20. Tameng

4.7K 471 28
                                    

Jangan lupa follow, vote dan komen

Instagram amly.amly6

Keesokan pagi nya, seperti biasa, mereka sebagai murid harus kembali ke sekolah sama hal nya dengan Nanaz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan pagi nya, seperti biasa, mereka sebagai murid harus kembali ke sekolah sama hal nya dengan Nanaz. Gadis itu tiba di sekolah lebih awal, entah lah dia sedang tak mood.

Melangkahkan kaki nya menuju kelas namun, langkah nya terhenti di lorong menuju taman terbengkalai di belakang sekolah. Dia seperti mendengar suara seseorang yang sedang berbicara.

"Terus gue harus apa?"

"Hah? Bebasin temen bodoh lo itu?"

"Ogah banget, siapa suruh dia bego, pakai ninggalin bukti di TKP."

"Udah lah, gue nggak mau bahas ini sekarang."

Nanaz segera pergi, melanjutkan langkah nya. Kedua tangan nya terkepal kuat, dia hafal pemilik suara tersebut. Lihat saja apa yang akan dia lakukan nanti nya.

Gadis itu meletakkan tas nya di atas meja, menyugar rambut nya ke belakang. Dia harus secepatnya mencari tahu motif dari pengkhianat itu.

"Lha, Naz? Udah dateng aja."

Nanaz mengalihkan pandangannya pada Abel yang baru saja tiba bersama Lauren. Gadis itu menaikkan satu alis meminta penjelasan pada Abel kenapa bisa bareng dengan Lauren.

"Oh, ketemu di parkiran, jadi ya bareng aja."

"Hm."

"Oh ya, kalian nanti jenguk Aletta? Gue boleh ikut?"

Abel menatap Nanaz. "Lauren boleh ikut, Naz?"

Nanaz menatap Lauren dan Abel bergantian, lalu gadis itu mengangguk singkat. Nanaz menjatuhkan bokong nya di kursi, menyumpal kedua telinga dengan headset.

"Nanti bareng sama gue."

Lauren mengangguk. "Oke."

🏴‍☠️🏴‍☠️🏴‍☠️

Di sebuah ruangan gelap dan bau terdapat seorang gadis yang meringkuk di dingin nya lantai. Tangan dan kaki nya di borgol membuat gadis itu sulit bergerak. Sudah hampir 3 tahun diri nya seperti ini, itu karena ulah seseorang yang begitu dia benci.

Gadis itu sudah mencoba untuk melarikan diri, tapi lagi-lagi dirinya gagal, karena seseorang yang mengurung nya di sini selalu tahu pergerakan nya. Bahkan orang itu tak segan-segan bermain fisik.

𝐀𝐋𝐄𝐓𝐓𝐀 [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang