Waktunya kita refreshing nih otak! Kan jarang-jarang bisa belajar sambil liburan gini.
-Chiko Febryan dan Cello Fabryan-
👟LANGIT👟
"Kamu belum tidur, Lang?" Langit yang baru saja membuka pintu kamar orangtuanya tersentak kaget. Ia kira mamanya sudah tidur mengingat sudah semakin larut.
Dengan canggung, cowok dengan mata teduh itu menggaruk kepalanya yang tak gatal sembari berjalan mendekati mamanya yang masih terjaga di atas ranjang. Ia menjatuhkan bokongnya di pinggir ranjang memperbaiki selimut hingga menutupi dada sang mama.
"Papa belum pulang?" Bukannya menjawab, Langit balik bertanya. Ia menyapukan sekitar kamar orangtuanya yang kini hanya di terangi lampu tidur sehingga membuat kamar menjadi remang-remang.
Liliana mengulas senyum. "Papa kamu baru aja berangkat ke Manado sore tadi. Ada proyek di sana."
"Kok nggak bilang? Terus yang jagain Mama selama aku camping siapa?" Tanyanya kaget.
"Kamu kan pergi tadi. Lagian besok udah pulang kok. Kamu tenang aja, ada Bulan dan Bibi yang jagain." Tutur Liliana tenang sambil mengusap kepala anak sulungnya.
"Tapi, Langit nggak tenang biarin Mama sendirian apalagi nggak ada Papa."
"Mama kangen banget baru denger kamu ngomel lagi," kekehnya membuat sang putra diam. "Kamu besok berangkat jam berapa?"
Menghela napas Langit memejamkan matanya saat tangan mama terus mengusap kepalanya. "Kenzo jemput setengah 6. Terus dari sekolah berangkat jam 6 atau nggak setengah 7." Balas Langit.
"Nanti Mama minta Pak Nurdin ambil motor kamu di bengkel." Ucap Mama menyebutkan nama supir pribadi keluarga mereka.
Langit mengangguk.
"Kamu jaga diri selama di sana. Kamu udah packing kan?"
"Hm. Baru aja Langit selesai ngecek ulang apa ada barang yang ketinggalan apa nggak."
"Ya udah, kamu tidur gih. Harus bangun cepet kan?" Ujar Liliana membuat cowok itu membuka mata menatap sang mama tak rela. "Ini udah larut, Kak." Jelasnya membuat Langit menghela napas.
Rasanya sangat berat harus meninggalkan mama sendirian selama beberapa hari depan. Walaupun ada Bulan, bibi, supir dan satpam tetapi tetap saja hatinya tak rela. Ia sangat menyayangi sang mama hingga ia selalu menomor satukan kedua perempuan itu, sang mama dan adiknya.
Langit mengangguk sambil mengecup pipi mamanya lalu pamit. "Good night, Ma.""Night, Kak." Liliana tersenyum memperhatikan putranya yang sudah menghilang di telan pintu.
👟LANGIT👟
Pukul 06.15 Wita SMA Nusa Bangsa mulai ramai oleh gerombolan siswa-siswi kelas 12 dengan tas berbagai berwarna-warni. 6 bus berkapasitas 50 orang sudah berjejer rapi di parkiran. Beberapa orang tua turut mengantar anak mereka.
Bus akan berangkat pukul 06.50 Wita yang berarti kurang dari satu jam lagi mereka akan menuju tempat camping.
Para guru-guru yang merupakan wali kelas turut ikut serta sebagai pendamping mereka. Ada 12 kelas diantaranya 5 kelas IPA, 4 kelas IPS dan 3 kelas BAHASA. Setiap kelas terdiri dari 24 siswa yang jika total ada 288 orang siswa dan 12 orang guru. Jadi sebanyak 300 orang akan berangkat melaksakan camping wajib tiap tahun untuk keakraban sebelum lulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
Teen FictionNamanya Elang Langit Perkasa. Seseorang yang mampu membuat cewek tomboy seperti Lentera Cordelia Semenanjung menunggu hingga bertahun-tahun lamanya. Dia bukan hanya laki-laki yang mampu mencuri hatinya, pun laki-laki yang berhasil membuatnya sadar a...