Dark²

938 32 1
                                    

"Hyung?" Changbin diam saja tidak menjawab, namun sebuah tepukkan dipundaknya berhasil membuat atensi Changbin teralihkan walau sebentar

"Jeong" Jeongin meletakkan teh darah disamping Changbin, lalu pemuda itu duduk disofa belakang Changbin

"Sudah jangan bersedih! Ini sudah lewat dari 3 tahun kepergiannya hyung, apa masih saja kepikiran?" Changbin menghela nafas pelan, lalu mulai meneguk teh darah yang Jeongin seduh tadi

"Tentu saja, dia layaknya sebuah kumbang, hanya datang sekali dengan keindahannya lalu pergi begitu saja, menghilang tanpa jejak sama sekali" Changbin menatap sebuah pohon sakura dihalaman belakangnya

Pohon yang Felix suka, pohon dengan sejuta kenangan bagi Changbin maupun Felix, Jeongin menutup bukunya

"Jika memang begitu kau harus melakukan satu hal" Jeongin meletakkan kembali buku tersebut, namun dia dikejutkan oleh kemunculan sosok wizard

"Yak! Hyung!" Jeongin berteriak pelan, memukul lengan Hyunjin kencang, sementara Hyunjin hanya tersenyum tanpa dosa

"Apa dia masih bersedih?" Jeongin mengangguk

"Jadi begini ... dia akan ada tugas selama 3 hari dan aku sudah menemukan cara agar Felix kembali! Jadikan kejutan!!" Jeongin melotot tidak percaya

Lalu tak lama siluet Felix muncul disamping Hyunjin, pemuda dengan freckles itu tersenyum sembari melambai kearah Jeongin

Jeongin menutup mulutnya tak percaya, tanpa sengaja menjatuhkan buku yang tengah dia pegang, membuat atensi Changbin teralihkan

"Jeong kenapa?" Changbin datang, mengambil buku yang jatuh tadi, Jeongin masih diam sembari menutup mulutnya tak percaya

Changbin tak paham dengan Jeongin yang masih bertahan diposisinya, lalu Jeongin mendadak memeluk Changbin, Changbin masih tak paham

"Hyung ...." Jeongin hampir menangis saat memeluk Changbin, namun tidak jadi dan pemuda itu semakin erat memeluk Changbin

"Miracle is real hyung, kau bisa memegang ucapanku" Changbin hanya mengangguk - ngangguk saja

.

Changbin sedang diperjalanan menuju Seoul setelah menetap di Busan selama 3 hari karna masalah pekerjaannya, Changbin balik ke penthouse nya

"Hah ... hari yang melelahkan" Changbin bergumam pelan sebelum akhirnya memutar knop pintu

"Aku pulang" walau tak ada yang menjawab Changbin akan tetap membiasakan diri berbicara demikian

Baru saja Changbin meletakkan tas kerjanya di sofa, sebuah harum makanan kesukaannya menyeruak ke penciumannya

Changbin mengerutkan alisnya heran, berjalan kearah dapur dan menemukan ada lumayan banyak makanan diatas meja makan, Changbin memutar kepalanya ke kenan dan ke kiri, namun tak menemukan siapapun

"Ibu?" Changbin makin dibuat penasaran dengan suara shower dari dalam kamarnya, perlahan Changbin mendekat kearah kamar

"Ibu?" Changbin berucap didepan pintu kamar mandi sembari menguping sedikit

"Apa ibu didalam?" Masih tidak ada jawaban sama sekali, Changbin mencoba mempertajam penciumannya namun yang dia cium hanya bau mint

"Ibu tidak mungkin memiliki bau mint, lalu siapa didalam? Ya masa Jeongin? Bahkan anak itu berbau Citrus" Changbin dibuat bingung dengan penciumannya sendiri

Dia memutar knop kamar mandi, eh ... tidak dikunci ternyata, Changbin memutuskan untuk masuk, kaca pembatas di bath up memburam, artinya ada yang sedang mandi disana

Changbin memencet tombol di tembok, dan menjernihkan kaca pembatas bath up, dan terpampanglah pemuda dengan rambut blonde tengah bermain busa

Changbin melotot tentu saja, dia segera mendoromg pintu kaca pembatas, dan terkejut karna melihat pemuda bersurai blonde

"Hai ... hyung" sapa si blonde dengan senyum manis, Changbin pingsan ditempat, membuat si blonde bingung

.

"Ah, kepala ku" Changbin bangkit perlahan, dia duduk diam sembari menatap sekitar, lalu mengacak - acak rambutnya sendiri

"Ah sial! Otak kenapa kau begini!" Changbin merasa dia berhalusinasi lagi, terlalu merindukan kesayangannya membuat otaknya tak beres

Cekleck

Pintu kamar Changbin dibuka, seseorang dengan surai blonde masuk sembari membawa nampan

Changbin masih terbengong diatas kasur, si blonde menempelkan sebuah plester penurun panas dan kesadaran Changbin balik kembali

Dia memutar kepalanya kesamping dan mereka saling bertatapan, hingga Changbin tanpa sadar menubruk tubuh si blonde erat, membuat si blonde limbung

"Hyung ..."

"Jangan katakan!"

Tuk

"Bajuku basah! Minggir!" Si blonde menyentil kening Changbin, lalu melepas paksa pelukkan Changbin, dia mengambil baju baru dari lemari dan mengantinya

Changbin yang memperhatikan sudah terdiam, begitu mulus tubuh orang itu hingga tanpa sadar Changbin memperhatikan dengan itens orang itu

"Hyung? Hyung okay?" Changbin menggelengkan kepalanya kencang, lalu menatap orang itu lagi

"Felix?" Orang itu tersenyum lagi, lalu mengangguk

"Hehehe ... hai hyung!!" Felix menyapa Changbin dengan nada cerianya, Changbin berdiri lalu segera menubruk tubuh Felix hingga teebanting kekasur

Changbin memeluk Felix erat, Felix mengelus pelan pucuk kepala Changbin, ah mereka sama - sama merindu

"Kau kemana?" Felix hampir tertawa saat melihat wajah Changbin yang tampak seperti anak kecil

Pelupuk matanya tergenang air mata, ah Changbin terlihat mengemaskan sekarang, Celix tertawa lalu menghapus buliran - buliran air mata yang menetes

"Pergi dong! Tapi Felix sudah kembali sekarang~" Changbin menyembunyikan wajahnya diceruk leher Felix

"Jangan pergi" suara Changbin teredam namun masih bisa didengar oleh Felix, Felix mengangguk pelan

"Hyung demam, ayo istirahat"

"Eng ..." Changbin mengeram sembari menggeleng, dia masih terus memeluk Felix, bahkan dia tambah erat memeluk pemuda itu

Felix tersenyum lembut, Changbin ternyata masih membutuhkannya, tidak tau saja Felix bahwa Changbin hampir mengila karna ditinggal Changbin

.

"Ppfffttt lihatlah! Dia seperti kucing yang dijinakan" Han tertawa melihat tingkah kekanakan Changbin, ingatkan dia untuk tidak ikut memata matai Changlix besok, dia jadi gemas sendiri

"Hey tupai! Anak tupaimu ini bagaimana?" Ah Han melupakan anaknya yang rewel dengan Minho, memang tupai satu itu

End
*
*
*
*
*
*
*
--------------------------------------
Ninuninu~ yey~ up again~ wkwk, ga tega juga namatin uri sunshine meninggoy, jadi dia kuhidupkan again, jangan tanya minsung ya, abaikan mereka

Vote or koment yaw^^ i hope you like it^^

Done^^ qubocahtolol

Request ship+gendre >

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Request ship+gendre >

The world³ l Harem Felix (Masa Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang