5. SEBUAH KEJUTAN

150 12 0
                                    

Dan kamu membuatku nggak ngerti dengan semua yang terjadi. Bagaikan misteri yang terus-menerus membuatku susah pecahkan seorang diri.

-Samudra Aurelino Bagaskara-



👟LANGIT👟



Kenzo speecless saat melihat cewek yang katanya vokalis dari band Rey dan kawan-kawan adalah Lentera. Cewek tomboy yang terkenal cuek, galak dan nggak takut sama siapapun. Cewek yang hanya memiliki banyak teman cowok. Cewek yang selalu bersama sahabatnya dari masih dalam kandungan. Cewek yang selalu mendapat hukuman dari Bu Ratna karena kebiasaannya yang selalu tidur di kelas.

"Gue nggak mimpi kan, Lang?" suara Kenzo mengalihkan atensi Langit dari depan. Ia menoleh manatap sahabatnya dengan alis yang terangkat. "Jadi kejutan yang Rey maksud ini? Munculin vokalis band mereka yang sama sekali nggak pengen tampil di depan umum?" tanyanya masih menatap Lentera yang kini di susul oleh Rey dan yang lain.

"Kamu nggak mimpi," balas Langit singkat walaupun sama kagetnya ia masih bisa menetralkan raut wajahnya.

"Daebak! ini bener-bener kejutan! bukan cuma buat gue, tapi buat seluruh anak-anak!" Kenzo sampai menggeleng-gelengkan kepalanya takjub.

Ia juga tahu jika memang selama ini Lentera selalu hampir tak terlihat di sekolah, bukan karena malas ke sekolah. Melainkan cewek itu biasanya selalu mengerjakan hukuman dari Bu Ratna karena kedapatan tertidur di jam pelajaran. Jadi tak heran nama cewek itu hampir setiap hari memenuhi buku hitam guru BK yang terkenal galak itu.

"Gue beri aplaus buat Rey! gila tu orang bener-bener ya? nggak nyangka gue!" lanjut Kenzo masih tidak percaya jika di Lentera vokalis misterius tersebut.

Langit hanya diam. Tidak membalas ucapan sahabatnya yang terus menerus menggelengkan kepalanya. Ia juga kaget, sangat kaget malah. Bukannya ia meremehkan Lentera, tetapi cewek itu memang sangat jarang berada di luar kelas. Belum lagi sifatnya yang cuek dengan lingkungan sekitar dan di kelilingi cowok IPS yang terkenal nakal membuatnya di takuti oleh cewek-cewek di sekolah, kecuali geng Nadia.

"Eh tapi kok dia lari ya?" bingung Langit sangat tadi begitu topi yang di kenakan cewek itu tertiup angin hingga terjatuh dan membuat wajahnya terlihat, ia jadi mematung dan langsung berlari meninggalkan lapangan.

"Udah mau pulang, kita harus bubarin peserta MOS dulu," usai mengatakan itu Langit meninggalkan Kenzo yang masih sibuk mengomentari penampilan Lentera yang sangat bagus.

"Eh tungguin gue, Lang!" Kenzo berseru sembari berlari kecil mengusul temannya yang kaku itu.


👟LANGIT👟


"Waahhh tadi itu beneran Lentera? si cewek galak itu?" Noval masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat barusan.

Rafa mengangguk setuju. "Lo bener! gila! tu anak bener-bener ya? lo tadi liat kan auranya beda banget!" pujinya seraya bertepuk tangan. "Gue berasa liat penyanyi papan atas tau nggak?"

"Ho'oh! gue juga berpikiran kek gitu! asli sih keren banget! iya nggak, Sam?" Noval menyikut Samudra yang sejak tadi hanya diam di tempatnya.

Samudra tidak bersuara. Cowok yang biasanya suka sekali menjahili Lentera hanya bisa terpaku di tempatnya.

"Sam! woi Samudra! lo kenapa sih?!" teriak Noval tepat di depan telinga Samudra.

Tersentak kaget, Samudra menatap tajam Noval, sebelum akhirnya ia berjalan meninggalkan temannya.

"Lah kok malah pergi sih? Sam! Samudra woi!" seru Noval terus memangggil sahabatnya yang sama sekali tidak menggubrisnya. Ia tetap berjalan lurus dengan kedua tangan yang dimasukkan ke saku celana abu-abunya.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang