Zilvi pergi ke rumah Darrel, ia pergi dengan mengendap-endap agar tidak ketahuan teman teman nya yang lain. Kebetulan, Darrel juga sudah sampai rumah setelah pulang sekolah.
Setelah sampai di rumah bernuansa putih hijau dan dengan daun yang menjalar di tembok rumah, Zilvi segera mengetuk pintu.
Darrel langsung membuka pintu, lalu mempersilahkan Zilvi masuk. Zilvi langsung berbicara tanpa basa basi, ia memberikan sebuah rekaman suara yang berisikan percakapan antara si dalang dan orang yang ia hasut. Zilvi memutar rekaman suara itu, dah terdengar jelas rencana pembunuhan teman nya.
"Gila, gue gak nyangka. Sampai kapan, sih, dia gak mau bongkar identitas?" Gerutu Darrel.
"Gak tau, kita ikutin aja permainan dia." Jawab Zilvi.
"Itu, Zil, kloningan elo gak buat macem-macem, 'kan, di sekolah? Soalnya gue gak lihat kloningan lo tadi di sekolah." Zilvi mengangguk "iya, dia cuma diem di kelas dan gue ngontrol dia biar gak ngelakuin hal aneh-aneh ke temen kita. Semoga aja dia masih belum tau kalo yang dia sihir itu kloningan gue."
Ya, sebenernya yang disihir itu kloningan Zilvi, jadi Zilvi yang asli itu baik, gak kehasut sama si dalang itu. Dia dia dibantu oleh Darrel untuk membuat kloningan dirinya.
"Gue balik ya, Rel, sorry gak bisa lama-lama di sini, gue takut kloningan gue berbuat aneh-aneh." Darrel mengangguk, lalu mempersilahkan Zilvi untuk pulang.
"Gue gak nyangka, bisa-bisanya Daniel berbuat hal gila kayak gini." Gumam Darrel.
• • •
Alvin berada di rumah Albiyu, ia ingin bertanya suatu hal ke Albiyu. Sekarang, mereka sedang duduk di kursi. Alvin langsung bertanya ke Albiyu tanpa basa-basi lagi, "Al, lo curiga sama siapa?"
Albiyu sedikit ragu untuk menjawabnya, karena Alvin masih dengan bola mata merah nya itu. Tetapi Albiyu menekan keraguan tersebut "gue curiga sama Arga." Pasti kalian tahu kenapa Albiyu curiga pada Arga, karena pertemanan mereka sedang di ujung tanduk, bukan?
Alvin hanya mengangguk, lalu giliran Albiyu yang bertanya "Vin, kemarin malem lo mau coba bunuh David?" Alvin menyunggingkan senyum miring nya.
"Hahaha, kok lo bisa tau, sih? Akting gue kayaknya kurang bagus. Tapi menurut gue udah bagus, sih, sampai lo gak sadar kalo gue mau bunuh lo hari ini juga." Ujar nya.
Albiyu terkejut bukan main, ia berusaha kabur namun nihil, Alvin sudah mengunci pintu dan semua jendela rumah nya.
Alvin mengeluarkan pisau lipatnya dari saku jaket nya, lalu mulai mendekati Albiyu secara perlahan. Albiyu langsung bersiaga dan mengeluarkan cakar nya, ia melesat ke belakang Alvin dan menyerangnya. Alvin tak tinggal diam, ia juga menyerang Albiyu dengan pisau lipatnya.
Bercakan darah memenuhi lantai rumah Albiyu, Albiyu sudah kewalahan menghadapi Alvin, ia sekarang sedang sekarat. Alvin terkekeh pelan "haha, lo lemah banget."
Alvin langsung mendekati Albiyu, Albiyu sudah pasrah, ia tak bisa bergerak lagi.
Semakin dekat...
Jleb!
Pisau itu berhasil menusuk dada Albiyu. Lalu Alvin mencabut pisau nya dan bermain-main di dada nya. Mulut Albiyu mengeluarkan darah lumayan banyak, lalu Alvin merobek perut Albiyu dan bermain-main disana. Alvin menikam perut Albiyu dengan pisaunya yang tajam, lalu dilihatnya Albiyu sudah menutup mata dengan sempurna.
Alvin tersenyum licik, lalu menyeret mayat Albiyu ke kamar mandi, lalu di lempar nya ke dalam bak untuk berendam di kamar mandi.
Alvin membersihkan bajunya yang terkena banyak noda darah, lalu bergegas keluar dari rumah Albiyu. Tak lupa ia menuangkan minyak tanah di seluruh rumah Albiyu lalu membakar nya. Alvin keluar lewat belakang, lalu bergegas ke dalam mobil nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Game || 00L ✓
Fantasy❝Kayaknya kita kena sial deh, makanya main game ini.❞ Kumpulan remaja sekolah Magic Victoria High School ini mendapat sebuah misi, yaitu misi untuk menyelesaikan permainan yang mengancam nyawa. Mereka harus menemukan dan membunuh dalang dari permain...