Sekarang Reva, Kevin, Vero, Alvin, Daniel, dan Arga sedang berada di pemakaman Albiyu. Zilvi, Darrel, dan Devan sudah datang lebih dulu, mereka ada urusan. David? Dia masih di rumah sakit, dia menyesal tidak bisa datang ke pemakaman temannya. Dan mereka sudah berada di luar jam sekolah alias sudah pulang sekolah.
"Albiyu beneran di bunuh?"
"Iya, dia di bunuh, dan juga rumah nya kebakaran. Gue tau dari tetangga nya. Kalau tentang Albiyu, kemarin gue sama Vero masuk ke rumah nya, terus Nemu mayat Albiyu di kamar mandi." Ujar Kevin.
"Berarti bukan Albiyu yang bikin permainan ini..." Gumam Arga.
Sekilas, Alvin dan Daniel melempar pandang lalu tersenyum licik.
Ada apa dengan Alvin dan Daniel? Apakah ada rahasia yang mereka sembunyikan?
Mari beralih ke Devan, Zilvi, dan Darrel. Mereka bertiga sedang berkumpul di rumah Darrel untuk membahas semua bukti yang Zilvi dan Darrel dapatkan. Devan sudah di beritahu oleh Zilvi bahwa dalang sebenarnya itu adalah Daniel. Devan tak menyangka bahwa Daniel adalah dalang permainan ini. Memang ini agak aneh, Darrel sudah merasa janggal saat Daniel datang dan berancang-ancang memberikan bantuan untuk mencari dalang tersebut. Aneh saja, jika orang yang tidak mereka kenal—ralat, hanya Albiyu yang kenal—dengan tak ada angin ataupun hujan datang secara tiba-tiba, dan juga Daniel adalah seorang penyihir dari asrama Hogwarts yang sangat terkenal itu, dan dia bagian dari asrama Gryffindor , dan sudah terbukti, 'kan, kalau dalang nya adalah penyihir? Mana mungkin seorang werewolf atau vampir yang membuat permainan ini.
"Nih bukti yang gue sama Zilvi dapet," Ujar Darrel seraya menyodorkan semua bukti berupa rekaman suara, video, dan foto.
Devan mengambil semua bukti itu satu persatu, lalu ia melihat bukti itu. Pertama, ia melihat sebuah foto yang memperlihatkan Daniel sedang menaburkan racun di minuman Vina, dan masalah lain. Di video itu Devan juga melihat semua yang Daniel lakukan. Lalu rekaman suara, ia mulai menekan tombol 'play' dan mendengarkan semua rekaman suara yang Zilvi dapat. Devan juga mengetahui semua rencana Zilvi dan Darrel, dimulai rencana Darrel membuat kloningan Zilvi sampai rencana untuk memojokkan Daniel.
"Kalian nyari bukti ini berapa lama?" Tanya Devan.
"Sebulan. Lumayan susah cari bukti ini, Daniel teliti banget nyimpen rahasia nya." Jawab Zilvi.
Ya, Darrel dan Zilvi jarang muncul karena sibuk mencari bukti untuk memojokkan Daniel.
Jadi, yang menjadi dalang kematian semua teman nya adalah Daniel. Terkecuali Leon, dia memang mati murni kecelakaan.
"Sekarang yang jadi pertanyaan gue, kita kasih tau ke mereka tentang bukti ini atau tunggu sampe Vero bisa hilangin hipnotis dari tubuh Alvin? Soalnya kemarin gue denger kalo Vero mau hilangin hipnotis yang nguasain pikiran Alvin, katanya dia susah buat ketemu empat mata sama Alvin, seolah-olah Alvin tau kalo Vero punya tujuan tertentu." Tanya Zilvi.
Devan terlihat mengetuk meja menggunakan jari nya "Pendapat gue, lebih baik kita kasih tau yang lain pas Vero udah bisa hilangin hipnotis itu, soalnya kalau sekarang kita kasih tau, bisa-bisa Alvin ngebantu Daniel biar ga di pojokkin sama kita." Ungkap Devan.
Zilvi mengangguk, lalu Darrel membuka suara "Oh iya, Zil. Kloningan lo ngelakuin hal aneh-aneh, gak?"
Zilvi menggeleng "Dia udah mati, gue sengaja bunuh dia biar urusannya gak makin panjang, dan Daniel ... Dia gak tahu soal ini."
Devan mengacungkan jempol nya, dan Darrel terkejut atas ungkapan Zilvi.
"Tapi gak apa-apa, sih. Lagi pula tujuannya biar urusan ini gak makin panjang." Ucap Devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Game || 00L ✓
Fantasi❝Kayaknya kita kena sial deh, makanya main game ini.❞ Kumpulan remaja sekolah Magic Victoria High School ini mendapat sebuah misi, yaitu misi untuk menyelesaikan permainan yang mengancam nyawa. Mereka harus menemukan dan membunuh dalang dari permain...