Life³

250 31 2
                                    

Besok, lusa dan seterusnya Felix mulai diganggu Changbin, entah Changbin yang memberikan hadiah hadiah kecil berupa gelang, anting atau headset, atau sebuah roti dan susu, dan lain lainnya

Hari ini Felix akhirnya membawa Han kerumahnya, sebelumnya Felix sudah memperingatkan Han untuk setelah melihat rumah Felix, Han harus menjauhi Felix

Han begitu kagum dengan rumah Felix, dimana rumah itu berada diantara hutan yang lebat, bahkan dibelakang rumah Felix langsung menuju kedalam hutan

"Maaf rumahku—"

"Apa kamu tinggal disini dari lama?! Woah ini keren sekali!!" Han menatap kagum hutan dengan pohon yang begitu rimbun, mereka berdua duduk disalah satu dahan pohon yang tidak begitu tinggi, Felix menempelkan sebuah papan berukuran sedang agar nyaman diduduki

"Ini keren sekali Fel!! Sungguh!!" Felix tersenyum tipis  menanggapi ucapan Han, ini sangat diluar ekspetasi Felix

"Ah ada mobil jeep! Lihat!! Mereka mau kemana ya?" Felix menatap mobil jeep yang berhenti dibawah mereka, Felix memutuskan turun dan tentu membantu Han turun

Menghampiri mobil jeep yang berhenti cukup jauh dari lokasi awal mereka, begitu kacanya diketuk, seseorang membukanya membuat Han terkejut

"Kak Minho? Kak Changbin? Loh kalian sedang apa?" Minho turun dari mobil mengusak pelan rambut Han

"Changbin penasaran jalan ini tembusnya kemana" Felix tiba tiba tertawa

"Tidak ada jalan didepan sana, didapan hanya ada hutan yang rimbun" Felix menggeleng geleng pelan, Felix berjalan meninggalkan ketiganya, berjalan menuju rumah neneknya lagi

"Nek?" Tapi pas masuk rumah Felix tidak menemukan neneknya, Felix panik segera mencari disekitar rumah, bahkan sampai keladang milik neneknya dia tidak menemukannya

"Paman! Kemana nenek?" Felix bertanya panik pada sang ketua desa

"Nenek sedang kerumah sakit Felix, tenang lah" tapi Felix tidak tenang sama sekali, Felix berjalan menuju rumahnya lagi

Terduduk dihalaman belakang sembari menyembunyikan wajahnya dilipatan kaki, tentu serangan paniknya kambuh lagi, Felix sudah tidak tau kemana Nebulizer nya

Sampai tanpa Felix sadari nafasnya makin tipis, bahkan Felix sudah hampir pingsan, sebelum seseorang memasukkan Nebulizer ke mulut nya, Felix perlahan bisa bernafas

Dia segera duduk, dan yang dia dapati malah Minho, Changbin dan Han yang menggelilinginya dengan keadaan panik, Felix jadi malu sendiri dia segera mengambil Nebulizer ditanggan Changbin dan bergegas masuk kedalam rumahnya

Felix malu karna penyakitnya, didepan sana suara Han bergemuru, juga suara Changbin yang ikut menyemangati, tapi Felix tidak mau mendengarnya

"Felix ini nenek" Felix segera berlari kepintu belakang, membukakannya, Felix memeluk neneknya erat

"Aduh cucu nenek kenapa?" Sang nenek mengelus lembut belakang kepala Felix sayang

"Nenek aku panik, aku kira nenek kenapa napa" sang nenek tertawa pelan sembari masih menggelus bagian belakang rambut Felix

"Nenek cuman kerumah sakit, nenek sehat kok lixie" sang nenek memberi isyarat agar sedikit menjauh, Felix mungkin masih malu

"Mereka teman mu?" Sang nenek berujar sembari menatap ketiga pemuda lainnya, Felix mengangguk dan menggeleng

"Yang berambut coklat terang doang nek" sang nenek mengangguk menyuruh ketiganya untuk masuk, Felix meninggalkan nenek dengan ketiga temannya

"Nak boleh nenek tau nama kalian?" Mereka mengangguk

"Aku Han nek, ini kak Minho dan ini kak Changbin" sang nenek mengangguk paham

"Boleh nenek bertanya?" Han mengangguk

"Felix disekolah tidak memiliki teman?" Han mengangguk setuju

"Felix lebih banyak berdiam diri nek, dia bahkan kadang melewatkan jam makan siang, lebih memilih makan roti saja dia nek" - Han

"Tidak coba ajak kekantin?" Han menggeleng

"Sudah nek tapi hanya diangguki saja sama Felix" baru neneknya ingin bertanya namun Felix datang dengan sebuah minuman

"Silahkan" sang nenek menatap Felix iba, tiba tiba mengelus kepala Felix

"Felix nenek pernah bilang untuk berbaur bukan? Apa kamu sudah coba?" Felix menunduk, menggeleng pelan

"Kamu juga manusia lixie, tidak boleh sendiri ya, coba mulai berbaur dengan siswa/i ya" Felix mengangguk paham, neneknya hanya mengkhawatirkan dirinya yang tidak punya teman

"Nenek akan istirahat, bermainlah" Felix mengangguk lagi, semngantar sang nenek kekamarnya, Felix balik keruang tamu menemui yang lain

"Fel" Felix yang awalnya mau minum jadi menatap Han

"Apa maksud nenek mu?" Felix menggeleng

"Abaikan, nenek memang bahasanya begitu" Felix akhirnya meminum beberapa teguk sirup yang dia buat

"Ah sh ... sudah telat" Felix menyambar tas kecilnya dan berlari keluar, mereja bertiga jadi bingung, karna ga enak akhirnya ketiganya memutuskan untuk pulang saja

Eh tapi diperjalanan mereka bertemu Felix yang tengah menlayani seorang pelangan

"Felix berkerja? Serius?" Han tidak percaya walau dia melihat nya, sementara Changbin meremat kencang setir mobil

Oh pantas Felix tidak mau dengannya dia jadi paham maksud sebenarnya Felix

*
*
*
*
*
*
*

TBC

---------------------------------
HAI!! Ini cerita yang chapnya paling panjang 😭😭 baru first nulis kaya gini uwow asik juga ya ... hehehe enjoy~

Req ship + gendre >

The world³ l Harem Felix (Masa Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang