Cemburu ~♥~

2.2K 197 5
                                    

Saat ini reno sedang bermain game dengan handphone yang gerald berikan.

Saat asik asiknya, datang rina sambil membawa seorang anak kecil, yang ntah beranta datang dari mana.

Reno menatapnya heran,, rina terlihat begitu menyayangi anak kecil itu.

"Siapa dia rin?? "

"Ooh namanya Arze,, dia sepupunya gerald, " ujar rina sambil mengusap kepala arze lembut.

"Lalu kenapa,,dia dibawa kesini? " ujar reno lagi.

"Tidak ada apa apa, hanya pingin saja, Lagian nanti malam gerald, menjemputnya. " ujar rina.

Reno mengangguk.

Saat beberapa lama,, rina dan Arze begitu akrab, mereka bermain bersama sama,, mengabaikan reno, yang menatapnya dengan kesal. 

"Rin!! Reno mau susu!! " ujar reno kesal.

"Bentar lagi ya no" ujar rina lagi dan lagi.

Reno menggembungkan pipinya, dia merasa kesal dengan rina.
Reno berjalan menuju kamar, dengan kaki yang dihentak hentakan.

"Serah rina ajalah" ambek reno.

"Huh yodah arze tunggu sini bentar yah, kakak kedapur bentar" ujar rina lembut.

Arze berumur sekitar 5 tahunan.

Arze mengangguk.  Saat rina pergi ,dia meliat hp reno tergeletak diatas meja.  Hp itu menarik perhatiannya, membuatnya mendekat lalu memegangnya.

Tiba tiba hp itu berbunyi karna ada notifikasi game didalamnya.  Arze yang kaget sontak membantingnya.

"PRAK!!! "

Hpnya dilempar lalu terkena dinding, dan terjatuh kelantai.

Arze yang polos, cuma natap heran, lalu memilih abai. Ya namanya bocil yekan.

Rina dan reno yang mendengar suara bantingan kencang, langsung meliat sumber suara. Dan reno langsung ternganga, sedangkan rina hanya bisa menggaruk kepalanya.

"Hp reno!!!!! " teriak reno, lalu berlari kearah hpnya, diikuti rina dibelakangnya.

"Huwaaa!!! Hiks rina!! Hp reno gimana!!! Hiks" tangis reno

"Kok bisa pecah, arze apain khem? "

"Alze pegang, tapi telus malah kaget, dan telus alze lempal, telus jatuh" ujar arze agak kagak jelas.

"Udah ya, udah jangan nangis, ntar beli lagi" ujar rina menenangkan

"Nggak mau!! Hiks! " tangis reno.

"Ngapain hiks, dede itu pecahin hp reno hiks,, abangnya hiks nggak mampu beli ya rina hiks??" " tany reno polos sambil sesegukan.

Rina yang denger bingung jawabnya.

"Reno dedenya masih kecil, jadi dia nggak paham apa apa, maafin dedenya yah" ujar rina lembut.

"Nggak mau!!! Hiks nggak mau! " tangis reno kencang.

"Hiks baru kemaren bang gerald hiks beliin hiks jahat! " ujar reno lalu masuk kedalam kamar.

Sedangkan rina langsung mengejarnya, dia jadi bingung sekarang.

"Reno.... Jangan nangis donk, ntar dadanya sesak"

"Hpnya hiks rina huwaaaa" tangis reno.

Rina memeluk reno.

"Ntar rina beliin lagi"

"Nggak mau hiks"

"Terus maunya apa? "

"Dianya bawa hiks pulang, jangan disini hiks" ujar reno menangis.

"Yaudah nih, rina kembaliin arzenya, reno tunggu dirumah bentar yah"

Reno mengangguk.

Rina keluar sambil menggendong arze,, dan membawanya pulang kerumah gerald.

*****

Setelah sudah rina kembali menghampiri reno.

"Yaudah... Sekarang reno mau rina ngapain, biar nggak nangis lagi khem?? "

"Hiks jalan jalan" ujar reno sesegukan.

"Yaudah ayok, kita jalan jalan,, tapi siap siap dulu"

Reno mengangguk.

Rina bersiap siap dan setelah itu membantu reno bersiap siap.

Setelah sudah, mereka menaiki mobil, menuju taman.





Insyaallah sampai 30 chapter ini bakal end, masih dipikirin sih, endingnya mau begimane.  Orang ceritanya ngawur dan buntu gini.

TWINS OF BROTHERSHIP (END) ~♥~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang