11. Atensi

915 115 9
                                    

"Halo?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo?"

Kamu sudah sampai rumah?

"Belum, masih di parkiran, ada apa ya pak?"

Tunggu di sana, aku ke sana sekarang.

Dan setelah itu telefon pun berakhir.

Haha, apa dia sedang berusaha menciptakan drama baru lagi? Haruskah aku pergi saja agar drama ini semakin mengasyikan?

Aku ingin melihatnya bersusah payah mencariku setelah semalaman dia mengabaikanku, ditambah sikapnya yang sok cuek padaku dan berlagak intoleran soal kinerjaku.

Sialan. Kenapa sekarang aku yang jadi ngaco? Sepertinya pikiran realistisku sudah lenyap akibat ulah pria berkulit pucat itu. Sekarang aku mulai memikirkan hal-hal yang tidak sesuai dengan gayaku selama ini.

Tidak tidak, aku tidak boleh bersikap kekanak-kanakan. Lebih baik membiarkannya menemuiku dulu dan melihat apa yang akan dia lakukan. Akan lebih baik kalau dia menemuiku hanya untuk persoalan pekerjaan, karena tadi siang setelah aku pulang dari kafe, dia sempat meminta berkas fotokopi dari data perencanaan dua bulan kemarin lewat telefon singkatnya ke bilik kerjaku. Dan pekerjaan itu belum sempat aku selesaikan karena kondisiku yang kurang sehat.

Aku sudah memutuskan akan sedikit menjaga jarak darinya untuk sementara ini.
Bukan karena aku ingin mundur dan menjauhinya layaknya wanita yang memutuskan untuk menjauhi seorang pria yang sedang dekat dengannya, tapi ini lebih ke mengamati dari jarak tertentu tentang karakter pria itu yang sebenarnya.
Aku tidak ingin melangkah lebih jauh sendirian, apalagi kalau sampai pada akhirnya aku akan benar-benar kecewa.

Suara kaca mobil diketuk berhasil membuatku terjengat. Seharusnya tadi aku buka saja kaca jendela mobil, daripada harus terkejut begini. Tambah mual perutku.

Aku pun membuka kaca jendela mobilku.

"Boleh aku masuk?"

Yah, inilah yang akan siapapun katakan, tidak mungkin dia akan bicara di luar sedangkan kondisi parkiran juga dalam keadaan masih gelap.

Aku pun membukakan pintu untuknya, tapi anehnya kenapa dia tidak masuk?

Lekas aku menatapnya bertanya.
"Kamu pindah ke sebelah sini, biar aku yang nyetir. Aku anter kamu pulang."

Waw...ada apa dengan pria ini? Kenapa dia mendadak jadi peduli padaku? Apa dia ketularan virus cowok-cowok drama korea? Atau cowok-cowok sok gentleman sejenis Lucas, mungkin?

🔞IRIDESCENT (Jeno-Nana GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang