(7). Batu Sialan

61 31 90
                                    

Happy Reading ❤

"Keyra" panggil Bunda dari dapur

"Iya bunda?" Keyra asik scroll instagram sambil rebahan

"Kesini dulu bentar,"

"Apa Bun?" tanya Keyra setelah ia sampai di dapur

"Tolong antarkan kue ke tante Asya."

"Key mager Bun," ujar Keyra lesu

"Jangan mager mager"

"Panas Bun,"

"Ya Allah Key depan rumah juga,"

"Ish Bunda mah gak tau apa rasanya mager," ucap Keyra menghentak hentakkan kakinya

"Udah cepat anterin,"

"Nih" Bunda menyodorkan paper bag berwarna hitam polos

"Ish Bunda udah tau mager minta ampun" keluh Keyra berjalan ke arah pagar dan membukanya, dengan satu tangan memegang kue dan satu tangan lagi ia gunakan untuk membuka gerbang.

"Ini bukannya motor Kak Dhani ya?" tanya Keyra pada dirinya sendiri ketika melihat motor ninja dengan warna hijau terparkir dihalaman rumah Dinathan.

"Eh Keyra kan ya?" Dhani dengan tiba tiba datang dari arah kanan Keyra berdiri

"Eh iya Kak Dhani" Keyra berlari ke arah Dhani

"Siapa Dhan?" tanya seseorang di belakang Dhani yang tidak diketahui siapa oleh Keyra maklum ketutupan oleh badan tegap Dhani

"Nih bro kenalin Keyra adik kelas kita" ucap Dhani menarik tangan seseorang yang tadi berada di belakang nya tak lain Farhan

"Farhan" Farhan mengulurkan tangan berniat berkenalan dengan cara menjabat tangan Keyra

"Keyra Kak" Keyra menerima tangan Farhan

"Kok lo ada disini Key? Lo kenal sama Dinathan?" tanya Dhani yang kebingungan Keyra mendatangkan rumah sang sahabat dengan membawa paper bag.

"Ah ini---" ucap Keyra terpotong dengan ucapan seseorang yang berada dibelakang nya.

"Keyra?" ucap seseorang yang  memotong ucapan Keyra  tak lain Mama Dinathan -Asya-

"Tante?" Keyra mencium punggung tangan Asya

"Ayo masuk" ajak Asya menarik tangan Keyra

"Eh iya Dhani sama Farhan kenapa keluar? Sudah mainnya?"

"Sudah tan, kami pamit pulang dulu"

"Lho sebentar amat mainnya"

"Iya takut dicariin ibu negara tan"

"Yaudah hati hati"

"Iya tan"

Asya menuntun Keyra masuk kedalam rumahnya.
"Duduk dulu Key" ucap Asya ketika sampai di ruang tamu

DIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang