Happy reading 🌻
Mark membereskan baju-bajunya lalu memasukkannya ke dalam koper miliknya. Taeyong juga melakukan hal yang sama di sebelahnya.
"Kak, nanti kita nginep di rumah yang dulu?" tanya Mark sambil menutup resleting kopernya.
"Hm, kayanya enggak. Rumah itu kan sudah di jual, jadi kita beli rumah lagi," balas Taeyong lalu duduk di sofa bersama Mark.
"Kenapa nggak nginep di hotel?" tanya Mark heran. Karena menurutnya, membeli rumah di Indonesia terlalu berlebihan.
"Mark, kita di sana kan niatnya mencari kembaranmu. Paham kan?" kata Taeyong dan Mark hanya mengangguk.
"Lalu kak Tae?"
"Apanya?"
"Ck, pekerjaan kak Tae gimana?"
Taeyong tersenyum kecil saat mendengar pertanyaan yang Mark lontarkan kepadanya.
"Gampang, kan ada cafe yang cabang Indonesia. Kamu itu, awas aja kalo pas di sana sering bolos kuliah," ucap Taeyong lalu berjalan keluar kamar dan menuju ke dapur.
"Aku nggak kaya gitu ya!" balas Mark lalu menyusul Taeyong.
Mark menatap sebuah tiket pesawat dihadapannya.
"Emangnya, kalo ke Indonesia bisa langsung ketemu sama Nana ngga ya pas udah sampe di bandara?" monolog Mark sambil memutar kursi belajarnya yang sedang ia duduki.
"Bisa aja dong."
"Astaga!"
Bruk
Johnny dan Taeyong tertawa puas melihat Mark yang terjatuh dari kursinya.
"Kalo masuk ketok pintu dulu!" ucap Mark sambil mengusap pinggangnya yang terasa sakit.
Itu karena ia terjatuh dari samping, kursinya saja ikut terjatuh.
"Masuk ke dalam kamar sendiri juga," balas Taeyong lalu duduk di atas karpet berbulu.
"Ya tapi kan—"
"Udah-udah, itu, awas hilang loh tiketnya," ucap Johnny saat melihat tiket pesawat Mark di atas meja belajarnya.
"Ini kenapa kak Johnny ada di sini?" tanya Mark sambil ikut bergabung.
"Aku mau nginep di sini, makanya bawa tas sama koper," balas Johnny.
"Berarti, ikut ke Indonesia juga ya?" tanya Mark lagi dan Johnny hanya mengangguk.
"Oke, langsung aja. Ada yang mau aku bahas," ucap Taeyong tanpa basa-basi lalu menegakkan badannya.
"Jadi, kita ke sana kan buat nyari Naomi."
Mark dan Johnny hanya mengangguk.
"Iya, terus?"
"Kita bakal mulai dari Surabaya. Tempat terakhir kali aku sama Mark tinggal di Indonesia," ucap Taeyong.
"Tapi, bisa aja kan dia udah pindah? Kan udah bertahun-tahun?' tanya Johnny.
Iya, dia memutuskan untuk ikut membantu Taeyong dan Mark.
"Bisa jadi, tapi apa salahnya kita coba dulu?" balas Taeyong sambil tersenyum.
Johnny mengangguk mengerti, sedangkan Mark, ia tampak memikirkan suatu hal.
"Tapi Kak, apa ngga terlalu berlebihan sampai harus membeli rumah?" tanya Mark. Jujur, sebenarnya Mark tidak setuju dengan hal itu. Karena menurutnya itu suatu tindakan pemborosan.
"Gapapa kali Mark, daripada nginep di hotel?" balas Taeyong.
"Nah, bener tuh! Kakakmu ini ngga bakal kismin kali, kkkk," sahut Johnny sambil cekikikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins: Where Are You
FanfictionMereka adalah dua anak kembar yang saling menyayangi. Tetapi mengapa mereka harus berpisah? Apakah mereka bisa bertemu? Atau, mereka harus selamanya berpisah dan usaha mereka agar bisa bertemu menjadi sia-sia?