Awal Kisah

2.5K 257 8
                                    

Bagaimana jika seorang dokter diberi kesempatan untuk menterapi seorang anak remaja biasa yang ternyata justru berbohong pada kedua orang tuanya bahwa ia mengidap suatu gangguan seperti depresi berlebihan agar ia bisa lepas dari pekerjaan dan hal hal yang memusingkan baginya?

Lelaki bersurai merah jambu itu hanya ingin hidup santai, disajikan makanan yang layak, tempat tidur yang layak, dan waktu bermain yang layak untuknya?

Hey. Catat. Ia sudah menginjak umur 22 tahun, apakah masih waras jika ia hanya ingin bermain main selama hidupnya?

Bukannya melakukan pekerjaannya, dokter itu justru harus berhadapan dengan pasien yang teramat sangat suka menggodanya ketika bekerja dan dimanapun?

Ini panti rehabilitasi atau klub malam sih sebenarnya?

"YEONJUN. ASTAGA BERHENTI MENGGODA DR.CHOI." Yeonjun, lelaki bersurai merah jambu yang dimaksud oleh narasi diatas, hanya bisa menampilkan deret giginya yang kecil dan gemas, pipi mengembang dan mata yang berbentuk bulan sabit itu. Ia kemudian mengecup pipi Dokter Choi kemudian berlari meninggalkan Dokter Choi yang hanya bisa menghela nafasnya meladeni kelakuan unik Yeonjun, salah satu pasien yang mengaku bahwa ia mengidap depresi berat.

Siapa sangka ia justru berbohong? dan tiap berada didepan orang tuanya ia akan kembali berakting sampai para suster, penjaga dan seluruh pekerja di sana kewalahan dengan kelakuan Yeonjun.

"ASTAGA CHOI YEONJUN." Suster Park, kepala suster di sana, berteriak kencang hingga memenuhi lorong panti rehabilitasi itu. Seluruh mata membelo melihatnya yang berteriak kemudian setelah Yeonjun berlari meninggalkannya.

Ini panti rehabilitasi, klub malam atau rumah ibu-ibu galak sebenarnya sih??

"Sudahlah Suster, tidak apa, nanti akan kuselesaikan anak itu", Suster Park tersenyum canggung melihat reaksi dari Dokter Choi didepannya saat ini yang tengah sibuk menyuapi salah satu pasien lansianya.

"Soobin, Oh– maaf, maksudku, Dokter Choi, tak bisakah kau lebih keras dengan anak itu?", Soobin, Dokter itu hanya bisa mendengus geli sejenak menundukkan kepalanya menatap lantai masih dengan senyuman manisnya.

"Dia manis, mana bisa aku memarahi anak itu? lagipula, kau jadi sering olah suara karenanya kan?"

Dokter Soobin tertawa kecil, mendesah geli sambil kembali menyuapi pasiennya.

TBC
** Sengaja dibuat singkat, Lanjut? atau engga nih?

Dr. ChoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang