22. Never End

692 37 20
                                    


Zhang datang terlambat. Ketika ia memasuki ruang gawat darurat, ia tak bisa menemukan Rose ada di sana. Oleh karena itu Zhang memberanikan diri untuk bertanya kepada resepsionis.

"Nona, istriku baru saja kecelakaan. Atas nama Roseane, dimana dia sekarang?" jelas terlihat kecemasan melanda tubuh Zhang.

"Sedang dalam tahap operasi Tuan, apa kau walinya?" tanya balik suster itu.

Zhang mengangguk "Bagaimana kondisinya sekarang?"

"Pertama, mohon maaf dan turut berduka cita atas meninggalnya janin yang dikandung oleh Nyonya. Kami tidak dapat menyelamatkan janin itu karena usianya yang masih muda."

"Ya Tuhan.."

"Dan lagi.. mungkin ini akan menjadi pukulan terberat bagi Nyonya, rahimnya harus diangkat karena proses kuret tidak berjalan lancar. Sehingga mengakibatkan dinding rahim sobek. Jika dibiarkan maka akan infeksi. Kami membutuhkan persetujuan dari anda, Tuan."

"Tidak masalah. Yang terpenting adalah keselamatan istriku. Tolong lakukan yang terbaik."

"Nyonya juga memerlukan donor darah, Tuan."

"Donor darah?"

"Golongan darah Nyonya AB tapi kami kehabisan stok. Apa mungkin Tuan memiliki golongan darah yang sama?"

"Kebetulan golongan darahku AB. Kau bisa mengambilnya. Katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi?"

"Nona Roseane mengalami pendarahan karena keguguran dan pada kaki kirinya. Lukanya terlalu parah dan harus diamputasi."

"Mwo? Bagaimana bisa?"

"Saksi mengatakan Nyonya Roseane jatuh dari kursi roda dan terguling dari trotoar. Lalu tanpa sengaja kakinya terlindas oleh mobil yang melintas."

"Donorkan darahku sekarang! Cepat!"

Kadar kepanikan bertambah setelah mendengar penjelasan dari suster itu. Zhang benar-benar merasa bersalah dan semua ini terjadi karenanya.

Andai Zhang tetap tinggal disisi Rose dan tidak menyeret Sera ke toilet. Semuanya tidak akan menjadi seperti ini. Sayang, semuanya terlambat.




****

Sesampainya dikamar Loey dan Wendy. Pria itu masih diam saja setelah membanting Wendy ke ranjang.

Loey melepaskan kemejanya "Kau tahu apa yang dikatakan anakmu Mam?"

Wendy diam.

Loey berhasil melepas kemeja dan mengambil kaus dilemari "Dia bilang, dia mencintai Zhang. Ck! Baru sebentar mereka mengenal dan apa? Cinta? Konyol!"

Wendy masih diam.

"Aku akan menikahkan Sera dengan Tuan Huang, CEO Huang Corp. Jika Sera tidak merusak rencanaku, aku tidak akan dipermalukan seperti ini. Anak itu kurang ajar! Kurasa aku mendidiknya dengan cukup baik, tapi dugaanku salah. Sial!"

Wendy tidak berkutik sama sekali.

"Mam kau dengar?"

Wendy enggan menjawab.

Loey sudah memakai kausnya dan kini tinggal berganti celana pendek "Aku melakukan ini agar Sera merasa jera."

Wendy mengatupkan mulutnya.

"Semua akan baik-baik saja jika Sera melupakan Zhang dan menikah dengan Tuan Huang."

"Apa kau puas?" akhirnya Wendy buka suara.

Loey's Wife Struggles (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang