Masih ada yang nungguin?
Happy reading 🌻
Sekarang, mereka semua lagi duduk melingkar di kantor polisi. Bukan kantor sih, tapi lebih ke pos. Letaknya cuma di sebrangnya Café Enam Hari.Mereka? Iya mereka.
Lucas, Yuqi, Hendery, Taeyong, Johnny sama Mark. Winwin sama Yudha yang nggak tau apa-apa juga ikut di geret sama Lucas sebagai saksi. Nggak tau saksi buat apaan.
Gini-gini, mari kita flashback. Pas Mark, Johnny sama Taeyong sampai di roof top Café Enam Hari dan ketemu Lucas dkk. Dia bilang ke Taeyong kalo Lucas, orang yang di cari sama Taeyong. Dan belum ada mereka kenalan atau nyapa lah gitu, si Mark udah ngoceh panjang lebar dan bilang kalo Lucas penyebab dari Naomi hilang.
Di tambah Hendery yang salah ngomong pas di tanya Taeyong. Sebenernya Taeyong tanya ke Lucas soal Naomi lagi ada di mana, eh si Hendery nyaut kalo Naomi hilang ingatan dan ada di rumahnya Yudha. Makin ngamuk lah si Mark.
Udah mah hilang, ini sekalinya denger kabar ternyata si Naomi nya hilang ingatan. Winar yang duduk di sana cuma bengong sambil noleh kanan-kiri karena dengerin dua orang debat. Dia ngerti masalahnya, tapi ngga paham karena di selingi bahasa asing.
Kadang Mark ngomong pakai bahasa Inggris terus di bales Lucas pakai bahasa Mandarin. Terus kadang di sahutin sama Hendery pakai bahasa Madura. Abis itu di bales sama Taeyong pakai bahasa Korea karena kesel sama Hendery yang ngga di ajak ngomong tau-tau nyaut. Jadinya, ya udah. Yuqi, Winar sama Johnny cuma nonton.
"fuck!"
"Mark Lee! Your language!"
"What?!"
"Diam!! Kalian ribut terus mau saya panggil polisi?" ucap Winar yang udah jengah.
"Panggil aja! Nggak takut!" balas Mark menantang.
Akhirnya Winar cuma bisa menghela nafasnya. Lucas sama Mark masih ribut. Lucas udah berkali-kali minta maaf tapi Mark nya kebawa emosi. Dia bahkan udah bentak-bentak si Lucas.
"Iya! Aku tau ini salah aku! Tapi sekarang kamu mau aku kaya gimana?!"
"..."
Nah kan, kicep.
Jadi, setelah sekiaaannn lama ribut perihal Naomi. Datanglah mas Juna✨
Nggak tau kapan yang dateng, dia tiba-tiba udah muncul di tangga sambil merhatiin keributan. Ada Yudha juga di belakangnya.
Yuqi yang sadar dengan hal itu menyenggol lengan Hendery dan menyuruhnya untuk melihat ke arah tangga. Hendery cuma ketawa kecil. Winar yang ngeliatin Yuqi sama Hendery lagi nahan ketawa akhirnya ngikut liat ke arah tangga. Wah, padahal omongannya dia tuh tadi bercanda, biar Lucas sama Mark dkk berhenti ribut. Tapi ini malah dateng beneran.
The real omongan adalah doa
Akhirnya, Juna menghampiri mereka semua dan bertanya kenapa kok ribut di tempat umum. Sampai kedengaran ke bawah lagi.
Dan, setelah denger penjelasan dari Mark sama Lucas, akhirnya Juna memutuskan untuk membawa mereka ke pos aja. Nggak enak kalo di tempat umum, di liatin orang-orang. Setelah di pos, baru mereka omongin lagi.
"Jadi, saudara kembar kamu hilang karena dia?"
"Iya."
"Sudah di cari? Berapa lama?"
"Bertahun-tahun."
Junanya bingung mau bales gimana. Akhirnya, Yuqi inisiatif buat jelasin ke Masnya pakai bahasa Jawa. Biar nggak ada yang ngerti. Tapi percuma orang ada Yudha sama Winar yang asli orang Surabaya.
"Gitu, ini cuma salah paham berarti. Terus kalian semua kenal dia? Mungkin ada yang tau? Kan nggak mungkin kalo kalian sayang sama dia sebagai teman yang tulus tapi kalian diam-diam aja, masa bodo."
"Dia di rumah saya."
Semua langsung noleh ke Yudha. Frustasi mereka tuh. Udah si Mark dkk nyari bertahun-tahun, Lucas dkk nyari sampai muterin semua daerah di Surabay, eh ternyata ada di rumahnya Yudha. Sebenernya Lucas dkk udah tau, kan tadi udah tanya ke Winar. Cuma ini mereka ikutan kaget aja. Jadi, Juna tanya ke Winar bener apa enggak, soalnya kan Winar juga temennya Yudha sama Naomi. Pas Winar jawab bener, akhirnya di putuskan kalo semua ini cuma salah paham.
Baik Yuqi maupun Hendery mereka ngerasa malu. Nggak tau malu kenapa. Akhirnya Juna minta nomer Ibunya Yudha dan langsung di telpon. Setelah selesai, mereka semua di suruh baikan dan saling minta maaf. Johnny mah iya-iya aja, tapi si Mark itu. Di dalam hatinya dia masih kesal setengah mati.
"Gunanya aku di sini biar apa sih? Balik yuk, Bang?"
Setelah tanya kaya gitu ke Yudha, Winar pamit untuk balik ke Café. Nggak guna juga dia di sini, cuma di jadiin tambah-tambah tok biar rame, pikir Winar. Dan fyi aja, sebelum naik ke roof top tadi, Yudha ketemu sama Juna di bawah. Kebetulan Yudha baru sampai dan baru aja ke meja kasir buat gantiin temennya. Terus datang Juna yang mau pesen kopi dan abis itu mereka denger suara ribut dari roof top. Ya mereka samperin lah. Udah, gitu aja.
Selesai.
Balik lagi ke sekarang. Mereka semua lagi nungguin Naomi sama Ibunya Yudha. Kan di sini tuh mereka lagi nyariin Naomi. Terus salah paham.
"Permisi ...."
Semua menoleh ke sumber suara. Itu Ibunya Yudha, bareng Sena sama Naomi di belakangnya.
"Saya orang tuanya Yudha, ada apa ya?" tanya Ibunya Yudha dengan sopan.
Juna mempersilahkan beliau untuk duduk. Setelah itu menjelaskan apa yang terjadi.
"Oalah, kalian ini ribut karena Naomi? Ngak nak-kanak kinik!" ucapnya sambil tertawa kecil. "Oalah, kalian ini ribut karena Naomi? Kaya anak kecil!"
Taeyong menghela nafasnya. Capek dia tuh di kelilingi sama orang yang ngomong pakai bahasa yang belum dia pahami.
"Na? Akhirnya kita ketemu!" ucap Mark memecah keheningan dan langsung memeluk Naomi.
Juna diam-diam pergi, nggak enak soalnya ini urusan keluarga.
Naomi cuma diem. Rasanya dia memang kaya pernah liat Mark, Johnny juga. Tapi nggak tau di mana.
"Kamu siapa deh?" tanya Naomi heran.
"Aku? Aku kembaran kamu, Na! Aku udah lamaaa nyariin kamu!" ucap Mark sambil mengeratkan pelukannya.
Tanpa sadar, tubuh Naomi mulai lemas dan kesadarannya menghilang.
「𝓣𝔀𝓲𝓷𝓼: 𝓦𝓱𝓮𝓻𝓮 𝓐𝓻𝓮 𝓨𝓸𝓾」
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins: Where Are You
FanfictionMereka adalah dua anak kembar yang saling menyayangi. Tetapi mengapa mereka harus berpisah? Apakah mereka bisa bertemu? Atau, mereka harus selamanya berpisah dan usaha mereka agar bisa bertemu menjadi sia-sia?