10. Progress Jungkir Balik

1K 119 7
                                    

Progress yang terlalu cepat dalam sebuah hubungan, bagiku hal itu tidak terlalu tabu apalagi aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Progress yang terlalu cepat dalam sebuah hubungan, bagiku hal itu tidak terlalu tabu apalagi aneh. Dulu aku pernah kenal dengan seorang pria, dan yah baru satu minggu saling kenalan akhirnya kami memutuskan untuk pacaran.
Tapi itu dulu, ketika aku masih bodoh dan sering kena jurus rayuan gombal lelaki.

Bukan berarti aku meremehkan diriku yang dulu, namun hal itu memang sungguh memalukan jika diingat sekarang. Dan tak sangka kalau sekarang aku akan mengalaminya lagi.

Bukan rayuan-rayuan seperti pada umumnya, ini semacam trik yang entah bagaimana menjelaskannya, yang jelas apapun yang dilakukannya padaku itu membuatku selalu berujung kepikiran tentang dirinya.

Agaknya ini menggelikan, tapi itulah yang terjadi. Segala hal yang selama lebih dari 2 tahun ini aku tepis, nyatanya sekarang terjadi padaku lagi.

Walau langkahnya tidak terlalu signifikan, tapi aku bisa melihat kilat maksud tertentu di mata Jevano Pramudya setiap kali pria itu menatapku.
Namun semua itu tidak bisa aku anggap sebagai jaminan kalau dia akan selalu memfokuskan dirinya padaku.

Contohnya saja masalah semalam, pria itu mengabaikan pesan chat yang aku kirim. Tidak bertele-tele seperti menanyakan hal-hal basi yang biasanya ditanyakan kebanyakan orang-orang yang sedang pendekatan, aku hanya bertanya, kenapa presentasiku kemarin seperti diacuhkan olehnya berserta jajarannya.

Presentasi itu berupa rancangan proyek baru yang timku kerjakan selama nyaris satu minggu ini. Mulai dari desain, proses realisasi, hingga persentasi risk yang akan terjadi jika proyek itu memang jadi dijalankan.

Bagiku menyelesaikan rancangan proyek kurang dari satu minggu itu adalah pencapaian terbaik dari sekian banyak masa kerjaku selama ini. Tapi kenapa ide itu malah justru tak mendapat respon sesuai ekspektasi tim kami? Itulah yang aku tanyakan.

Tapi Jeno malah tak menjawab pesanku, hanya dibaca, dan sekarang aku begitu sulit meminta waktu untuk menemuinya. Pria itu menolak bertemu dengan alasan akan rapat bersama orang-orang pusat yang datang jam 10 nanti. Dan memang untuk hal itu dia tidak berbohong, akan tetapi apakah tidak bisa 5 menit saja ia sempatkan untuk bicara denganku? Minimal dia mengirimku pesan untuk bertemu setelah pulang kantor nanti untuk membicarakan soal pesanku semalam.

Selama kurang lebih satu bulan setengah kami sudah saling mengenal, bahkan di beberapa kali kesempatan kami kerap menghabiskan waktu bersama kalau sedang libur. Entah itu nonton film di bioskop, atau pergi ke bar untuk berkumpul bersama beberapa temannya.

Jangan terlalu berpikir jauh, kami belum memutuskan untuk pacaran, kami pure hanya berkawan, meski orang-orang terdekat kami tidak begitu percaya dengan penjelasan semacam itu. Mereka mengira kalau kami berpacaran dan malu untuk mengakuinya. Termasuk Lucas. Pria itu masuk ke dalam orang-orang yang selalu penasaran dengan bagaimana perkembangan hubunganku dengan Jeno.

"Woy! Kok bengong aja sih?" Baru saja aku membahasnya dalam benak, manusia setengah iblis itu sudah muncul di hadapanku. Dengan gaya sok asiknya itu dia merangkul bahuku.

🔞IRIDESCENT (Jeno-Nana GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang