(Sam's POV)
"Guys! Kok aku merasa gak enak ya kali ini? Apa cuma perasaanku saja?" celoteh Hansel lalu dia menyeruput susu buahnya. Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri. Dia melihat Jun yang duduk di kursi pojok paling depan. Padahal biasanya dia tak pernah duduk di depan, agar dapat main game sepuasnya. Lalu Hansel melirikku yang duduk di kursi tengah paling belakang. Dia segera berdiri dan menggebrak meja hingga seisi kelas menengok padanya, termasuk aku dan Jun. Untung saja dosennya sudah keluar kelas, jadi beliau tidak perlu melihat kegilaan cowok yang katanya paling ganteng satu angkatan ini. Hansel pun segera menyeretku dan Jun untuk keluar kelas, lebih tepatnya ke gazebo yang sepi untuk menginterogasi kami.
Dia menatapku dan Jun dengan tajam. "Sebenarnya ada masalah apa kalian berdua? Hingga kalian saling jauhan kaya gitu?" tanyanya dengan tegas.
"Gak apa-apa," jawab Jun cuek. Tapi kelakuannya berbeda dengan apa yang dikatakannya, karena di gazebo pun dia duduk di bangku yang agak jauh dengan kami. Kalau aku duduk berhadapan dengan Hansel dengan normal.
Aku pun ikut menjawab, "Aku tadi kan sudah bilang, mau duduk dekat colokan karena baterai laptopku habis. Hehe."
Hansel menatap kami bergantian. Lalu dia menarik Jun untuk duduk tepat didekatku. Anak pendek itu bersikeras menolak. Tapi karena kekuatan anak ganteng itu lebih besar, jadi Jun pun terseret dan bisa duduk disampingku. Lagi-lagi Hansel melihat kami bergantian. Dia melihat kami dengan detail. Di matanya, aku hanya bersikap manis ramah seperti biasa. Sementara Jun tampak gugup dan berkeringat dingin dengan deras. Dia tampak ketakutan. Aku heran. Mengapa Jun tidak memberitahu Hansel langsung apa yang dilihatnya kemarin? Apa dia benar-benar takut padaku jika dia membocorkan sesuatu? Dan bagaimana dia bisa menuduhku yang menabrakkan motor kemarin ke tiang lampu, padahal aku tidak menyentuhnya sama sekali? Apa dia langsung membuat kesimpulan itu setelah melihat mataku?
"Hah! Percuma saja! Dari kalian tidak ada yang mau mengaku, padahal aku sudah membuat kalian duduk berdampingan seperti ini," keluh Hansel. Lalu dia menganalisis apa yang dia lihat, "Biasanya orang-orang yang saling bertengkar akan membutuhkan penengah untuk mencari solusi. Aku disini mau jadi penengah itu. Tapi dari kalian gak ada yang mau bicara sepatah katapun hingga membuatnya semakin rumit. Aku tahu kalian menyembunyikan sesuatu dan aku akan menerimanya, karena setiap orang punya rahasia masing-masing yang tak boleh diusik kecuali yang punya rahasia mau membukanya. Hanya saja aku gak nyaman jika pertemanan kita menjadi dingin seperti ini. Jun, biasanya kamu selalu jutek pada siapapun, kecuali pada Sam. Tapi ku lihat sejak di kelas tadi, kamu selalu takut pada Sam dan selalu menjauhinya. Sekarang pun saat kamu duduk disampingnya, kamu tambah ketakutan seperti mau mati. Ada apa dengan Sam hingga kamu seperti ini? Apakah Sam mau membunuhmu? Hah? Katakan!"
Jun tetap diam. Dia tak mau menjawab sama sekali. Ku lirik dia yang tingginya hanya sebahuku.
"Dan kamu, Sam! Berhenti bersifat munafik di depan kami!"
"Hah?" Aku kaget. Bagaimana Hansel bisa bilang seperti itu. Apakah dia tahu...
"Sebenarnya aku ingin sekali bilang seperti itu padamu dari dulu, Sam! Kamu selalu bertingkah sok baik pada semua orang, bahkan walaupun kamu dihina orang karena mereka iri dengan nilaimu atau kamu kecopetan sekalipun, kamu selalu memaafkan mereka. Itu memang perbuatan baik. Hanya saja aku gak tahan melihatmu lemah seperti itu. Aku lebih suka melihatmu jujur saat kamu cemburu melihat Angel bersama tunangannya. Sampai-sampai kamu ingin menjauhinya sekarang. Aku merasa gak enak pada gadis itu, tapi aku lebih suka kamu yang seperti itu. Aku tahu selama ini kamu menahan emosimu saat bersama kami kan?" tanya Hansel dengan menohok.
Aku kaget. Padahal ku rasa aku sudah melakukan semuanya dengan sempurna. Tapi laki-laki dapat menguak kedokku dengan mudah. Orang yang ahli bersosialisasi memang hebat ya! Tidak sepertiku atau Jun.

KAMU SEDANG MEMBACA
EMOINDIGO
FantasiAda tiga jenis manusia di dunia: normal, Indigo, dan EmoIndigo. Dari sekian itu, EmoIndigo merupakan yang paling jarang dikenal dan berbahaya. EmoIndigo adalah manusia yang dapat mengeluarkan kekuatan supranatural ketika mereka mengeluarkan emosi. K...