Dengan rasa kantuk yang masih terasa berat ,aku bersandar di kursi penumpang dengan kepala menghadap ke jendela .Semalam Bian menyuruh aku menginap di rumahnya supaya lebih mudah nantinya ,aku setuju saja se-lagi dia tidak berbuat yang macam-macam.Aku kira kami berangkat akan pagi atau siang ,tapi ternyata salah .Kami berangkat pukul 3 pagi ,bayangkan saja ,aku yang sedang tidur nyenyak di paksa bangun oleh Bian karena dia bilang kita sudah berpindah tempat kembali .
Rencananya kita akan pergi ke rumah orang tua Bian siang nanti ,tapi menurut Bian kita sudah pindah ke kota Yogyakarta .Tidak salah Bian membangunkanku pukul 3 pagi karena memang jaraknya sangat jauh .
“Kenapa nggak ke rumah orang tuaku dulu saja?”aku memberikan saran ,kami memang akan pergi ke rumah orang tua Bian dahulu tapi menurutku lebih baik ke rumah orang tuaku dulu karena rumah orang tua Bian berada di Bandung ,kota yang sama dengan tempatku bekerja .
Bian yang sedang fokus menyetir menoleh ,dia diam tampak seperti berpikir ,“Boleh.”jawabnya.
Aku menganggukkan kepala kemudian kembali bersandar ,“Ini dimana?”tanyaku melirik ke arah Bian.
“Jl.Mataram ,Yogyakarta .”jawabnya dengan pandangan tetap fokus ke jalanan ,“Tidur saja dulu ,nanti saya bangunin kalo sudah sampai .”lanjutnya .
Aku mengangguk lalu memejamkan mata tapi tidak sepenuhnya tidur ,“Ini mobil siapa ?”tanyaku dengan mata yang masih terpejam .
Dia mendengus ,“Bukan mobil curian pastinya .”
Aku mendengus kesal ,jawaban Bian selalu saja begini .Aku memilih memejamkan mata melanjutkan tidur yang sempat terpotong tadi.
“Hei,bangun!”
Tidurku terganggu karena tepukan di pipi kananku ,aku mengucek mata lalu menegakkan tubuh .Leherku sedikit sakit karena tidur dalam posisi bersandar di kursi menghadap ke jendela .
“Udah sampai?"tanyaku seraya membuka tas untuk mencari cermin ,siapa tahu ada belek yang nyangkut ,kan malu saya .
Bian menggeleng ,“Belum ,kita sarapan dulu saja .”jawabnya lalu membuka sabuk pengaman dan menghadapkan tubuhnya menyamping menghadapku ,“Sakit, ya ?”tanyanya memegang leherku .
Aku yang sedang memoleskan lipstick terlonjak kaget ,“Sedikit."jawabku setelah berhasil menormalkan keterkejutanku.
“Nanti juga hilang ."ujarnya seraya mengambil dompet dan ponsel di dashboard ,“Ayo sarapan dulu !dandannya di lanjut nanti saja .”lanjutnya seraya membuka pintu mobil.
“Iya.”
Aku menyusul Bian yang telah berada di luar ,seperti tahu akan kehadiranku dia berjalan terlebih dahulu dengan aku berjalan di belakangnya .Aku lihat bangunannya cukup sederhana tapi banyak pengunjung di sini ,kami duduk di salah satu meja yang kosong .Bian menawarkan ku untuk makan bubur ayam sedangkan dia Bubur ayam pedas ,tentu saja aku menolak .Dan akhirnya kami berdua memesan bubur ayam pedas .
“Namanya bubur ayam Bandung ,kok jualan di Yogyakarta ?kenapa nggak di Bandung aja ?atau kalo mau jualan di Yogyakarta ganti aja jadi 'bubur ayam Yogyakarta '."tanyaku setelah membaca banner di depan tadi .
Dia tertawa kecil ,“Setiap penjual memiliki ciri khas masing-masing untuk memikat pembeli ,se-simpel itu.Atau bisa jadi penjualnya asli orang Bandung .”jawabnya ,aku mengangguk saja karena bubur ayam pesanan kami sudah datang.
Aku tersenyum setelah pesanan kami datang sedangkan Bian mengucapkan terima kasih dan kami mulai menyantap sarapan pagi ini di Yogyakarta .
“Buburnya enak ,lokasinya juga bagus buat jualan ,daerah mana ini ?”tanyaku yang hampir menghabiskan setengah mangkuk bubur .
“Jl.pembela tanah air .”
***
Jl.Ro.Oto IskandardinataMenurut Bian kami sudah di jalan tersebut ,aku mengangguk saja karena tidak tahu daerah ini .Kadang aku berpikir kenapa aku bisa langsung percaya dengan pria yang bahkan tidak aku kenali ?apa jangan-jangan karena aku pernah mengecup bibirnya ?aku menggelengkan kepalaku mencoba menghilangkan pikiran tersebut .
“Kenapa geleng-geleng kepala?”
Aku membuka mata lalu menatap Bian yang tengah fokus menyetir ,“Enggak.”
Bian yang tampaknya tidak peduli memilih diam dan fokus menyetir ,aku aneh saja sama dia ,apa nyetir terus nggak ngantuk?aku saja sudah beberapa kali tertidur di mobil ini karena saking bosannya bahkan pantatku rasanya panas banget .
“Nggak ngantuk?”aku bertanya dengan kepala bersandar di kursi dengan pandangan menyamping menatap Bian .
Dia menggeleng tanpa menoleh ke arahku,“Sedikit.”jawabnya,“Mau cari penginapan tapi takut besoknya udah pindah tempat lagi.”lanjutnya.
“Istirahat dulu aja sebentar ,sekalian makan siang.”
Dia mendengus geli lalu menatapku,“Makan siang di mobil aja ya,biar cepet nyampe .Nanti abis dari rumah kamu lanjut ke rumahku.”
“Nggak capek?”
“Resiko.”
Aku menghela napas ,memang kalau ada pilihan ingin rasanya istirahat sebentar .Tapi apalah daya yang takut berpindah tempat kembali dan perjalanan yang sudah di tempuh sia-sia .
“Istirahat sebentar deh ,itu mata udah keliatan berat banget .”
“Perhatian nih ceritanya ?”ujar Bian dengan nada menggoda ,dia lantas memutar kemudi menuju sebuah mall lalu memarkirkannya di tempat yang kosong .
Aku berdecak kesal,“Bukan gitu ,nanti kalo maksa jalan terus celaka gimana ?”sungutku karena Bian telah salah paham ,“Ngapain ke mall? Mau belanja ?”lanjutku.
“Mau istirahat lah ,mau berhenti di trotoar takut kena tilang karena parkir sembarangan .”zafran membuka sabuk pengaman lalu sedikit menurunkan sedikit kursi kemudinya lalu menyenderkan badan dan mulai memejamkan mata.
“Kalo mau belanja silahkan !saya tunggu di sini .”katanya dengan mata yang masih terpejam dan tangan yang bersidekap dada.
Aku melengos mendengarnya ,gak tahu apa kalo aku sedang dalam krisis keuangan ,“Mau tidur aja .”jawabku.
“Dari tadi tidur terus ,nggak pusing ?”ujarnya dengan nada sedikit mengejek .
“Bosan tau ,mana pantatku panas .”aku mengeluh dan tak urung ikut memejamkan mata dengan kepala menghadap ke arah jendela .
“Resiko itu ,”ujarnya “Tidurnya jangan ngadep jendela terus ntar sakit lagi ,mending ngadep sini biar sakitnya adil .”dia sedikit tertawa kecil bernada mengejek sekali .
“Sinting.”umpatku seraya membenarkan posisi badan sedikit menyamping supaya tidak merasa sakit di leher lagi .
“Yee...di bilangin.”
Aku mencebikkan bibirku kesal ,“Udahlah tidur aja .”
“Nggak ngantuk ,ngobrol sambil lanjut jalan aja yuk!”
KAMU SEDANG MEMBACA
LOLL(Y)POP
Novela JuvenilLolly sangat menyukai lollipop ,apa jadinya jika hal yang di sukainya dapat menjerumuskannya ke dalam hal yang tak pernah terpikirkan sebelumnya? Sampai suatu ketika dia bertemu dengan Bian lelaki yang mengalami hal tidak masuk akal seperti dirinya...