𝐀𝐋𝐄𝐓𝐓𝐀 [Revisi]

13. Suka?

Jangan lupa follow, vote dan komen

Instagram amly.amly6

Pagi hari nya keluarga Steven di kejutkan dengan sebuah kotak berisi bangkai tikus sekitar 10 bangkai. Bau yang sangat menyengat membuat Maudy muntah berulang kali.

Nanaz menatap tajam kotak tersebut, tidak ada yang tahu siapa pengirim kotak ini, alamat pengirim saja tidak tertera. Sial nya CCTV di rusak oleh pengirim hanya CCTV bagian belakang yang masih berfungsi.

"Ini udah nggak bisa di biarin, peneror itu semakin nekad." ucap Maudy.

"Papa akan lapor polisi mengenai hal ini."

"Nggak usah, Pa. Biar Nanaz yang urus."

"Nggak! Ini bahaya, Naz. Mama nggak mau ambil resiko."

"Mama mu benar, biar polisi yang menangani ini." ucap Steven.

Nanaz mengangguk. "Nanaz berangkat dulu, Assalamualaikum."

"Walaikumsalam, hati-hati sayang."

Nanaz beranjak keluar mansion, dia harus memberitahu Aletta mengenai teror yang kembali dia dapat. Jika di biarkan teror ini akan semakin jadi dan bisa saja melukai orang-orang terdekat nya.

Gadis itu masuk ke dalam mobil, dia akan menjemput Aletta dan membahas perihal ini berdua saja. Nanaz yakin di salah satu sahabat nya dalang di balik semua teror ini.

Sedangkan seseorang berada di balik pohon besar tersenyum miring melihat mobil Nanaz yang menjauh. Tak sia-sia dia bangun jam 2 malem hanya untuk meletakkan kotak itu di depan pintu mansion.

"Ini baru awal untuk kalian."

🏴‍☠️🏴‍☠️🏴‍☠️

"Lauren!"

Lauren menoleh saat seseorang memanggil nama nya, gadis itu mengerutkan kening nya melihat Abel keluar dari mobil.

"Bel, sendiri? Yang lain kemana?"

"Lagi di jalan, yuk ke kelas."

Abel memeluk lengan Lauren dan membawa nya masuk ke dalam kelas. Sudah di katakan bukan jika Abel merasa bahwa Lauren adalah gadis yang baik, buktinya dia nyaman berada di dekat Lauren. Jangan salah tangkap, maksud nyaman itu karena Abel merasa jika Lauren positif vibes.

"Pulang sekolah ke mall, yuk?"

"Lo ngajak gue?"

"Iya lah, lo nggak mau?"