**[tebal miring suara Irene, tebal suara Jeno]]
*****
"Apa kamu lupa sama janji kamu?"
"Aku gak lupa sama janjiku"
"Soal balas dendam itu?"
"Aku emang berniat balas dendam aw-"
"Jadi sekarang kalian pacaran?"
"Aku cuma mainin dia"
"Kamu masih mencintai Kakak?"
"Sampe kapanpun aku tetap mencintai Kak Irene tap-"
"Kamu pernah bilang bakal balik ke Kakak kalo udah puas balas dendam ke Na Jaemin itu"
"Iya"
"Kamu serius?"
"Aku selalu serius"
"Aku senang saat berhasil jailin dia, aku suka liat dia menderita, yang aku nantikan tiap hari itu tangisan dia. Suatu hari saat aku berhasil bikin dia nangis, aku puas"
"Sekarang aku sama jaemin deket banget, kit- aku terpaksa"
"Secepatnya - aku - bakal - tinggalin - Jaemin"
*****
Jeno mengatupkan mulutnya menahan emosi, ia tidak habis pikir mengapa Irene sepicik itu. Dulu saat Jeno selalu ada untuknya memberikan perhatian dan cinta yang tulus, wanita itu mengabaikan kehadiran Jeno dengan selalu menganggapnya anak kecil. Sekarang setelah Jeno menemukan cinta lain, Irene datang menghancurkan dengan dalil merasa terhianati.
Brakkk....
Jeno menutup laptopnya dengan kasar, tapi kemudian ia melotot lalu dengan panik memeriksa keadaan laptopnya itu.
"Bisa digorok Kak Taeyong kalo sampe rusak"
Yang ada dipikiran Jeno saat ini hanya satu, Jaemin pasti membencinya karna itu ia pergi meninggalkan Jeno diam-diam tanpa pamit.
"Gue gak akan nyerah gitu aja, Na. Gue bakal nemuin lo dan jelasin semuanya."
*****
"KAAAKKK!"
"KAK TAEYONG!"
"BERISIK GOBLOK, GUE DI BELAKANG!"
Jeno berlari menuju arah belakang rumahnya setelah mendengar teriakan sang Kakak dan di sana Jeno disambut delikan sinis Taeyong.
"Teriak-teriak udah kayak di hutan! Lagian ngapain sih lo balik? Ganggu ketenangan rumah aja!"
Jeno mengabaikan ucapan Taeyong, dengan cuek ia menjatuhkan bokongnya di ayunan rotan lalu menyamankan diri di sana.
"Gue udah tau keberadaan Jaemin"
Taeyong sedikit tersentak, "d-di mana?"
Pemuda sipit itu menatap sang Kakak dengan senyum lebar di wajahnya, "Singapur"
"Tepatnya?"
"Entar gue cari"
Taeyong mendesah lega, jika Jeno sudah tahu tempat tinggal Jaemin pasti adiknya itu akan langsung menyusulnya. Tapi Taeyong tahu ini belum saatnya.
"Kak, sini pinjem laptop lo?" pinta Jeno serius.
"Buat apaan? Entar kalo lo oprek-oprek kerjaan gue malah ilang gimana?"
![](https://img.wattpad.com/cover/262793966-288-k407314.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay [Nomin] ✔
FanficBook-01 (completed) "Jaemin adalah alasan kematian seseorang" "Jaemin adalah kesialan" Sebenarnya bukan begitu... Jaemin tidak salah, hanya saja Jaemin tidak bisa melawan takdir! ##### Cerita ini perlu direvisi, tapi author belum sempet. Karna ini...