Malam itu Aldhi mengajak Rosa ke klub malam. Katanya untuk menghilangkan stress, sebab lagi-lagi orangtua Rosa menyudutkan hubungan rumah tangga mereka sebab tak dapat mempunya keturunan. Awalnya Rosa tak mau, tapi Aldhi memaksanya. Kata Aldhi, ia sudah sembuh berkat seorang ahli organ dalam yang membantu Aldhi dalam masa pengobatan. Aldhi ingin bertemu dengan orang itu di klub untuk meminta saran terbaik agar bisa menghasilian anak. Akhirnya Rosa menurut, dan berakhirlah mereka memasuki klub malam tersebut.
Rosa merasa sangat risi, Aldhi membawanya ke sebuah sofa di mana ada beberapa pemuda juga di sana. Termasuk Kasih yang sedang minum-minum bersama temannya, namun dengan kadar alkohol yang rendah. Akhirnya Rosa terpaksa bergabung dengan mereka.
"Mas, aku nggak bisa minum alkohol," bisik Rosa pada Aldhi.
"Udahlah, Sayang. Dikit aja. Tuh, dia juga minum kok," ucap Aldhi menunjuk pada Kasih yang meminum satu gelas.
Bujuk rayu Aldhi berhasil, Rosa awalnya meminum hanya sedikit. Namun karena sangat berpengaruh, akhirnya Rosa meminum banyak alkohol. Rosa terlalu hanyut dan tak sadar akan apa yang terjadi.
Aldhi mendekati Kasih, lalu berbisik padanya. "Kasih, katanya Arga sudah datang di kamar nomor 3. Kamu katanya langsung ke sana aja."
"Bener kamu?"
"Iya. Gih sana, jangan biarin Arga nunggu kelamaan," sahut Aldhi.
"Oke, aku duluan dulu, ya," ujar Kasih berlalu dari sana.
Aldhi kini menoleh pada Rosa yang setengah sadar, lalu mengangkat tubuh istrinya pergi dari sana. Langkah Aldhi berhenti di kamar nomor 5. Ia masuk ke dalam kamar penginapan itu dan meletakkan Rosa di atas kasur.
"Maafin aku, Rosa. Tapi cuma ini yang bisa aku lakukan untuk mencapai apa yang kita inginkan. " Usai mengatakan itu, Aldhi meninggalkan Rosa dalam sana.
Aldhi kembali ke tempatnya, ternyata di sana sudah ada Arga yang menunggu. Aldhi menghampiri Arga, lalu menyapanya dengan akrab.
"Sudah datang, Bro? Tunggu di sini dulu, ya. Gue ada resep bagus buat lo," ujar Aldhi berjalan berjalan menuju meja bar. Ia meminta minuman yang telah ia pesan sebelumnya. Usai itu, Aldhi kembali menghampiri Arga.
"Resep apaan sih? Jangan ngadi-ngadi elu, Dhi," ujar Arga terkekeh.
"Cobain dulu. Ini anggur terbaik, pokoknya lo bakal ngerasain sensasi yang berbeda kalau mau 'main' setelah meminum minuman ini," ujar Aldhi menyerahkan gelas di tangannya.
"Hadeh, gue nggak minum ginian aja udah punya anak bibit unggul. Ganteng semua walau masih pada bocil," celetuk Arga, namun tetap menerima minuman dari Aldhi dan meminumnya hingga tandas.
"Widih, makasih ya, Bro!"
"Makasih buat apa?" tanya Arga.
"Pokoknya makasih aja. Udah sana! Istri lo ada di kamar nomor 5. Buat dengan baik, siapa tahu dapat anak cewek," ujar Aldhi.
Arga mulai tak mendengar celotehan Aldhi, matanya berkunang-kunang. Arga mencoba berdiri, sebelum kesadarannya terenggut sepenuhnya.
"Mau gue antar, Ga?" tanya Aldhi.
"Eng-ngak. Gue bisa sendiri," sahut Arga berlalu dari sana.
Aldhi menunduk, ia meneteskan air mata sambil terus menceritakan masa lalu kelam yang kini membuat masalah dalam hidupnya. Arga menatap murka, pikirannya sudah menuju ke sana. Sementara Yooni terdiam, namun dengan hati yang mengkal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Tetangga[COMPLETED]
FanficAnak tetangga itu awal dari sebuah rahasia mulai terungkap. Sebuah rahasia yang terjaga dari dulu, harus timbul kepermukaan karena sebuah hubungan buatan yang dilakukan oleh anak tetangga bersama mahasiswa bernama Johan. Karena anak tetangga itu, Jo...