•Terbongkar

101 20 4
                                    

"Ku rasa tubuhku sudah sehat, jadi aku berangkat". Ucap (Name).

"Hati-hati". Rika say.

Pagi ini saat keluar pintu pandangan mataku sudah tertuju pada dua sepasang kekasih haram, apa yang mereka lakukan? Menungguku?

"(Name) kebetulan arah kita sama mau berangkat bersama?" Tanya si pelakor padaku, aku menggeleng sebagai jawabannya. Mana mungkin aku mau satu mobil dengan orang yang sudah merusak kebahagiaan ku.

"Kenapa begitu? Jadi anak jangan keras kepala sudah ayo berangkat" tegas ayahku, dan si pelakor sok-sokan melembut? Benar-benar menjijikkan.

Ya terpaksa aku harus ikut. Semenjak kehadiran Tante Chika ayah benar-benar berubah, dulu dia sangat lembut padaku juga ibuku tapi sekarang kasar sekali.

Aku duduk di belakang dan diam memandangi jalan, Tante Chika mangajak ku berbicara tapi jawaban yang aku lontarkan hanya iya dan tidak.

Saat dia mulai bertanya "Apa kau sudah memiliki pacar?"

Aku diam dan tidak ingin menjawab, semakin aku jawab pertanyaan yang dia lontarkan semakin tidak jelas juga pertanyaan nya seolah-olah dia ingin tahu semua kehidupan ku. Aku membencinya sungguh.

Kalian tau apa yang aku lakukan saat sampai di sekolah? Aku keluar dari mobil dan tidak mengucapkan satu katapun, padahal ayahku berteriak untuk bersalaman dengannya juga Tante Chika, tapi aku menghiraukannya.

Sesampainya di kelas~

"(Name), akhir-akhir ini kau tidak pernah membawa onigiri untuk Osamu lagi, kenapa?" tanya Sakki.

"Kau sendiri kenapa akhir-akhir ini selalu pulang lebih awal, dan tidak memberi tahuku alasan yang jelas?" tanyaku balik.

Atsumu yang duduk di depan langsung membalikkan badan ingin mendengar lebih jelas, lebih tepatnya sih kepo.

Disisi lain, Osamu ingin mengembalikan buku yang ia pinjam dari teman sekelasnya Atsumu, Osamu berhenti di depan kelas 2 2 karna mendengar ucapan (Name). Saat ia mengucapkan itu semua murid yang mendengar langsung menatap (name).

"Apa kau memiliki pacar? Kenapa kau tidak mengenalkan nya padaku? Kau tidak melupakanku kan sebagai sahabat mu?" (Name) say.

"Aku? Tentu saja aku belum punya pacar" jawab Sakki.

"Jangan bohong, kita sudah berteman lama, saat kau memiliki pacar kau akan mulai lupa dengan ku seperti yang sudah-sudah dulu, aku hanya ingin tahu apa pacarmu itu baik pada mu atau tidak. Aku tidak ingin kejadian yang dulu kau alami terulang lagi" jujur saja sebenarnya aku sedikit kesal, tadi pagi soal si perempuan murahan itu sekarang soal sahabatku yang tidak ingin jujur padaku.

"(Name) aku-

"Aku pacarnya"

"Osamu kenapa kau-"

"Sakki, kau tidak jujur padaku" ucapku menahan air mata, entahlah kurasa ini lebih sakit dari yang tadi pagi.

"Sakki adalah wanitaku, kita sudah pacaran seminggu lalu" ucap Osamu.

Atsumu hanya terdiam, ia sudah tahu hal ini akan terjadi ia sudah tahu kalau Osamu berpacaran dengan Sakki sahabat (Name).

Sakki juga menyukai Osamu lebih dulu dari pada (Name), Sakki adalah tipe orang yang selalu memendam rasa suka tetapi (Name) selalu tau apa yang Sakki sembunyikan.

"Gue juga udah tau, tapi gue diem karna gue pengen lo jujur sama gue!" ucapku tegas.

"Gue sahabat lo, lo tau kenapa gue ga pernah cerita kehidupan gue ke elo? Lo heran ga kenapa gw ga pernah cerita soal itu?"

"Itu semua karna saat lo punya pacar lo selalu lupain gue, seakan akan gue cuman temen biasa dan pacar lo ini kehidupan lo." setalah mengucapkan itu (Name) pergi ke toilet. Rata-rata perempuan akan melakukan hal itu sehabis bertengkar dengan sahabatnya sendiri. Iya kan?

"Apa yang gue bilang? Gue bener kan? Lo traktir gw malem ini Sam" ucap Atsumu, lalu kembali ke posisi semula menghadap papan tulis.

Osamu memberikan buku catatan yang ia pinjam dari Sakki, wanita itu terdiam lalu berlari mengejar (Name).

Dia tau dia salah, dan dia ingin meminta maaf tapi waktu tidak mendukung, bell masuk sudah berbunyi.

Dan (Name) bolos hingga pulang sekolah, ia sama sekali tidak masuk kelas bahkan tasnya saja masih di kelas, Sakki bingung ia tak tahu harus berbuat apa.

"Samu kau memberi tahunya terlalu cepat" ucap Sakki.

"Tapi dia bilang dia sudah tau kan? Jadi tidak masalah" Osamu say.

Chapter selanjutnya~

Beautiful past tales || Miya Atsumu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang