*Happy Reading*
Berbeda denganku yang sudah menatap Aika dengan horor. Suaminya sendiri, Kairo, malah hanya menaikan alisnya sebelah.
"Kenapa saya harus menikahi Rara?" tanya Kairo kemudian, dengan nada datar, ciri khasnya.
"Ya, Karena Aika pengen punya bayi! Kebetulan Mbak Rara juga gak ada suami, kan? Jadi, mending Mas Boss aja deh yang nikahin. Biar nanti bayinya pas lahir bisa Aika urusin. Gimana, tawaran menggiurkan, kan?"
Astaga! Wanita ini benar-benar gila, ya?
Bagaimana mungkin dia menawarkan sebuah poligami pada suaminya, dengan alasan remeh seperti itu dan ... selugas itu.
Ya, ampun! Pasti ada yang tak beres dengan otaknya.
Lagian, kenapa harus poligami, sih? Kan, dia bisa hamil dan punya anak sendiri. Iya kan? Kenapa pula harus nawarin aku jadi madunya?
Demi Tuhan. Ini aku baru lepas lho, dari status madunya Kak Audy. Aku gak mungkin jatuh di lobang yang sama, kan?
Yang benar saja!
Aku pun lalu melirik Kairo, ingin melihat bagaimana reaksi pria itu.
Kalian tahu, pria itu tak merasa gusar atau pun shock sama sekali. Dia tetap terlihat santai, dan malah menyamankan dirinya di sofa, sambil melipat tangannya di depan dada.
"Sangat menggiurkan."
Astaga!
Tidak! Aku mohon jangan lagi Tuhan. Aku gak mau jadi istri kedua lagi!
"Tapi ... yakin kamu rela dimadu?" lanjut Kairo masih dengan santai. Sambil menatap Aika dengan tatapan menantang.
Aku pun sontak mengalihkan pandanganku kembali pada Aika, yang kini terlihat mengembungkan pipi, sambil menggaruk-garuk rambutnya.
"Enggak, sih! Hehehehe ...." jawabnya kemudian, sambil nyengir konyol.
Diam-diam aku pun menghela napas lega. Karena ... Terima kasih Tuhan. Ternyata gadis ini tidak serius dengan tawarannya ini.
"Dasar!" ucap Kairo kemudian, kembali meraih gawainya, dan mengotak atik benda pintar itu. Seakan apa yang baru saja dia bahas dengan istrinya itu hal remeh, dan tidak serius sama sekali.
"Dasar pasangan aneh!"
Eh? Bukan! Itu bukan ucapanku, juga bukan suaraku. Melainkan ucapan Dokter Ken, yang sedari tadi sibuk memeriksa laporan kesehatanku, dan obat-obatan yang ada di atas nakas.
"Apa sih, Ken! Nyaut aja lo! Kerja mah kerja aja! Gak usah ikutan ghibah. Nanti nyaman, loh! Terus malas kerja, deh!" tukas Aika sengit.
"Itu sih elo!" sahut Ken kemudian, sambil menoyor kepala Aika pelan.
"Ish! Tangan lo durhaka banget, sih! Gini-gini gue kakak ipar lo, ya!" protes Aika tak terima, yang hanya di tanggapi Ken dengan bahu terangkat acuh.
Beginilah mereka, dari awal juga seperti kucing dan anjing kalau ketemu. Gak bisa akur. Soalnya, berbeda dengan kembarannya, Kairo yang terkesan pendiam dan dingin. Kennet ini justru humoris, dan rame seperti Aika. Makanya, mereka memang selalu bertengkar seperti ini.
Hanya saja, sebenarnya aku cukup penasaran sih sama Aika. Kenapa dia malah menikah dengan Kairo yang dingin, dan cuek, ya?
Kenapa bukan dengan Ken yang satu setype dengannya?
Bukannya, lebih seru jika kita menikah dengan satu type, jadinya pasti sejalan. Iya kan?
Lagipula, yang terlihat di permukaan juga, memang Aika dan Kennet lebih akrab dan lebih banyak berinteraksi. Tapi kok ....
Eh? Kok aku jadi ngepoin mereka, sih? Itu kan bukan urusanku, ya?
Lagian, siapa aku, sampai harus mengorek kisah mereka?
Kenapa sih, aku jadi kepo begini?
"Lagian, ya? Ngapain lo nawarin Rara sama laki, lo! Kek gak ada yang single aja. Heh! Inget, di sini masih ada gue! Tawarin gue, kek. Gue kan juga pengen punya keluarga," ucap Kennet kemudian, yang langsung ditanggapi Aika dengan cibiran saja.
"Gak bakal gue restui! Mbak Rara baik gini, rugi lah kalau dapetin elo yang pacarnya di mana-mana. Huh, dasar playboy!" sahut Aika lagi.
"Sembarangan kalau ngomong!" Ken menoyor Aika lagi. "Mana ada gue playboy. Pacar aja gak punya, kok. Gue tuh masih single, ya!" bantah Kennet tak terima.
"Hilih! Gak percaya gue!" Aika bersikukuh.
"Peduli amat! Mau lo percaya atau enggak. Bukan urusan gue!" timpal Kennet santai.
Tak ayal Aika pun jadi geram, kemudian ....
"Mas Boss! Kenneth nakalin Aika!" Dia pun mengadu pada suaminya, yang sedari tadi tak terusik sama sekali dengan perdebatan adik kembar dan istrinya itu.
Namun, saat mendengar seruan Aika, yang di suarakan dengan nada rengekan, Kairo pun melirik dua orang itu. Kemudian mendesah berat.
Mungkin Kairo lelah mengurusi dua orang ini, yang memang tak bisa akur.
"Ken, lo udah kelar kan ngecek kondisi Rara nya. Balik ruangan lo sana! Jangan gangguin bini gue!"
Namun, ternyata dia tetap membela istrinya. Membuat Aika langsung tersenyum penuh kemenangan.
"Eh, yang bener aja lo, Bang! Kenapa jadi gue yang harus pergi? Ini kan Rumah sakit gue. Rara juga pasien gue. Harusnya yang pergi tuh kalian," protes Kenneth tak terima.
"Lagian, ngapain sih kalian ke sini? Ini kan masih jam kantor. Bukannya kerja malah kelayapan. Gue bilangin Bunda sama Daddy lho!" Keneth melanjutkan dengan teguran.
"Ish, dasar tukang ngadu!" cibir Aika tak terima. "Justru kami ke sini, karena disuruh Bunda buat nemenin Mbak Rara. Takut Mbak Rara kesepian katanya."
Eh? Kok, jadi aku?
"Makanya, kalau lo mau ngusir kami, hadapi Bunda dulu sana!" Aika melipat tangannya di depan dada dengan jumawa.
"Masa? Gue gak---"
Tok ... tok ... tok ....
Baru saja Kenneth mau membalas ucapan Aika, suara ketukan pintu sudah menginterupsinya, membuat kami semua refleks melirik ke arah pintu.
Pintu pun lalu terbuka, kemudian menampilkan seorang suster yang langsung mengangguk dengan hormat pada kami semua.
"Ada apa?"
Seperti tak ingin berbasa basi. Kenneth pun langsung menanyakan maksud dan tujuan suster itu hadir, yang sepertinya tahu kalau sedang mencarinya.
"Maaf mengganggu, Dok. Tapi operasi nyonya Abdilla akan segera dimulai," jawab suster itu, yang langsung diangguki Ken dengan cepat. Sebelum pamit dan pergi begitu saja.
Tetapi ... Tunggu, deh!
Abdilla? Itu bukannya nama belakang Kak Sean, ya?
Lalu, siapa yang akan di operasi?
================================
Siapa ya????
Ada yang tahu?
Mama Sulis Atau Audy?
Maunya siapa hayoooo!Ada yang udah bisa nebak ending novel ini?
Kuy kasih pendapat di kolom komen😘
Kalau abis ini aku ngilang, jangan nyariin, ya. Aku mau berobat, gaes. Biasa, lagi di suruh istirahat dulu.
Yang kepo sama lanjutannya ke KBM aja. Udah tamat di sana. Judul sama akun sama. Cuma cover aja beda.
See u 💋💋
Publish
29 Mei 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Nomor Dua (Judul Lama 'Istri Nomor Dua')
RomanceLink ebook ada di bio. Pemesanan cetak atau pdf bisa japri author. **** Menikah muda bukanlah impianku. Apalagi harus menjadi istri kedua. Ini mimpi buruk! Namun demi sebuah bakti, aku pun harus rela menerima takdir, dan menjadi orang ketiga di rum...