7. Stigma

1K 140 7
                                    

A/N. Sebelumnya aku mau ngucapin makasih banyak untuk reader yang mau mampir dan kasih suport ke cerita ini. ;) ❤
Dan makasih juga untuk salah seorang temanku yang selalu kasih ide menarik di setiap bab cerita ini. Ide kamu bakal aku salurkan walaupun kamu sudah ga mau nulis lagi ❤

 Ide kamu bakal aku salurkan walaupun kamu sudah ga mau nulis lagi ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°•°•°•

Stigma

||

ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya.


♢♢♢

Sudah pukul 11.45 AM yang berarti sebentar lagi jam istirahat kantor tiba. Sementara aku masih sibuk dengan pekerjaanku yang menumpuk.

Merekapitulasi hasil rancangan flyer yang masuk itu sama saja dengan menggunakan seperempatnya energi yang kumiliki dalam sehari, terutama di bagian rancangannya Chennie.

Entah wanita itu membuat flyer macam apa, sampai harus banyak warna yang digunakannya sehingga membuat visual jadi kelihatan kacau. Dia mungkin berpikir kalau penggunaan warna yang ramai dan acak akan membuat flyer tampak mengagumkan, tapi nyatanya dia salah kaprah.

Dia tahu perusahaan kami bukan produksi mie instan atau produk makanan lainnya yang harus didesain hingga semeriah ini.
Karena kami juga bukan menangani bagian konstruksi bangunan eksterior. Land kami hanya bertugas membuat desain interior dalam ruangan yang ada di dalam sebuah bangunan.

Maka tak memerlukan detil keseluruhan tata letak bangunan layaknya denah sebuah perumahan, atau desain dengan huruf warna warni seperti buletin sekolah remaja.

Mungkin salahku juga malah ikut menugaskannya membuat flyer, padahal itu bukan bagian dari tugasnya, ini karena staf bagian perancang flyer sedang cuti melahirkan, terpaksa aku membuka kesempatan untuk staf lain yang ingin ikut berpartisipasi.

Semestinya kuserahkan saja pada Lisa atau mungkin Joy yang sudah ketahuan anak lulusan DKV. Tak perlu repot-repot menyeleksi seperti ini lagi.

Akhirnya kuputuskan untuk menelefon Lisa. Mungkin dia masih bisa membantuku mengatasi masalah ini. Jujur aku sudah pusing dan kelaparan sekarang.

"Lis, bisa ke ruanganku sebentar nggak?"

Kayaknya nggak bisa sekarang kak, aku lagi bantu-bantu pak Jeff entri data, emang ada apa?

Ah iya aku lupa. Lisa kan sudah dua hari ditugaskan mengentri data custumer/ klien yang baru masuk tahun ini. Karena jumlahnya melejit, makanya Jeff meminta satu staf untuk membantunya.

"Mm...sebenernya aku mau minta bantuan bikinin flyer, semestinya aku bisa bikin sendiri, tapi pekerjaanku soal rancangan awal tahun udah deadline, Lis."

🔞IRIDESCENT (Jeno-Nana GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang