Reno diantar pulang,, oleh kakak aldi. Reno tersenyum melihat perlakuan manis yang kakak aldi lontarkan. Saat didepan panti. Reno bingung. Biasanya bakalan ada anak anak panti yang bermain dihalaman,, atau duduk duduk santai. Tapi ini sepi bahkan benar benar sepi.
Setelah berpamitan reno masuk kedalam panti.
"Assallamuallaikum" sapa reno.
"Waallaikumsallam ...RENO!!!! teriak kak dewi.
Dewi langsung memeluk reno.
"Kamu kemana aja hem?? " tanya kaka dewi lembut.
"Tadi reno dirumah aldi emang kenapa kak" tanya reno heran.
Dewi menyuruh reno mengikutinya. Disitu terliat anak anak panti sedang menangis.
Namun saat kedatangan reno mereka malah terkejut."Reno!! " teriak rina.
"Kenapa rin? Reno ada salah? " tanya reno polos.
"Lo udah bikin semua orang panik tau nggak!!!!" bentak rina.
Reno diam, akh dia tau apa kesalahannya sekarang. Jalan tanpa memberitahu terlebih dahulu.
"Reno minta maaf... Tapi reno bisa jelasin semuanya" ujar reno sendu.
"Jelasin secepatnya " ujar heri dingin.
Reno menatap mereka semua, lalu meneguk salivanya. Mereka memberikan tatapan yang seakan bisa kapan saja menyerbu mangsanya.
Reno melengkungkan bibirnya, matanya berkaca kaca dan buliran embun itu akan jatuh kapan saja.
Reno menceritakannya dengan isak tangis. Semuanya menjadi tak tega. Namun reno harus dikasih tau,, nanti dia bakal mengulanginya lagi.
"Hiks maafin reno,, reno kesepian,, reno janji nggak bakal ngulang hiks" tangis reno.
"Reno janji nggak ulang lagi" tanya regal yang diangguki oleh reno.
"Huh yaudah,, kita maaffin,, tapi jangan gitu lagi. Reno tau nggak semua orang khawatir. Reno nggak mau kan bikin kita khawatir? " tanya regal.
"I, iya hiks"
"Yaudah jangan nangis lagi," regal yang lainnya memeluk reno. Kecuali rina.
Reno menatap rina, yang melipat tangannya didada.
Dengan cepat reno berlari kearah rina dan memeluk rina erat.
"Hiks,!! huwaa!! Rina reno janji! Hiks nggak gitu lagi!! Reno kesepian hiks jadi reno jalan jalan hiks" tangir reno.
Rina berusaha untuk diam,, padahal dia sudah ingin membalas pelukan reno.
"Rina.. Reno benar benar minta maaf hiks" ujar reno menatap rina.
Rina mengulum bibirnya, dan menatap reno.
"Reno janji nggak bakal kek gitu lagi?? " tanya rina. Reno mengangguk .
"Huh yaudah sekarang, reno mandi ,rina mandiin" ujar rina lalu menggendong reno.
"Papay... " ujar reno berdadah sambil tersenyum kearah yang lainnya.
Yang lainnya tersenyum juga terkekeh.
*****
Rina memandikan reno dengan air hangat. Setelah sudah rina membantu reno bersiap siap.Setelah selesai rina dan reno duduk diranjang. Ada hal penting yang ingin rina bicarakan.
Rina mengunci pintu lalu duduk disamping reno.
"Reno senang nggak disini?.. " tanya rina.
Reno menatap rina heran. Bagaimana bisa rina bertanya seperti itu kepadanya.
"Yaiyalah reno senang!! Emang kenapa hem?? " tanya reno.
"Reno misalnya pisah sama anak anak panti juga bupan,, reno sedih nggak? " tanya rina.
"Iya emangnya kenapa rina." tanya reno heran.
"Reno... Kita udah 12 tahun tinggal dipanti, yang kita lakukan cuma bisanya nyusahin kakak dan abang juga ibu panti. Umur kita sebentar lagi 16 tahun. Kita nggak bisa gini terus... Reno mau nggak pergi dari panti,, kita tinggal dirumah yang udah rina beli?? " ujar rina.
"Kita kabur?? "
"Nggak kita nggak kabur,, kita bakal bilang kebupan sama yang lainnya" ujar rina.
"Kita nggak bisa kesini lagi?? "
"Bisa kok bahkan bisa banget. Kalo reno kangen,, reno bilang aja entar rina bakalan antar reno buat kesini" ujar rina meyakinkan
"Kalo nggak diijinkan gimana? "
"Reno itu urusan belakang,, sekarang tinggal nunggu persetujuan reno aja. "
"Reno terserah rina aja,, yang penting nanti reno bisa tetap berkunjung kesini" ujar reno sendu.
"Jadi reno setuju kan," tanya rina yang diangguki oleh reno.
"Tapi reno bakalan pindah sekolah,, soalnya sekolah disini sama rumah baru kita bakalan jauh"
Lagi lagi reno hanya bisa mengangguk, tak apalah yang penting tetap bisa ketemu sama bupan dan anak anak yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS OF BROTHERSHIP (END) ~♥~
LosoweCeritanya memang lebay. Karna ini cuma cerita fiksi semata. Jadi yang mau baca silahkan. Yang nggak suka abaikan...mohon dipahami.