Chapter 19

2.1K 198 4
                                    

"Aku gak akan ngejanjiin apapun, tapi aku akan berusaha yang terbaik buat hubungan kita"

Kata-kata itu mungkin terlalu biasa atau terlalu umum bagi sebagian orang bahkan ada yang menganggapnya hanya sekedar omong kosong. Tapi bagi Jaemin kalimat itu sangat berharga dan bukan omong kosong, tanpa Jeno mengatakannya pun ia sadar bahwa selama ini Jeno selalu mengusahakan yang terbaik untuknya.

Jaemin tentu tidak bisa melupakan perlakuan buruk Jeno padanya dulu. Tapi semua rasa sakit yang pemuda Lee timbulkan sudah tertimbun dalam karna usahanya selama beberapa bulan terakhir dengan membahagiakan Jaemin. Saat ini mungkin ia akan jarang bertemu dengan sang kekasih, tapi Jaemin tidak masalah karna itu demi masa depan orang yang ia cintai.

Jeno 💚

|Na, hari ini aku ada les sama temen kak Taeyong. Kamu baik-baik ya, jangan lupa makan!

|Iya, kamu juga yang serius belajarnya. Pikiran jangan dibiarin kelayapan kemana-mana. Apalagi kalo sampe mikirin balapan malam minggu besok, awas aja!

|Sip, baby. Love you 😘

|Love you too ❤


Jaemin kesal karna sesekali Jeno masih saja sering mencuri-curi kesempatan untuk balapan liar tanpa sepengetahuannya. Ia malah pernah melabrak teman Jeno yang bernama Lucas agar tidak mengajak Jeno balapan lagi, tapi malah ditanggapi dengan tawa gemas oleh pemuda tinggi itu.

Jaemin beranjak dari ranjangnya lalu membuka map yang pernah diberikan sang ibu. Ia mungkin akan memilih universitas yang tidak terlalu jauh dari universitas Jeno nanti, karna sungguh Jaemin tidak siap jika harus berjauhan dengan pemuda sipit itu.

Satu jam Jaemin lewati dengan rebahan di ranjang seraya mengali informasi tentang universitas yang akan ia tuju. Sampai suara notifikasi pesan terdengar dari ponselnya.

"Cafe xxx?" Jaemin mengernyit setelah mendapat pesan aneh dari nomer yang tidak ia kenali.

"Apa maksudnya ini?" ia semakin heran saat di dalam pesan itu menyebut-nyebut nama kekasihnya.

Jaemin bimbang apakan ia harus pergi ke tempat itu? Perasaannya tidak enak karna ini menyangkut Jeno.

"Apa tanya Jeno aja ya?" Jaemin tampak berpikir, "tapi takut ganggu, mungkin aja lesnya belum selesai."

Setelah agak lama berpikir seraya berguling-guling di ranjang akhirnya Jaemin memutuskan untuk mendatangi tempat itu.

*****

"Bos, ini dokumen pengajuan kerja sama pada perusahaan keluarga Seo, silakan diperikasa terlebih dahulu!"

Di tempat lain tepatnya di sebuah gedung perkantoran, seorang pemuda berparas manis namun tegas tengah sibuk memeriksa beberapa dokumen yang berserakan di meja kerjanya. Lee Taeyong, ia adalah putra sulung keluarga Lee dan merupakan Kakak kandung Lee Jeno.

"Oke, kamu tunggu di sini dulu!" pegawainya hanya mengangguk sebagai jawaban.

Drrrtttt.... Drrrtttt....

Saat tengah sibuk meneliti isi dokumen, Taeyong mendengar getaran keras dari ponselnya yang ia letakan di meja.

"Jaemin?" ia menaikan sebelah alisnya heran karna tidak biasanya Jaemin menghubungi di saat jam kerja.

"Hallo! Kak Taeyong?"

"Hallo, Na. Kenapa?" Taeyong menjawab seraya matanya masih fokus pada dokumen di hadapannya.

It's Okay [Nomin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang