipi mereka lagi. Tapi gak usah deh, entar buat masalah baru, kan bisa gawat.
"Ya, permintaan maaf diterima. Jadi, kalian sudah intropeksi diri, kan? Jangan ulangi hal itu lagi," aku menggaruk pelipisku lalu berimbuh dengan senyum kikuk, "aku juga minta maaf ya."
Ekor mataku kini menangkap sesosok makhluk tak kasat mata.
"Ternyata di sini. Aku mencarimu kemana-mana."
Eh, ternyata itu Baji-gur.
"Kenapa kau di sini?!" tanyaku mendekat.
"Karena aku mencarimu."
Bener sih jawabannya.... Tapi kok kesel ya dengernya?
Baji memasang tampang mengerikan, "siapa mereka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
They |Tokyo Revengers X Reader| [HIATUS]
Fanfic╭──────────── ╰─➛✎﹏ | Tokyo Revengers .°• ੈ˚•. [HIATUS] Awalnya, semua baik-baik saja... Hidupku yang aman dengan menjadi penghuni kamar. Hidupku yang damai dengan menikmati halu. Hidupku yang tenang dengan menjauhi masalah. Namun akhirnya, semua be...