21. Tawuran

4.2K 460 49
                                    

Jangan lupa follow, vote dan komen

Instagram amly.amly6

"Kamu yakin mau sekolah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu yakin mau sekolah?"

"Iya, yah."

Alex menggelengkan kepala nya melihat sikap keras kepala Aletta. "Tapi kalo sakit langsung pulang."

"Hm."

"Gilang, Galang jagain adik kamu, dia baru keluar rumah sakit."

"Iya, yah."

"Kamu berangkat bareng Abang aja, bunda nggak mau kamu kenapa-kenapa di jalan."

Aletta menghembuskan napas berat. "Iya bunda."

Kini keempat saudara itu sedang dalam perjalanan menuju sekolah. Aletta duduk di depan bersama Gilang yang menyetir, di belakang ada Galang dan Aluna.

"Ta, temen lo yang baru nama nya, Lauren kan?"

"Hm."

"Kenalin gue sama dia dong."

Ketiga saudara itu langsung menatap Galang. Sedangkan Gilang melihat dari kaca spion sambil menggelengkan kepala nya. Aluna menautkan kedua alis nya, melihat wajah Galang yang tampak berbunga-bunga.

"Lo suka dia, bang?"

Galang mengangguk cepat, kembali menatap Aletta. "Kenalin ya, Ta. Please."

"Hm."

"Yesss, thanks adikku sayang."

"Jijik." celetuk Aluna.

Sekitar 20 menit mereka telah sampai di sekolah, keempat nya keluar dari mobil. Tatapan semua murid mengarah ke mereka, pasal nya mereka tak tahu jika Aletta adalah saudara si kembar dan Aluna.

Nanaz yang melihat kehadiran Aletta berjalan cepat menuju gadis itu. Wajah Nanaz tampak tak bersahabat, di belakang nya juga ada yang lain.

"Ngapain?" tanya Nanaz.

"Sekolah."

"Lo gila? Lo habis ke tusuk, bukan nya istirahat."

Aletta memutar bola mata malas. "Cuma luka kecil."

Nanaz menyugar rambut nya ke belakang. "Keras kepala."

Jason hanya menggelengkan kepala nya, pria itu menarik Aletta untuk menjauh dari mereka. Dia ingin berbicara empat mata pada gadis nya.

"Kenapa nggak di larang sih, bang?"

"Lo tau kan, Bel. Itu anak keras kepala, susah di kasih tau." jawab Galang.

🏴‍☠️🏴‍☠️🏴‍☠️

Jason membawa Aletta ke belakang sekolah. Menuntun gadis itu untuk duduk di kursi yang tersedia. Dia duduk di sebelah Aletta, tangan nya terangkat menyelipkan anak rambut ke belakang telinga gadis itu.

𝐀𝐋𝐄𝐓𝐓𝐀 [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang