Saat ini reno duduk santai dikursi halaman rumah, yang dilakukan reno hanyalah melamun dan melamun. Saat ini dia sedang menunggu noe untuk datang, bukankah dia sudah berjanji.
Saat asik asiknya keluar rina dengan gaya badgirlnya. Rina juga terliat rapi dan cantik.
"Rina mau kemana? " tanya reno heran.
"Astaga lupa! Kalo ada reno" ujar rina spontan.
Dia terlalu fokus berdandan dan bersiap siap, sampai lupa bahwa reno belum bersiap siap.
"Emangnya kenapa? "
"Mau ikut nggak jalan jalan? " ajak rina.
"Kemana? "tanyanya.
"Fun park" ujar rina senyum.
"Waah beneran, tapi nggak asik kalo, nggak malam" ujar reno.
"Saat sampai pasti udah malam" ujar rina meyakinkan.
"Tapi nanti kawan reno mau kesini" ujar reno.
"Bilang aja renonya pergi, besok kan hari minggu juga" ujar rina lagi.
"Yodah"
Rina dan reno lalu masuk kedalam, reno pun bersiap siap. Setelah sudah, mereka dijemput oleh Gerald.
"Eh bang gerald, " ujar reno tersenyum.
"Eh reno" ujar gerald juga senyum.
"Ikut bang? " tanya reno
"Nggak abang tinggal......,ya ikutlah udah ganteng gini juga" ujar gerald.
"Hehe piece bang"
Gerald menggelengkan kepalanya,,lalu membuka pintu mobil untuk reno dan rina.
*****
Ternyata perjalanannya cukup jauh,dan melelahkan juga. Namun sebagai imbalannya, mereka disuguhkan pemandangan yang benar benar indah dan menawan, ditambah sunshine yang sudah timbul, akibat sore yang sudah datang.
*****
Saat sampai ternyata hari sudah malam, saking jauhnya perjalanan. Difun park, juga begitu ramai. Mata reno bersinar meliat banyaknya wahana dan permainan. Reno benar benar merasa senang sekarang.
Rina dan reno menunggu gerald yang sedang membeli tiket masuk.
Setelah sudah mereka memainkan berbagai macam permainan.
"Kita main apa dulu nikh? " tanya gerald.
"Main rouller couster" ujar reno senyum.
"Nggak usah deh, ntar sakit perut lagi" ujar rina.
"Rina cerewet reno nggak suka " ambek reno.
Rina dan gerald bertatapan. Sekaan berbicara melalui batin, mereka mengangguk bersamaan
"Huh yodah, tapi sekali ini aja ok" ujar rina lalu mengelus rambut reno..
"Beneran"
Rina dan gerald mengangguk, membuat reno senang.
"Yeeeey " heboh reno.
Mereka pun menaiki wahana tinggi itu. saat naik dan saat rouller couster itu berjalan.. Eksperesi rina dan gerald biasa biasa aja, seakan mereka tidak takut apa apa.
Sedangkan reno dan orang orang yang lainnya, berteriak dengan nyaringnya. Astaga reno benar benar menyukainya. Permainannya benar benar seru dan menantang.
Setelah turun, reno oleng, dan dengan sigap gerald menahannya.
"Nahkan apa kan! Benerkan! Bandel sih!" ujar rina.
"Mual dikit doank" ujar reno
"Sakit nggak perut sama kepalanya? "
"Sedikit" ujar reno lalu memperagakan melalui tangannya.
"Yaudah sekarang mau kemana? "
"Itu!!mau itu!! " tunjuk reno kearah pedagang balon.
Rina dan gerald mengangguk, lalu mereka mendekatinya.
"Paman beli balonnya 2, yang ini sama yang ini" ujar reno menunjuk balon yang bermotif upin dan satunya ipin.
"2?buat siapa reno? " tanya rina heran.
"Buat sahabat reno, nggak papakan? "
"Iya nggak papa, lagian mau semuanya juga bisa" ujar gerald santai.
"Nggak deh maunya 2 aja" ujar reno.
Rina dan gerald mengangguk, lalu gerald membayarnya.
Mereka bersenang senang ditempat itu. Hingga saat reno sudah kelelahan dan mengantuk mereka pun pulang, dengan boneka yang berbagai macam bentuknya, akibat menang hadiah dari permainan permainan yang mereka mainkan. Tak ayal mereka juga menaiki kuda berputar, yang dimana itu membuat reno benar benar senang. Dan membuat rina baper, akibat gombalan maut dari seorang gerald. Rina dan gerald duduknya ber2 gyusss.
Mereka menghabiskan waktu itu dengan bersenang senang,mencetak suatu kenangan yang tak akan terlupakan.
Ig salanarra2. Kehabisan topik.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS OF BROTHERSHIP (END) ~♥~
RandomCeritanya memang lebay. Karna ini cuma cerita fiksi semata. Jadi yang mau baca silahkan. Yang nggak suka abaikan...mohon dipahami.