Hey

2.4K 305 43
                                    

Namanya Katie Hiller. Orang-orang menyapanya dengan penggalan pendek Katie. Bekerja sebagai pelayan di sebuah restaurant yang berjarak 4 stasiun kereta dari apartement kecil yang ia tempati. Usianya baru saja melewati angka 20 alias tahun ini usia Katie menapaki angka 21. Inginnya Katie ialah melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Tetapi karena harus menghidupi dirinya sendiri lebih dulu sejak kepergian Ibunya, Katie berkewajiban untuk bekerja setidaknya sampai ia mengumpulkan cukup banyak uang.

"Hey, kurasa orang itu menyukaimu. Sejak tadi dia terus melihat ke arah dapur." Ginny, rekan kerja sekaligus teman terdekat Katie melemparkan godaan dengan kerlingan mata ke arah seorang pria yang duduk tepat di bagian tengah tata letak kursi restaurant.

"Kau jelas tahu bagaimana tubuhku bukan?" Balas Katie yang berlagak memperlihatkan bentuk tubuhnya yang memang pantas mendapatkan skor 90.9. Wajah mungil dengan tinggi yang tak terlalu semampai, hidung-mata-bibir yang terlihat pas untuk ukuran wajahnya. Turun lebih ke bawah, bagian dada Katie terlihat amat sempurna untuk tubuhnya yang terlihat ideal. Warna kulitnya memberikan kesan sangat natural untuk ditunjukkan jika ia memang si asli keturunan Waltham, County Middlesex, Massachusetts, Amerika Serikat.

"Bitch you." Balas Ginny dengan tatapan mata tajam dan smirk andalannya di sudut kiri bibir merahnya. 

"Yes, you are." Timpal Katie dengan gaya santainya.

"Girls, tolong pilih waktu lain untuk saling melemparkan godaan." Nick, si pria tan dengan tinggi amat semampai menyela kegiatan mengasikkan Katie dan Ginny.

"Hey Nick, Ginny ingin sekali mengajakmu berkencan. Apa kau bersedia?" Katie yang kembali melakukan pekerajaan melemparkan penawaran amat manis pada Nick yang di balas lembaran serbet dari Ginny. "Hey, jangan malu begitu Ginny. Rahasiamu selalu aman denganku."

"Fuck you!"

"Yes! Nick will fuck you hard!" Ejek Katie dengan wajah polosnya. "So so so hard."

"Stop." Joe, si koki terbaik di restaurant tempat Katie mengumpulkan pundi uang menyela dari sela pembatas antara dapur dan konter depan. "Dan Katie, antarkan pesanan ini ke Tuan yang sejak tadi terus menatapimu lapar."

"Kenapa aku?" Balas Katie yang tak juga menerima uluran piring yang disodorkan Joe.

"Karena kau tidak sedang mengelap piring." Sela Ginny dengan senyuman lebarnya.

"Kalau begitu aku yang akan mengelap piring, dan kau mendapatkan tugas mulia untuk membawa makanan itu pada pemiliknya." Jelas Katie dengan senyuman tak kalah lebarnya.

"Girls, please." Nick kembali menyela sebelum Ginny berhasil membalas Katie.

"Fine."

Di posisinya, Katie tersenyum penuh kemenangan dengan tangan yang melemparkan flying kissnya pada Nick.

"Omong-omong dia benar-benar ingin menarikmu ke atas ranjangnya."

Katie menolehkan kepala dan melemparkan tatapan tajamnya pada Nick yang malah tertawa terbahak di balik mesin kasirnya.

"Apa salahnya mencoba, one night stand tidak buruk Katie. Kau harus memiliki pengalaman." Lanjut Nick.

"Yeah, katakan itu pada almarhum Ibuku yang terjebak dalam tragedi one night stand dengan random guy di klub malam."

"Belum tentu apa yang terjadi pada Ibumu akan terjadi juga padamu, Katie." Joe sedikit menurunkan kepalanya ketika ikut dalam perbincangan Katie dan Nick.

end | The Day ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang