Happy reading 🌻
Mark memakan semangkanya sambil mendengarkan teman Johnny yang masih mengobrol dengan Johnny dan Taeyong.
Omong-omong, mereka bertiga sudah hampir seminggu tinggal di Surabaya.Mark hanya mendengarkan, ingin bergabung tetapi omongannya selalu di potong oleh Taeyong entah itu sengaja atau tidak.
"Kak Tae—"
"Kamu ke sini berdua Jae?" tanya Johnny saat Mark hendak berbicara.
Jaevano mengangguk. "Katanya balik ke Indonesia, ya aku ke sinilah bareng mas Wisnu. Jangan tanya kenapa aku bisa tau bang Jo ada di sini, aku bisa lacak handphone bang Jo, sekalian biar surprise," ucap Jaevano saat Johnny akan berbicara.
"Jadi, Jae udah lama kenal sama Johnny?" tanya Taeyong lalu mengambil semangka yang baru saja Mark ambil.
Ini orang minta di pukul, batin Mark.
"Udah, dulu temen deket bang Jo. Oya, tadi katanya bang Jo kalian ke sini buat nyari adeknya bang Taeyong? Ada fotonya ngga? Siapa tau aku ketemu sama dia, sama namanya siapa tadi?"
"Naomi!" ucap Mark tiba-tiba dan membuat mereka semua terkejut.
"Selow, dek," sahut Wisnu
Mark hanya tersenyum lebar sambil menggaruk kepalanya.
"Bentar," Taeyong mengeluarkan handphonenya lalu membuka galeri dan mencari foto Naomi lalu menunjukkannya kepada Jaevano dan Wisnu.
"Loh? Itu Naomi? Beneran?" tanya Jaevano tidak percaya.
"Iya, kenapa memang?" tanya Johnny.
"Kemaren, pas aku ke mall, aku nabrak cewek pas lewat depan Gramedia," kata Jaevano.
"Yang kata kamu kopinya tumpah ke bajunya?" sahut Wisnu lalu meminum tehnya.
"Iya, aku kenal kalo ini mah. Mas Wisnu juga," ucap Jaevano sambil menatap Taeyong, Mark dan Johnny dengan bergantian.
"Beneran?!" ucap Mark hampir berteriak.
"Mending kamu diem sambil makan semangka!" ucap Johnny lalu memasukkan semangka yang sudah di potong kecil ke dalam mulut Mark. Dan tentu langsung di telan oleh Mark.
"Sialan," gumam Mark lalu lanjut memakan semangkanya.
"Nih, Ayahnya mas Wisnu itu punya panti asuhan di sini. Tapi tahun kemarin di tutup gegara semua anak panti di sana di suruh kerja untuk nyari uang, entah itu ngemis, ngamen di lampu merah, seingat aku, Naomi ada di sana dulu," ucap Jaevano mulai bercerita.
"Loh? Terus?"
"Kamu aja, Mas," ucap Jaevano lalu memakan cemilan di hadapannya, merasa malas untuk melanjutkan ceritanya.
"Iya, anak panti di sana memang di suruh kerja. Tapi Ayah ku ngga tau kalo anak panti di suruh kerja, soalnya kan panti itu di urus sama bawahannya. Jadi, aku sama Jae memang kadang ke sana buat main sama anak-anak panti, sebelumnya kita ngga tau soal itu. Aku kenal sama anak-anak panti, Jae juga. Ada Naomi juga, waktu itu bawahannya Ayah yang bawa dia ke panti. Aku sama Jae lumayan dekat sih sama dia. Soalnya waktu itu aku sering liat dia nangis, ngga tau kenapa. Tapi, pas aku umur berapa ya, aku lupa. Naomi kabur dari panti, itu aja aku tau dari satpam panti," jelas Wisnu lalu menyenderkan punggungnya ke tembok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins: Where Are You
Fiksi PenggemarMereka adalah dua anak kembar yang saling menyayangi. Tetapi mengapa mereka harus berpisah? Apakah mereka bisa bertemu? Atau, mereka harus selamanya berpisah dan usaha mereka agar bisa bertemu menjadi sia-sia?