•Pertengkaran

90 19 0
                                    

Aku melihatnya memasuki kelas, apa yang harusku lakukan? Meminta maaf, tapi apa dia akan memaafkanku?

"(Name)? Apa yang kau lakukan ayo masuk sebentar lagi guru datang loh" ucap Sakki.

Saat pelajaran berlangsung (Name) terus melamun hingga guru biologi menyadari dan langsung memberi (Name) pertanyaan. Ia tidak bisa menjawabnya karna tidak memperhatikan, Atsumu yang mengetahui hal itu langsung menjawab pertanyaan yang diberi Takeda sensei.

Meskipun jawaban Atsumu benar tapi ia tetap terkena marah karna pertanyaan itu harus (Name) yang menjawab.

"Jangan melamun saat pelajaran (Name), lagi pula bukan kah kau sudah memutuskan pilihanmu. Haduhh sudah kita lanjut" ucapnya lalu melanjutkan pelajaran.

"(Name)..

"Aku akan memberi tahumu nanti" ucap (Name) pada Sakki.

Pelajaran sudah selesai (Name) adalah orang pertama yang keluar kelas, lebih tepatnya ia mencoba menghindar dari Sakki. Saat mengambil sepatu (Name) di kejutkan oleh Sakki, ia ingin tahu apa maksud ucapan Takeda sensei tadi.

Di sana juga ada Osamu, Atsumu juga Suna. Tapi belum sempat (Name) menjelaskan pada Sakki ia di kejutkan oleh Yachi teman sekelasnya.

"(Name) surat ini tadi jatuh, dan Miwa sensei sudah menunggumu di ruangannya" begitu ucapnya.

Dari empat orang ini hanya dua orang yang tahu kalau hari ini adalah hari terakhir (Name) sekolah, karna Senin ia berangkat ke Argentina.

"Hmm terimakasih Ya-chan, kalau begitu aku ke ruang guru dulu" ucap (Name) sembari tersenyum lebar, Atsumu memutar bola matanya malas.

Setelah lima belas menit berlalu ia keluar dari ruang guru dan tidak melihat siapa pun di depan ruang guru.

"Huhhh syukurlah mereka sudah pulang. Mereka adalah temanku, akulah yang egois ibu benar. Tapi Atsumu juga akan memberi tahu mereka nanti" ucapnya lalu berjalan menuju gerbang sekolah.

Ternyata dugaannya salah, mereka tidak menunggu di ruang guru tapi mereka menunggu di gerbang sekolah. Mau tidak mau (Name) harus menjelaskannya kan? Ia juga melihat Sakki yang sudah berkaca-kaca seperti menahan tangis.

"Jelaskan" katanya singkat.

(Name) pov~

Aku benar-benar tidak kuat, aku tidak ingin menjelaskan ini tapi melihat Sakki seperti itu..

"JELASKAN!" katanya lagi dan di tahan oleh Osamu.

"Sakki kau tidak perlu menangis, aku hanya akan pindah bukan mau meninggalkanmu" ucapku juga menahan air mata.

"Pindah? Emng lo pindah sama gue? Gak.  Berarti lo ninggalin gue! Kenapa lo gak ngasih tau gue dulu? Apa yang dibilang Takeda sensei tadi itu ini? Lo udh putusin buat pergi ninggalin gue gitu? Kenapa? Kenapa lo gak ngasih tau gue dulu (Name)? GUE PENGEN TAU DARI MULUT LO BUKAN MULUT ATSUMU!" tegas Sakki, dia sudah tahu saat (Name) pergi ke ruang guru, Atsumu sudah memberi tahu Sakki juga Suna, sedangkan Osamu sudah tahu sejak kemarin malam.

"Tsum mulut lo di bawa-bawa tuh"

"Sun diem dulu aja"

"Harusnya dia bilang 'makasih udah ngasih tau gue' gitu, ini malah marah" bisik Suna pada Atsumu.

"Di gaplok Osamu lu"

Aku tidak tahan lagi rasanya benar-benar sakit melihat sahabatku menangis di depanku, aku tidak ingin meninggalkan nya tapi ini sudah terjadi.

"Kau sendiri juga selalu berbohong padaku! Aku ingin menjelaskan ini padamu tapi aku tidak sanggup. Tapi..

Aku menarik napas ku dan mengontrol emosiku.

"Tapi saat melihatmu tersenyum bersama Osamu aku jadi lega, setelahnya kau akan terus bahagia walau aku tidak lagi di sisimu. Osamu bisa membuatmu bahagia walau aku tidak ada jadi aku lega, dan aku juga terus mencoba untuk memberi tahumu, meskipun begitu kau tetap tidak melihatku" tak terasa air sudah menggenangi pipiku.

"Aku bukanlah sahabat yang baik. Maaf (Name) tapi ku mohon tetaplah disini, kau masih bisa membatalkannya kan?" Sakki say.

"Itu tidak mungkin.. hehe.. aku juga ingin mengucapkan ini pada mu" mataku tertuju pada Atsumu orang yang membeciku.

"Terimakasih untuk tadi, kau menyelamatkan ku, dan aku juga ingin minta maaf padamu karna sifatku, kau pasti sangat membenciku. Tapi aku tidak membecimu kau adalah laki-laki yang ku sukai sejak saat itu juga"

Demi apapun gue kaya orang dungu diem gini ga tau apa-apa sama masalah mereka berempat. Batin Suna.

"(Name)..

"Gomen na Sakki-chan aku tidak memberi tahumu dan kau malah sudah tahu dari Atsumu, aku juga sudah tahu kalau Osamu tahu hal ini, terimakasih juga karena kalian berdua sudah merahasiakan ini lebih lama" ucapku penuh senyum, sakit sekali tapi setiap pertemuan pasti ada perpisahan kan?

"Kita akan tetap menjadi sahabat, aku juga nantinya akan sering berkunjung ke sini aku janji" lanjut (Name).

Chapter selanjutnya~

Beautiful past tales || Miya Atsumu X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang