Happy reading 🌻
"Naomi tuli!!"
"Naomi tuli!!"
"Jangan temenan sama dia, dia gak bisa denger!"
"Anak tuli! Anak tuli!"
"Anak tuli! Anak tuli!"
"Aku gak tuli!!!"
"Hah ... hah ... hah ...." Naomi terbangun dari tidurnya secara tiba-tiba. Sial, mimpi buruknya itu datang lagi.
Naomi menoleh pada jam dinding yang terus berdetak, sekarang sudah pagi ternyata. Naomi duduk di pinggir kasur sambil memikirkan mimpi yang ia alami tadi.
Kenapa tuh mimpi mesti dateng sih?? Batin Naomi.
Bahkan kejadian itu sudah bertahun-tahun. Ya, Naomi tuli, tidak bisa mendengar. Dia selalu di ejek oleh teman-temannya mulai dari ia masih kecil saat duduk di bangku sekolah dasar sampai ia di buang oleh kedua orang tua sendiri. Karena merasa malu memiliki anak yang cacat. Dulu, Naomi sering di ejek saat jam istirahat, pulang sekolah atau saat ia bertemu dengan temannya. Padahal tanpa mereka tau, Naomi mendengar semua kalimat yang mereka ucapkan. Itu karena kakaknya membelikannya alat bantu dengar saat dia tau Naomi sering di ejek. Hearing Aid namanya.
Tapi Naomi sudah tidak memakai alat bantu itu lagi. Alat itu sudah rusak karena jatuh lalu di injak secara tidak sengaja oleh Naomi.
Huhuhuhu, Kak Taeyong, kamu dimana?? Batin Naomi. Wajar, Naomi dulu sangat dekat dengan Taeyong, kakaknya. Tapi itu tidak berlaku jika Naomi sudah bersama Mark.
Naomi kembali mengingat kenangannya saat ia waktu masih kecil. Masih teringat jelas di ingatan Naomi. Naomi selalu bersama kembarannya, Mark, mau itu main, makan, sekolah, pokoknya bareng terus! Taeyong saja sampai marah karena Naomi dan Mark selalu menghabiskan waktu bersama, tapi enggak sama dia.
Tapi, pada hari itu, Naomi mengetahui suatu hal. Ayah dan Bunda sedang duduk memperhatikan Mark yang asik bermain bersama anak-anak lain di sebuah taman, sementara Naoki dan Taeyong pergi membeli sebuah permen kapas. Itu loh, yang sering di jual terus di bungkus pake plastik terus ada gambar Dora atau nggak Shaun the sheep.
Nah, saat Naomi dan Taeyong balik, Naomi dan Taeyong mendengar percakapan kedua orang tuanya yang tidak menginginkan Naomi, malu karena punya anak sepertinya dan berniat untuk memisahkan Naomi dengan Mark karena menganggap bahwa Naomi akan membawa dampak yang buruk bagi Mark. Taeyong juga dengar, Ayah dan Bunda tidak tau kalau Naomi sama Taeyong mendengar semuanya. Itu karena posisi duduk Ayah dan Bunda membelakangi Naomi dan Taeyong.
Naomi masih mengingatnya, waktu itu Taeyong langsung marah-marah sama mereka. Saat itu, Naomi berpikir, memangnya aku kenapa? Aku biasa aja kok. Setelah pertengkaran itu, Taeyong langsung menggendong Naomi untuk pulang duluan ke rumah sedangkan Ayah, Bunda dan Mark tetap di taman.
Sampai di rumah, Naomi langsung bertanya ke Taeyong apa yang sebenarnya terjadi. Kan waktu itu Naomi masih kecil, jadi masih belum ngerti.
"Kak, tadi kenapa bunda sama ayah bilang kalo mereka malu punya anak kaya aku?? Aku kenapa? Aku biasa aja kok, mereka ga sayang sama aku ya?? Terus tadi katanya mau misahin aku sama Mark, maksudnya apa? Aku gak mau kalo kaya gitu! Aku ga mau jauh-jauh dari Mark!"
"Eh, enggak, mereka sayang sama kamu, kata siapa emang mereka ga sayang sama kamu?"
"Waktu itu aku pernah denger ayah sama bunda mau bawa aku pergi, tapi ga tau kemana, kalo nanti beneran pergi, Kakak sama Mark ikut juga kan? Iya kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins: Where Are You
FanfictionMereka adalah dua anak kembar yang saling menyayangi. Tetapi mengapa mereka harus berpisah? Apakah mereka bisa bertemu? Atau, mereka harus selamanya berpisah dan usaha mereka agar bisa bertemu menjadi sia-sia?