"Mah, sebentar lagi aku ulang tahun, Mama mau ngado ga?" Kyungsoo sedang bersantai di ruang tengah bersama orang tuanya.
"Eh iya, Mama hampir lupa. Kamu mau kado apa memangnya, Mama sama Papa pasti kabulin permintaan kamu," jawab Hyekyo sambil menyuapi cemilan ke mulut Kyungsoo.
"Pengen ke pantai, tapi sekarang. Mumpung libur nih, yuk Mah, pengen banget." Hyekyo sedang menimbang-nimbang permintaan anaknya itu. Hadeh, cukup merepotkan, masa pergi secara mendadak begini? Tapi ia tak ingin membuat sang anak kecewa, permintaan tersebut lantas disetujui.
Mereka sekarang tengah bersiap-siap, membawa barang yang diperlukan, dan lain sebagainya. Senyum Kyungsoo hari ini benar-benar terlihat sangat cantik, memang kedua orang tuanya itu sangat pengertian. Iya lah, Kyungsoo itu anak satu-satunya, apapun yang dia mau, akan dikabulkan.
Sekarang mereka sedang dalam perjalanan ke laut. Dia sangat senang lantaran permintaannya terkabul.
"Jangan pernah tinggalin aku, ya," ucap Kyungsoo, dia segera mengangkat jari kekingkingnya.
"Mama sama Papa janji, gaakan ninggalin kamu." Hyekyo mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Kyungsoo.
"Papa, gamau janji sama aku?"
"Papa lagi nyetir, nanti aja janjinya kalo udah nyampe."
"Hais sekarang aja Pah, cuma sebentar kok." Jongki terkekeh pelan lalu dia menengok ke belakang untuk sekedar mengaitkan jarinya dengan Kyungsoo hingga ....
Brakkk.... Kecelakaan terjadi begitu saja, hantaman mobil dari depan membuat mobil Kyungsoo mundur dan akhirnya terguling beberapa kali.
***
"Eurgh." Kyungsoo tersadar, setelah mengumpulkan nyawanya, dia langsung terduduk dan menanyai kondisi orang tuanya.
"Di..dimana orang tua saya? Saya ingin melihat mereka." Kyungsoo yang baru terbangun itu menarik kerah jas dokter dihadapannya.
"Maaf dek, mereka sudah meninggal karena kecelakaan itu, sekarang mereka ada di ruang jenazah." Bagai disambar petir, Kyungsoo terkejut bukan main, buru-buru dia melepas infusnya dan berlari sambil menangis menuju ruang jenazah.
Dia membuka perlahan kain yang menutupi orang tuanya itu.
"Mama ... bangun." Ia menatap dengan nanar kearah tubuh yang sudah tak bernyawa itu. Beralih pada jasad sang ayah.
"Pah, tadi Papa udah janji sama aku gabakal ninggalin aku, ayo Pah bangun, Pah, tolong bang-gun...." Kyungsoo mengguncang hebat tubuh ayahnya yang sudah dingin.
"Mah.. b-bangun..ak-aku.. hiks mih.. bangun.. nggak mih..ja-jangn tingg..galin aku.. ga boleh mih hhaahh!"
"NGGA!"
Deg...
Kyungsoo berteriak dan bangun dari mimpinya. Jongki dan Hyekyo yang mendengar teriakan anaknya itu langsung masuk ke kamar Kyungsoo."Kenapa sayang, kamu mimpi buruk?"
Hyekyo mengusap wajah anaknya yang terlihat gelisah dari bangunnya itu. Kyungsoo masih mematung, pandangannya masih kosong, Jongki menyadarkan anaknya itu."Kyungsoo sadar, kamu kenapa??" Jongki menepuk pundak Kyungsoo hingga menyadarkan namja itu.
"Aish, cuma mimpi ternyata," ucapnya. Beberapa detik kemudian dia memeluk Hyekyo, bergantian dengan Jongki.
"Aku mimpi kalian ninggalin aku," ucapnya masih memeluk Hyekyo. Hyekyo tersenyum, "gapapa sayang, itu cuma mimpi, kami ga akan pernah ninggalin kamu."
"Yaudah, sekarang tidur lagi. Ini masih tengah malam." Kyungsoo mengangguk dan tertidur kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
INHALER ✅
AcakTentang Do Kyungsoo yang hari-harinya dipenuhi sesak nafas. [Start : 27 Maret 2021] [End : 27 Mei 2021]