19. Who Are You?

753 62 35
                                    







Sera dan Zhang sedang berkeliling mal. Mereka sedang mencari airpod keluaran terbaru untuk Jackson.

Lalu Sera dan Zhang menuju ke salah satu outlet brand ternama. Pegawai disana melayani Sera dengan baik tetapi mereka curi-curi pandang ke arah Zhang.

Dua wanita tinggi itu sepertinya ingin menggoda Zhang. Dan Sera tidak suka miliknya dilihat oleh orang lain.

"Zhang, apa ini bagus?" Sera menunjukan satu airpod berwarna putih. Dengan wajah yang manja dan bergelayut di lengan Zhang.

"Bagus, mau yang ini?" tanya Zhang.

Sera mengangguk manja.

"Beli berapa?"

"Eoh? Satu saja cukup."

"Untukmu tidak sekalian?"

"Aniya, aku tidak suka memakai ini."

"Okay, kita beli yang ini."

Zhang menyerahkan kartu kreditnya ke satu pegawai outlet. Dan si pegawai memasang wajah sensual. Sera bergidik ngeri melihat kelakuan tidak sopan itu.

Sera mendelik dan berusaha menarik Zhang menjauh. Kemudian mereka berjalan ke arah kasir.

Sera berbisik "Dia ingin menculikmu Zhang."

Zhang cekikikan mendengar. Ia mengusak pucuk kepala Sera "Benarkah baby?"

"Huum, dia memandangimu seperti ini.. dan yang itu seperti ini.." Sera benar-benar mempraktekan bagaimana dua pegawai tadi memandang Zhang.

"Babyyyyy... siapa yang suruh ngegemesin seperti ini eum?" Zhang menarik dua pipi Sera secara bersamaan. Wajah Sera benar-benar menggemaskan. Pipinya kenyal seperti mochi.

Sera merengut dan melepaskan tangan Zhang "Huh? Jika kau memperlakukanku seperti ini mereka akan mengira aku ini anakmu."

"Aku tidak setua itu, baby."

"Memang, tapi aku terlalu imut untuk bersanding denganmu. Tanya saja mereka jika tidak percaya, pasti mereka menganggap aku ini anakmu!"

"Mana mungkin."

"Okay kita buktikan!"

Pegawai kembali dan menyerahkan paper bag dan kartu kredit ke Zhang. Sera menyela tanya "Nona, menurutmu aku siapanya dia?"

"Ne?" pegawai itu sempat terkejut dan mengulang pertanyaan Sera "Anda siapanya Tuan ini?"

"Ya. Katakan.." Sera dengan wajah yang tersenyum ala orang tidak ikhlas itu tidak sabar menunggu jawaban.

Pegawai itu menggaruk tengkuk dan tersenyum canggung sepersekian detik ia berani menyahut "Ku pikir Nona adalah putri Tuan."

Sera langsung memasang tanduk. Ia memandang garang dan wajahnya terlihat sangat marah. Tapi bagi Zhang itu sangat lucu.

"Dia bukan putriku." Ujar Zhang.

Pria itu menggenggam tangan Sera. Menghadapkan gadis manis itu ke arahnya. Zhang memegang leher Sera dengan kedua tangannya. Lalu mengarahkan wajahnya untuk mendekat.

Satu kali Zhang menghisap bibir Sera dihadapan pegawai itu. Sera hanya mampu mematung dan pipinya sudah seperti kepiting rebus.

"Ayo kita makan!" ajak Zhang menarik tangan Sera keluar dari outlet itu.

Loey's Wife Struggles (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang