Ini sudah jam setengah tujuh malam, aku pun sudah mandi dan berganti pakaian sejak pulang dari kantor jam setengah enam tadi. Sekarang aku sedang main bersama dua keponakanku di ruang keluarga, karena Haechan sedang menyiapkan makan malam.
Hingga saat ini masih belum ada pesan atau telefon yang masuk ke ponselku.
Apakah pak Jeno tidak jadi mengajakku ke konser itu? Atau dia masih di kantor dan tak sengaja melupakannya?Apa harus aku ingatkan?
Tapi kenapa harus?
Bukannya itu malah lebih kelihatan aku yang super excited?Yah mau tidak mau, aku sebagai wanita harus sedikit menjaga image meskipun aku mulai penasaran juga tentang kabar pria berbahu lebar itu.
Belum lama aku berkutat dengan carut marut mengenai pak Jeno, muncul lah sebuah notifikasi dalam ponselku.
Saya lagi di jalan, sebentar lagi sampai rumah kamu. Kamu jadi ikut?
Kalau tujuannya bertanya, kenapa dia harus sudah di jalan mau kesini?
Haha pria satu ini rupanya ingin ikut-ikutan jaga image sepertiku.Alyana: Iya pak, saya siap-siap dulu. Mau langsung pergi atau gimana?
Jevano: kalau kamu bertanya begini karena mau nawarin saya mampir dulu, itu lebih bagus. Etikanya kan begitu kalau ada lelaki yang mau ngajak anak gadis orang keluar. Masuk dulu ketemu keluarganya buat ngehargai. Soalnya acaranya mulai jam delapanan.
Alyana: Ya.
Dia ini pintar bicara atau bagaimana sih? Kok kesannya seperti gimana gitu. Kenapa sih dia selalu bisa mengubah kalimat pengharapannya jadi berbalik pada orang lain?
Haha, tapi kalau dia bodoh pasti tidak akan lulus S2, kan?
Aku pun segera menggendong Leo menuju ke lingkup pagar mainan yang biasa Haechan gunakan untuk mengurung putera bungsunya itu agar tidak merayap kemana-mana. Niel juga kubiarkan begitu saja, karena dia sedang asik main lego.
Setelah itu aku pergi ke kamar untuk siap-siap.Sebenarnya aku sudah pakai make up, hanya tinggal ganti pakaian saja. Mungkin gaya yang sedikit funky akan lebih cocok ke acara konser pop.
Kuputuskan untuk mengenakan black jacket, didasari dengan kaos putih polos, dan black jeans. Aku juga memilih black boats untuk malam ini.
Rasanya aku jadi kembali seperti ABG kalau berdandan seperti ini.
Tapi mau bagaimana lagi?
Kebanyakan pakaianku adalah dress, gaun pesta sederhana atau pakaian kantor. Pasti rasanya tidak akan nyaman berdesak-desakan dengan paha setengah terekspos. Bukan tidak mungkin pelecehan secara tak langsung akan terjadi nantinya.Semoga saja pak Jeno tidak menganggapku wanita tua yang menolak standar usiaku saat ini.
Karena aku tidak tahu harus pakai pakaian apa lagi selain ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
🔞IRIDESCENT (Jeno-Nana GS)
FanfictionKisah tentang Nana si cewek karir yang sampai usia nyaris kepala tiga masih bingung cari pendamping hidup. Sampai akhirnya dia bertemu dengan Jevano, seorang kepala cabang baru di kantornya. •Rate 18+ •Fanfiction + Ciklit