10. Teror

6.7K 581 21
                                    

Jangan lupa follow, vote dan komen

Instagram amly.amly6

Hutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hutan. Saat ini kelima remaja itu sedang berada di markas yang letak nya di tengah-tengah hutan. Keempat gadis itu duduk di kursi yang tersedia sedangkan Gio harus mengecek anggota yang sedang berlatih.

"Vio Margaretha." gumam Aletta.

Aletta seperti kenal dengan nama belakang Vio. Nama belakang itu sangat asing, dia seperti pernah berurusan dengan nama belakang tersebut. Hingga akhir nya kedua mata Aletta melebar setelah mengingat nya.

"Albert?"

"Albert kenapa?" tanya Anin.

"Nama tengah Albert siapa?"

"Albert Margaretha Shaquille."

"Kalian lagi bahas apa?"

Keempat nya mengalihkan pandangannya, ada Gio berjalan mendekat. Pria itu menjatuhkan bokong nya di sebelah Aletta.

"Vio sama Albert satu darah."

"Hah? Yang bener lo?" tanya Anin.

Abel terdiam, otak nya seolah sedang bekerja untuk mengingat semua. Hingga sebuah fakta mengejutkan hinggap di kepala nya.

"Mereka satu darah, beda ibu."

"Bentar, bentar. Ini maksudnya gimana sih? Coba jelasin."

"Gini, Vio dan Albert satu Ayah beda Ibu. Seperti yang kita tahu Margaretha adalah nama tengah Albert begitu juga nama belakang Vio. Gue nggak tahu pasti, tapi waktu itu Albert bukan nya pernah cerita dia punya adik tiri."

"Terus kenapa kalo mereka satu darah? Nggak ada hubungannya sama kalian kan?" tanya Gio.

"Masalahnya nih cewek suka nyari masalah sama kita." jawab Anin.

Sebelah mata Aletta berubah warna merah darah, menatap tajam mereka. "Jangan bunuh adik ku."

Keempat remaja itu menatap Aletta. Kini mereka paham jika jiwa Aletta telah tergantikan oleh jiwa Albert. Mata kanan Aletta berubah merah darah sedangkan mata kiri masih berwarna coklat gelap, yang artinya Aletta tak setuju jika tubuh nya di ambil alih.

"Adik? Terus lo rela kita semua di bully terus?" tanya Abel.

Albert menghela napas berat. "Aku mohon jangan sakiti adik ku, dia nggak salah."

𝐀𝐋𝐄𝐓𝐓𝐀 [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang