(5). Tukang Gombal

105 59 42
                                    

Happy Reading guys!

Pukul 06.30 Keyra terbangun dari mimpi indahnya akibat suara teriakan Bunda membangunkan dari lantai bawah dan jam alarm yang nyaring di telinganya.

"Tet tet tet" suara dari jam alarm bunyi.

"Hoamm"

"Cepet banget si waktu udah jam 06.30 aja" Keyra beranjak pergi ke kamar mandi.

Setelah 10 menit Keyra telah rapih dengan seragamnya.

"Selamat pagi dunia tipu tipu!" ucap Keyra begitu nyaring ketika telah sampai di anak tangga terakhir, saking nyaring-nya sampai bi Eci menoleh ke arahnya, tapi dia memilih melanjutkan aktifitas-nya. Sudah tak heran lagi jika si nyonya muda bertingkah seperti itu.

"Keyra masih pagi juga udah teriak teriak" ucap Bunda.

"Biarin Bunda biar tetangga pada bangun jangan pada ngorok terus, ngumpulin iler aja" cerocos Keyra.

"Keyra kamu itu ya" ucap Ayah sambil tertawa tidak abis pikir dengan anak semata wayang nya.

"Sudahlah Yah Keyra emang gitu"

"Cepat dimakan Key makananya takut keburu dingin nanti gak enak"

"Dingin ga enak, Apa kabar dengan Dinath? Yang katanya dingin tapi kok ke gue nggak ya? Et tapi kadang si ke gue juga" batin Keyra.

"Key kok malah ngelamun?" tanya Bunda membuyarkan lamunan Keyra.

"Ah ngga Bun"

Butuh waktu 10 menit Keyra menghabiskan sarapan-nya.

"Udah Key?"

"Udah ayo berangkat Yah"

"Gak bareng Dinathan?"

"Ngga bun, Dinathan pasti udah berangkat apalagi ini hari senin" jawab Keyra memasang tali sepatu.

"Yaudah hati hati"

"Iya, Bunda juga hati hati. Assalamu'alaikum" Keyra bergegas pergi menyusul Ayah yang sudah menunggu di mobil

"Ayo meluncur Yah"

"Gak ada yang ketinggalan?"

"Ngga ada kok"

20 menit akhirnya Keyra sampai, para siswa-siswi berlarian ke arah lapangan pertanda waktu upacara segera dimulai mereka mulai membentuk barisan.

"Keyra gece taruh tas lo" ucap April ketika Keyra hendak masuk ke kelas.

"Iya bentar pril tunggu," ucap Keyra berlarian masuk ke kelas.

"Ayo Pril baris" Keyra menarik tangan April menuju lapangan.

"Key lo depan nih" ucap Hanin -teman sekelas Keyra memiliki nama lengkap Hanindita Maura- menarik tangan Keyra agar berpindah ke barisan depan.

"Ngga lo aja," ucap Key lebih memilih berdiri dipaling belakang tetapi ekspetasi tak seindah realita.

"Yang pendek suruh baris di depan Key" ucap Devano Aldebaran ketua kelas X IPA 2 mendorong tubuh Keyra agar ke depan, dengan terpaksa dan berat hati Keyra menurut. Ia baris dibarisan ketiga dari depan.

Selama upacara berlangsung baik siswa maupun siswi dari awal sampai selesai mereka mengikuti upacara dengan tertib dan disiplin.

Upacara selesai semua siswa-siswi meninggalkan lapangan dan masuk ke kelas masing masing. Keyra, Syana, April, Laura, Azka, dan Reza mereka saling bercanda gurau sambil menunggu datangnya guru.

DIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang