Setelah sepulang dari sekolah. Elang mengajak reno untuk berkunjung kemansionnya.
Reno mengangguk saja dia juga tak ada kegiatan dipanti.
Reno mengajak rina ikut bersama dan akhirnya rina menyetujuinya*****
Saat sampai reno merasa kagum atas besarnya mansion milik elang. Rina dia biasa biasa aja, pasalnya rumah regal juga sama besarnya.
Elang memegang tangan reno lalu membawanya masuk, diikuti rina dibelakangnya.
"Elang pulang!!! " teriak elang kencang. Dan seluruh keluarganya langsung menatapnya tajam.
"Apakah kau ingin dihukum baby!! " bentak kakak elang.
Elang hanya diam, dan merutukki kebodohannya.
Namun tiba tiba reno menampakan tubuh mungilnya.
Jadi tadi reno dibelakang elang, karna tubuhnya kecil membuat dia tak kelihatan.Keluarga elang sontak kaget, juga senang.
"Apakah itu teman sekelasmu baby? "tanya vino kakak elang lembut.
Elang mengangguk, lalu mengusak surai lebat reno.
"Siapa yang dibelakang itu??, apakah temanmu juga? " tanya mami elang.
"Itu kembaran reno tante" ujar reno semangat.
Mereka terkekeh kecil,,
"Siapa nama kembaran reno?' ujar mami elang lembut.
"Rina dia adek reno" ujar reno.
Mereka semua tersenyum manis, kearah rina.
Mereka sangat menyukai anak perempuan,, tapi sayang dikeluarga mereka tak ada yang melahirkan seorang putri."Yaudah ayuk duduk" ajak dimas ayah elang.
Sikembar mengangguk, lalu duduk.
"Rina kelas berapa? " tanya mami alana,, mami elang.
"10" ujar rina singkat. Bisa dibilang rina sangat sangat kesal jika ada yang terus menanyakannya. Kalo reno makh nggak pp.
"Rina sama reno tinggal dimana" tanya dimas.
"Panti! " ujar rina.
Mereka semua langsung tekejut,,
Lalu mereka tersenyum misterius."Rin mau itu" ujar reno sambil menunjuk minuman yang diminum elang.
"Boleh kah saya meminta minuman itu?? "tanya rina.
"Iya boleh banget,, bentar ykh dibikinkan dulu" ujar mami alana semangat. Lalu pergi menuju dapur. Sebenarnya sikh nggak perlu repot repot kedapur,, kan maid banyak. Tapi bagi mami alana mungkin dia ingin membikinkan sendiri.
"Rina umur berapa? "tanya vino.
"15 tahun"
"Rina nggak boleh gitu, ngomongnya harus lembut" ujar reno berbisik.
Rina dia hanya menggidikan bahunya acuh.
Saat minuman sampai,, mami alana langsung menyodorkan susu bikinannya kearah rina.
Rina menerimanya,, lalu memberikannya kearah reno.
Reno meneguknya sampai habis,,
Lalu tersenyum manis kearah mami alana yang terdiam."Elang besok bawa mainan milik elang,, biar bisa main bareng" ujar reno semangat.
"Iya adek" ujar elang lembut.
"Kakak ini namanya siapa? " tanya reno sambil menunjuk kakak elang yang berada dihadapannya.
Orang itu tersenyum manis.
"Nama kakak riski panggil abang aja" ujar riski manis.
Reno mengangguk, lalu bersandar dipundak rina.
"Rin pulang yuk.... "ajak reno.
Hening sejenak, sebelum rina mengangguk, lalu mulai bangkit dari duduknya.
"NGGAK!!!!! RINA NGGAK BOLEH PERGI!!! DARI MANSION INI!! SEJENGKAL PUN!!!! " teriak mami alana.
Bisa dibilang mami alana terobsesi mempunyai anak perempuan,, namun dia tak bisa melahirkan lagi setelah melahirkan elang. Rahimnya diangkat karna mengalami kecacatan.
"Siapa anda!! Berani melarang saya?! " tanya rina dingin.
"Rina maafin mami,, rina mau kan nginep disini semalem,, biar mami bisa tenang" ujar elang sendu.
"NGGAK! " tekan rina.
"HIKS PERGI KAMU RENO!!! PERGI KAMU!!! USIR DIA HIKS USIR!! " ujar mami alana sambil menunjuk reno yang bersembungi dibelakang rina.
Mungkin bagi mami alana reno salah,, karna sudah mengajak rina pulang."RENO AYO KITA PERGI,!!"ujar rina sambil menarik tangan reno
"NGGAK!!! RINA!! JANGAN PERGI NAK!!! RINA!!!! " teriak mami alana histeris.
Vino dan rizki memeluk mami alana agar bisa tenang,, sedangkan dimas menatap mami alana dengan pandangan kosong. Elang dia berlari menuju kamar. Elang takut kalo reno bakalan menjauh darinya,, karna kejadian tadi.
Muka syok dan terkejut reno terus terbayang bayang dikepalanya.
Muka marah rina juga selalu berputar dipikirannya.*****
Ig salanarra2
Gyus sorry kalo tambah gaje,, soalnya cuma pelampiasan disaat kegabutan doank ¯(´ ▽`)
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS OF BROTHERSHIP (END) ~♥~
Ngẫu nhiênCeritanya memang lebay. Karna ini cuma cerita fiksi semata. Jadi yang mau baca silahkan. Yang nggak suka abaikan...mohon dipahami.