01

2.8K 343 21
                                    


"Sepertinya takdir membawamu lebih cepat"

"Apa maksudmu?" Tanyaku tak mengerti

"Aku tidak bisa menjelaskannya, kemari lah"

Aku sedikit menjauh ketika pria itu mengulurkan tangan memintaku untuk menghampiri nya

"Kau takut padaku?" Dia tersenyum sinis dan terus berjalan mendekati ku

Aku terus berjalan mundur berusaha menjaga jarak dengannya, entah mengapa setelah tersenyum sinis dia terlihat sangat menyeramkan

Grep

"Berhentilah jika kau terus berjalan mundur kau akan terjatuh kedalam jurang" ucapnya sambil menahan pinggangku

"Aroma mu sangat manis"

"Apa yang kau lakukan" ucapku mendorong pria itu supaya menjauh dariku

Apa-apaan dia mengendus-endus leherku
Sepertinya pria ini tidak waras

"Kemari lah akan berbahaya jika kau terlalu lama berada disini" dia mengulurkan tangan memintaku untuk berpegangan dengannya

"Tidak mau, aku tidak kenal denganmu"

"Apakah penting di keadaan seperti ini kau berbicara tentang kenal mengenal?"

"Ck, cepatlah aku tidak punya banyak waktu"

Dia menarik tanganku agar aku berdiri sejajar dengannya

Srak

Apa ini! Dia membawaku lari dengan kecepatan yang sangat tidak masuk akal hingga kami pun berhenti di depan sebuah kastil(?)

"Kau... Bukan manusia??"

"Kau akan mengetahuinya nanti, sekarang masuk lah kakimu sepertinya terluka cukup dalam" dia menunjuk ke arah kaki ku dan benar banyak darah yang keluar, aku sampai tidak merasakannya karena terlalu takut

Pintu besar kastil itupun terbuka dan banyak sekali maid yang menyambut di depan pintu
Aku berjalan membuntuti pria itu masuk kedalam kastil yang di dominasi dengan warna merah dan putih yang terlihat sangat temaram

"Tuan kau tak apa?" Tanya salah satu maid

"Tidak apa apa aku masih bisa menahannya" ucap pria itu ah, aku melihat dia seperti menahan sesuatu

"Lena tolong obati lukanya dan siapkan baju ganti juga"

"Baik tuan, mari nona "

Maid itu mempersilahkan aku untuk mengikutinya menuju salah satu kamar

"Lena gunakan kamar ku saja" ucap pria itu dari arah ruang tamu

"Baik tuan"

Aku berjalan bersama Lena menuju kamar yang berada di lantai dua, aku memperhatikan sekitar dan wah kastil ini sangat megah banyak lukisan-lukisan klasik yang terpajang di dinding

"Silahkan masuk nona" Lena membukakan pintu kamar dan terlihatlah kamar yang sangat luas bahkan sepertinya lebih luas kamar ini dibanding apartment ku

"Nona duduk dulu saja saya akan mengambil kotak obat dulu" ucapnya dan pergi keluar kamar

Aku duduk di tepi ranjang sambil memperhatikan kamar ini, kamar yang di dominasi warna putih dan gold yang terlihat sangat elegant  dengan aroma maskulin yang sangat khas menurutku

"Mari nona saya akan mengobati luka nya"

Lena masuk ke kamar dengan kotak obat dan baju ganti di tangannya

The Prince Of Vampire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang