(10). Abang laki laki

32 8 21
                                    

Happy reading:)


Di sebuah rumah megah dengan pagar berwarna hitam menjulang tinggi.

"BANG DINATH BANGUN UDAH SIANG!" teriak Salsya selaku adik dari DINATH. Berdiri didepan pintu kamar Dinathan dengan tangan yang menggedor-gedor pintu kamar.

"Hm" jawaban singkat dari sang empu dengan mata yang masih terpejam.

"BANGUN BANG!"

"Ck" Dinathan bangun dari tidurnya berjalan ke arah pintu kamar.

"Apa?" tanya Dinathan kepada adiknya ketika ia telah sampai depan pintu.

"Anterin Acha yuk" pinta Salsya

"Males dek masih pagi juga" Dinathan berbalik badan hendak masuk ke kamar tetapi tangannya berhasil di cekal oleh Salsya.

"Iya tau kok ini masih pagi, maksud Acha nanti agak siang." jelas Salsya

"Sama Kak Keyra aja atau Kak Syana"

"Ish abang mah gitu" ucap Salsya dengan mata yang siap mengeluarkan cairan bening.

"Yaudah iya, kamu mau kemana?" Dimas akhirnya menuruti.

"Hmm Acha mau beli boneka bang"

"Yaudah nanti siang, udah sono pergi" Dinathan mengusir Salsya.

"Iya iya awas jangan lupa" ucap Salsya dengan nada memperingati.

"Iya dek"

"Emang ya tuh anak udah gede juga masih aja pikiran boneka mulu." dumel Dinathan. Ia tak habis pikir mengapa adiknya begitu menyukai boneka padahal untuk remaja berusia 12 tahun mustahil masih bermain boneka.

"Bang!" baru saja Dinathan menutup pintu, suara Mama menghentikan aksinya.

"Iya Ma?"

"Ayo sarapan dulu, Mama tunggu di ruang makan." ucap sang Mama sambil berlalu dari hadapan Dinathan.

-----

Diruang makan sudah ada Ardi -Papa dari Dinathan dan Salsya-, Salsya yang sudah rapi dengan baju santainya, dan Asya yang sedang menata lauk pauk.

"Sini bang duduk" Papa menyuruh Dinathan duduk di sampingnya.

"Nih untuk Papa"

"Untuk Acha"

"Punya Abang jangan di kasih sambal" ucap Dinathan ketika Mama-nya sedang menyiapkan makana untuk Dinathan. Perlu kalian ketahui Dinathan itu sangat membenci makanan pedas. Di keluarga nya hanya Dinathan yang tidak suka pedas, bahkan Salsya tak jarang mengejeknya.

"Iya bang Mama juga tahu"

"Hahaha abang masih aja gak kuat sambal hahaha" ucap Salsya dengan nada mengejek.

"Bodo"

"Ganteng ganteng ngga suka pedas"

"Kamu baru nyadar abang ini ganteng? Kemana aja kamu hah?!"

"Ck dasar kepedean"

"Sudah sudah makan dulu jangan ribut mulu." ucap Mama melerai keduanya.

"Abang mau lanjut kemana?" tanya Papa pada Dinathan diselang selang mereka sarapan.

"Abang mau cari kerja dulu, baru kuliah" jawabnya.

DIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang