Pt. 11

672 88 12
                                    

Suara riuh Aula menghangatkan perasaan siapapun yang hadir. Bisikan, tawa, dentingan sendok dan juga suara kunyahan terdengar seperti apa yang dia ingat, dimana tempat tersebut seharusnya memiliki peran. Lilin-lilin menyala dengan indah, orang harus menenggakan kepala untuk dapat melihatnya. Termasuk Clementine yang sedang mengunyah makanannya perlahan sambil menatap langit-langit. Fraila memperhatikan bahwa gadis itu banyak melamun, terlepas dari begitu banyaknya kelas yang dia ambil. Teman barunya itu terlalu banyak sendirian dengan pikirannya.

"Clay," panggil Fraila berusaha menyadarkan.

Clementine menengok padanya, "Ya?"

Gadis berambut pirang itu menelan makanannya bertanya, "Apa kau mengikuti klub Duel?"

Dia memberi anggukan sebagai jawaban. Dalam hati Clementine sedikit meringis, ingat dengan Professor -penipu- Lockhart dan kelas DADA dan klub Duel yang sangat membawa trauma bagi siapapun yang diajarkan olehnya, kata Ginny. Untung saja tidak ada orang gila itu saat ini. Clementine sedikit bersyukur mengingat di tahun berapa dia tinggal saat ini, Professor Merrythough yang akan mengajar. DADA belum di kutuk oleh Tom Riddle.

"Besok setelah Transfigurasi kita akan mendapatkannya."

"Aku tidak sabar untuk besok!" Sally tampak senang. Dia menangkup kedua tangan sambil tersenyum memerah. Entah apa yang ada di benaknya, bahkan dia berharap Legilimency-nya tidak tiba-tiba muncul dan membuatnya mengetahui apa yang ada di benak teman barunya yang gila.

"Jangan dihiraukan, hampir sebagian besar gadis di sini akan bereaksi sama dengannya tentang esok hari," Jelas Adrienne melihat Clementine menatap Sally aneh.

"Apa itu?"

Fraila memutarkan matanya saat mendengar pertanyaan Clementine yang dianggapnya polos, "Tentu saja satu-satunya pertemuan resmi yang bisa diikuti siapa saja yang mau bergabung tanpa tembok tahun, termasuk Tom Riddle."

"Kau akan melihat kehebatannya." bisik Sally sambil terkikik.

Mendesah, Clementine tidak tahu harus menanggapi apa. Sekelebat pikiran untuk berdiri di atas meja, lalu mengatakan kepada semua orang di aula bahwa Tom Riddle tidak seperti yang mereka kira menghampiri Clementine. Dia akan membeberkan bahwa Tom adalah monster, di masa depan orang itu dapat menunjukan taringnya. Dia membunuh, menyiksa, memburu anak dan cucu dari mereka. Tapi, semua itu hanya ada di pikirannya tentu saja, sekarang Clementine hanya bisa menahan jijik melihat semua orang mengaguminya.

"Kau tidak lelah?"

"Hm?" Clementine mendongak dari lamunan.

"Jadwalmu sangat padat, kau hampir tidak berbicara dengan kami kalau bukan karena sarapan atau makan malam. Apa pengajar tidak memberimu bimbingan untuk memilih program lanjutan untuk semester ini?"

"Maksudku, kau memang pindahan tapi seharusnya kau hanya mengambil kelas yang mengarah kejenjang karirmu. Kami semua melakukannya, agar lebih mengeruncut dan fokus."

Dia mengerti maksud Adrienne. Beberapa hari ini Clementine cukup sibuk, bahkan untuk minggu pertama. Dia dihadapkan dengan jadwal yang padat, terlalu padat untuk ukuran pelajar di level newt. Dia hampir mirip dengan Hermione, untung saja dia tidak mengambil dua belas kelas seperti dirinya sehingga tidak memerlukan Time Turner untuk itu.

Harusnya Clementine lelah, tapi semua ini membuatnya fokus. Ini pilihannya, selain menghancurkan Voldemort, Clementine ingin belajar seperti dulu. Dia rindu disibukan dengan tugas.

"Apa kau ingin mengejar Tom Riddle? Dia setidaknya mempunyai sepuluh kelas."

Lagi-lagi pembicaraan berakhir pada Tom. Clementine merasa Tom adalah poros di sini. Dia melirik ketempat Tom dan kacungnya berada dia sedang makan dan memperhatikan Lestrange dan Nott yang berdebat. Tenang, cukup tenang.

𝐃𝐑𝐎𝐖𝐍𝐈𝐍𝐆 | ᴛᴏᴍ ʀɪᴅᴅʟᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang