Zara membuka matanya, perlahan ia mengerjap. Ia melihat langit langit, oh rumah sakit Zara pikir ia sudah mati.
Zara merasakan tangan kirinya seperti dipegang oleh seseorang, Zara melihat nya. Krisna ia tertidur disamping kasur nya.Zara mengelus lembut pipi cowok itu, dasar bodoh kenapa malah ikut terjun sih. Zara melihat kearah jam hampir subuh pasti sebentar lagi yang lain bangun. Tiba tiba ia memiliki ide untuk sedikit menjahili yang lain. Zara kembali menutup matanya saat ia sadar Krisna sedikit terusik
Krisna bangun dan menyentuh pipi nya, kayak ada yang ngelus tadi, tapi siapa? Masak iya ni kamar angker. Pikir nya buyar saat dokter masuk untuk memeriksa Zara, ia keluar dan menunggu. Ia mengingat kejadian hari itu....
Flashback~
Krisna ikut menyeburkan diri, ia berenang kearah Zara yang sudah tak sadarkan diri, kemudian membawa kepermukaan.
Setelah nya Krisna dengan cepat membawa Zara ke rumah sakit. Zara sudah ditangani dan Krisna juga sudah mengabari orang tuanya.
Dokter keluar dari kamar rawat Zara membuat Krisna langsung berdiri "Kira kira kapan dok, temen sya bisa sadar?"
Dokter menggeleng "Kondisi nya sudah setabil tapi kami tak dapat memastikan kapan ia bisa sadar" Krisna sedikit kecewa, jujur saja ia rindu dengan senyum ZaraKrisna memasuki ruangan, ia kembali duduk disamping Zara. Ia menyingkirkan sedikit rambut yang menutupi wajah Zara, Krisna kembali memegang tangan kiri Zara dengan erat serta menempelkan nya diwajah Krisna
Pintu kamar terbuka dan menampakkan teman teman yang lain. Kelvin cs pun juga ada, Devan menghampiri Krisna dan menepuk bahunya. Devan tahu sahabatnya ini sedang menangis "gimana? Kapan zara bisa sadar?"
"Katanya belum pasti" balas Krisna dengan suara parau, semua diam, sedih melihat seorang yang biasanya terlihat ceria kini terbaring ditempat tidur "Ck, kenapa pakek segala loncat sih?" Kesal Kelvin sambil menunduk menahan air mata
"Emang kenapa?"
"Kan jadi gak bisa makan makan"
"Oh gampang bisa diatur"
"Gampang pala lo......eh"
"EH!!!" Pekik semua nya dan mendongkrak menatap yang menjawab tadi. Zara.
"Lah ni bocah udah siuman ternyata" -Devan
"Bjirrr kita dikibulin" -Nisa
"Wah parah lo bikin kita berdua mo mewek aja" -Zaki
"Hooh" -Fadil
"Paling parah noh si Krisna udah ancur pertahanan nye" tunjuk Kelvin yang sempat melihat mata merah Krisna
"Ehehehe sor--"
GREPP
Zara tersentak kaget saat Krisna langsung memeluknya dengan erat "Awas lo loncat lagi" ia kemudian membalas pelukan itu "Iyaa maap dan sorry udah bikin kalian khawatir"
Semua menggeleng "Gakpapa""Sebenernya tadi gue udah sadar sebelum subuh"
"Kok lo gak bangunin gua"
"Sengaja hehehe biar sepraise"
"Ehem-! Acara Teletubbies nya udahan atuh, disini masih banyak makhluk makhluk lain lo yaa" celetuk Devan karena sedari tadi Krisna tak melepaskan pelukannya. Saat sadar pun mereka langsung melepas nya
"Asal lo tau ra, di antara kita semua yang paling frustasi pas lo gak sadar ya ini" tunjuk Kelvin pada Krisna "Hooh sampek beberapa hari lalu tu anak udah mirip mayat idup, untung disuruh balik sama bokap lo buat istirahat" tambah Nisa semakin membuat wajah Krisna memerah "OIII aib gosah diumbar umbar elah" kesal Krisna membuat yang lain tertawa
Tawa mereka berubah menjadi keheningan saat Marsya dan Linda membuka pintu "Mama!" Pekik girang Zara saat namanya masuk dan langsung memeluknya "Akhirnya kamu sadar juga"
"Maafin papa, udah bikin kamu sakit hati" Zara diam tak menjawab "Kamu boleh marah sama papa kamu berhak kok" ucap Marsya yang berada disamping kiri Zara. Zara sama sekali tak menggubris nya namun langsung memeluk papa nya, membuat Marsya sedikit terkejut
"Zara gak marah, cuma Zara minta sama papa jangan ulangi lagi"
"Iya papa janji, makasih udah beri papa kesempatan" Marsya membalas pelukan hangat itu
1 bulan kemudian.......
"Zara berangkat ya pa ma!!"
"Bareng siapa!!"
"Biasanya!!!"
"Hati hati!!"
Zara berlari keluar rumah dan mendapati sebuah mobil terparkir disana. Ia mengetuk jendela nya "Udah siap non?" Jawab Krisna dari dalam mobil "Paan sih, udah ayo ntar keburu telat"
"Oke my girlfriend"
Yak Krisna dan Zara berpacaran sekarang, beberapa Minggu setelah Zara keluar rumah sakit Krisna menyatakan perasaan nya dan diterima oleh Zara
Krisna memarkirkan mobilnya diparkiran kampus, bergandengan tangan lalu memasuki kampus bersama sama
"Ohok-! Kek orang mo nyebrang aja lo pada" celetuk Devan yang kebetulan sekampus "Mata ku sensitif pada sesuatu yang uwu uwuu" tambah Kelvin yang berada disamping Devan"Orang syiriiqqq diem aja" balas keduanya
Krisna mendapatkan izin untuk kuliah dan ia memilih kuliah yang sama seperti Zara.
Masa lalu Zara memang buruk, tapi ia akan membuat masa depannya ini menjadi lebih indah. Zara tersenyum saat pikiran itu terlintas
"Kenapa?"
"Gakpapa hehehe"
"Mulai gila kek nya cewek gue"
"Enak aja"
Hahaha begitulah, jadi jangan pernah kalian putus asa, suatu saat nanti pasti ada orang yang akan mengerti perasaan mu
And
Don't forget the people who hurt you, because actually they have made you strong
End....
Oke makasih yang udah baca + vote, ambil positifnya ges buang negatif nya.
Don't forget to follow the Instagram author (Link in author description)
See you.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Forget Me
Teen FictionHidup penuh tekanan serta cacimaki dari orang tua. Membuatnya depresi hingga melukai dirinya sendiri. Tetap bertahan dan tak putus asa walaupun rasanya seperti disayat oleh pisau setiap hari. Hidup berpura pura dihadapan semua orang, mengatakan bahw...