𝐀𝐋𝐄𝐓𝐓𝐀 [Revisi]

14. Rooftop

Jangan lupa follow, vote dan komen

Instagram amly.amly6

Setelah beberapa hari atas pernyataan cinta Jason. Kini Aletta harus menahan sabar karena hampir setiap hari Jason menganggu nya. Seperti sekarang, hari ini adalah hari Minggu waktu nya untuk bersantai-santai. Tapi Aletta harus mengurungkan niat nya karena pagi-pagi sekali Jason datang ke mansion nya dan mengajak lari pagi.

Aletta hanya bisa menghela napas kesal, bayangkan saja dia di bangunkan jam 5 pagi oleh sang Bunda dan mengatakan jika Jason telah menunggu nya selama 1 jam.

Saat ini kedua remaja itu sedang duduk di bangku taman, beristirahat sejenak. Jason memberikan satu botol air mineral pada Aletta yang di terima oleh gadis itu.

Aletta meneguk nya hingga sisa setengah. Mata nya sangat tajam menatap sekumpulan anak-anak kecil yang sedang bermain bola. Walaupun mata nya tajam, gadis itu tak menampik bahwa dia menikmati pemandangan di depan nya.

Jason menatap wajah Aletta dari samping, dia yakin di balik sifat dingin nya Aletta. Gadis itu masih memiliki hati yang hangat.

"Lo suka Gym?"

"Suka." jawab nya tanpa mengalihkan pandangannya.

"Kalo suka gue?"

Aletta langsung menatap Jason. "Stress."

Jason mengerucutkan bibir nya. "Terus kapan lo suka sama gue?"

"Nanti."

Sebenarnya Aletta telah menyukai Jason hanya saja dia ingin memastikan dulu perasaan nya. Takut jika perasaan nya hanya perasaan tertarik. Dia berharap jika Jason sabar menunggu nya.

"Oke deh, gue bakal sabar nunggu, sampai lo terima gue."

Aletta tersenyum tipis dan Jason yang melihat itu sontak terdiam. Senyum yang menurut nya sangat indah, walaupun hampir tak terlihat tapi Jason terpukau melihat nya.

"Kak awas!"

Kedua nya menoleh, saat itu sebuah bola terbang mengarah pada Aletta. Tak ingin Aletta kembali terkena bola, Jason menepis bola tersebut. Aletta mengerjapkan kedua mata nya terkejut atas tindakan Jason yang tiba-tiba.

"Kak! Kakak nggak papa? Kita minta maaf ya kak."

Aletta dan Jason menatap sekitar 5 orang anak kecil berbeda usia, seperti nya yang bicara tadi yang paling dewasa, sekitar 11 tahun.