In fact

121 21 2
                                    


Happy reading 🌻

Yuqi duduk di pos kamling yang ada di ujung jalan gang rumahnya. Di sana juga ada Hendery dan Lucas. Mereka berkumpul di sana untuk Quality Time- walaupun cuma nongkrong di pos kamling.

"Sore ini adem banget ya," ucap Lucas sambil memperhatikan sekitarnya. Sesekali ia memejamkan matanya saat merasakan angin sejuk yang menerpa wajahnya.

Suara tawa anak-anak komplek yang bermain di gang rumah Yuqi menemani sore ini. Hendery tersenyum menatap ke arah anak-anak tersebut. "Dulu kita main kaya gitu juga, apah yeh nyamanah?" tanya Hendery dengan bahasa Madura. "Dulu kita main kaya gitu juga, apa ya namanya?"

"Tidak tau, aku juga lupa," balas Yuqi lalu memakan sosi bakar yang sempat dibelikan oleh Juna, Kakaknya.

"Tiba-tiba aku kangen sama Naomi," ucap Lucas tiba-tiba sambil menatap ke arah langit.

"Lagi apakah dia? Sedang tersenyum? Tertawa? Atau meringis melihat tingkah laku Hendery?" monolog Lucas dan langsung di pukul lengannya oleh Hendery.

"Ngaco kamu ngomongnya," ucap Hendery dengan sinis lalu memakan pisang goreng yang sempat Lucas beli di warung.

"Kangen banget sama Naomi, ini udah dua Minggu ya ...." ucap Yuqi.

"Dua Minggu setelah semuanya terjadi," lanjut Yuqi lagi.

Dua Minggu setelah Mark di bawa ke RSJ, mereka baru sadar bahwa ada yang salah. Ini semua berawal dari Yudha. Yudha yang mengarang semua cerita ini dan membuat cerita ini menjadi rumit. Awalnya, Naomi memang Yudha tolong saat kecelakaan dan ia bawa ke rumah sakit. Saat di rumah sakit, tentunya Naomi langsung di bawa ke IGD dan keesokan harinya sudah bisa di pindahkan ke ruang rawat inap. Setelah di rawat beberapa hari, Yudha sebenarnanya sempat menghubungi Yuqi bahwa Naomi ada bersamanya, tetapi ia tak sempat memberitahu di mana Naomi di rawat. Dan keadaannya sempat kritis. Namun saat Naomi di rawat, tepatnya saat tengah malam, secara tiba-tiba Naomi merasa sesak di dadanya dan beberapa saat kemudian ia merenggang nyawa. Suster yang datang pada saat subuh untuk mengecek infus baru menyadari hal tersebut. Lalu, setelahnya Naomi di bawa ke ruang jenazah dan pihak rumah sakit langsung menghubungi Yudha.

Yudha yang saat subuh itu baru bangun jelas terkejut mendengarnya. Lalu dengan segera ia mencuci wajahnya dan bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit. Dan sesampainya di sana, ia langsung pergi menuju ruang rawat inap Naomi. Dan yang mengejutkan, Naomi ada di sana.

Seakan-akan ia belum meninggal. Yudha masih belum menyadarinya sampai ia berjalan-jalan bersama Naomi di alun-alun. Saat Yudha tidak sengaja menatap ke bawah, ia tidak melihat kaki Naomi yang menapak di tanah. Naomi benar-benar melayang. Yudha jelas kaget, lalu sempat mencuri-curi pandang ke bawah, dan benar, ia tidak salah lihat. Kaki Naomi tidak menapak di tanah.

Yudha sudah takut setengah mati, tetapi berusaha tetap santai karena ia sudah pernah mengalami hal serupa saat masih sekolah menengah atas.

Dan akhirnya Yudha tau, bahwa arwah Naomi masih ada di sini, belum pergi. Seakan-akan ia ingin mengucapkan selamat tinggal atau bertemu dengan Mark, Taeyong dan Johnny jika sempat.

Saat Naomi bertemu dengan Yuqi, Hendery dan Lucas, Yudha tetap diam. Tidak memberitahu hal apapun jika Naomi telah tiada dan arwahnya masih di bumi. Yang mereka tau saat itu, Naomi itu sedang kritis di rumah sakit dan hidupnya tidak lama lagi. Yudha hanya bilang itu tetapi tidak memberitahu di mana Naomi di rawat dan sepertinya Lucas, Yuqi dan Hendery melupakan hal itu dan fokus mencari Naomi ataupun keluarga Naomi.

Twins: Where Are YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang