Menepati Janji

57 18 99
                                    

Kalau ada typo, tag yang cantik!

Jangan lupa vote, comen, share sebelum membaca!

Happy Reading 🖤

"Jadi sunyi, nggak ada bucin." ucap Rasya pria itu sedang berada di kantin bersama Darul dan juga Nata.

Ketiga orang itu, baru saja menikmati semangkok mie yang sangat terkenal di Kencana. Mie siapa lagi, kalau bukan mienya Bang Udin yang begitu viral seantero Kencana.

"Rul, kira-kira, bucin lagi ngapain ya, di Amrik?"

Darul yang sedang sibuk scrolling Instagram, sejenak beralih pandang ke arah Rasya.

"Tidurlah, bego, sekarang di sana udah malam." jawab Darul.

"Nggak mungkin sih bucin tidur, gue tebak, bucin lagi VC -an... sama sih robot!" elak Rasya terkekeh.

Terbesit di pikiran Rasya untuk mengangguk kedua sejoli itu yang tengah sibuk memadu kasih melalui telpon.

Bibir Rasya terangkat membentuk senyuman jahat.

"Gue, mau gangguin keuwuwuwuan mereka."

Rasya meraih handphone-nya yang berada di meja mencari kontak Tasya lalu menelponnya.

Seketika, panggilannya terhubung.

"Berdering, cuy."

"Sayangnya, nggak berada di panggilan lain."

"I-itu artinya... robot dan bucin nggak telponan, hahaha."

Rasya tertawa terbahak-bahak lalu kemudian memutuskan panggilannya dan menyimpan handphone-nya di atas meja.

Darul menatap Rasya sambil mendengus.

"Udah gue bilangin, sih bucin... udah bobo."

Darul menyeruput minumannya lalu kembali berucap.

"T-tapi, ee- ngomong-ngomong, Randy ke mana?"

Semenjak kepergian Tasya, kemarin. Darul tak pernah bertemu lagi dengan Randy.

"Dari kemarin, tuh anak nggak pernah muncul." lanjutnya.

"Ini juga, gue chat di WhatsApp.. nggak aktif.. masih ceklis satu sampai sekarang." sambung Darul.

Rasya terkekeh, menepuk bahu Darul pelan.

"Nggak usah khawatir!"

"Menurut, penerawangan indera ke-delapan gue... Randy itu, belum siap Ldr-annn.... Makanya, sahabat lo itu, sekarang lagi meratapi nasib." jelas Rasya.

Darul menggaruk kepalanya tak gatal. Bingung, dengan ucapan Rasya.

"Lo, tau sendiri, kalau sekarang.. sahabat lo, udah ikutan bucin." sambung Rasya.

"Hah?"

Rasya mendengus malas, selalu saja Darul tak paham maksud perkataannya.

"Gue kasih tau! Biar otak lo jadi paham!"

"Sekarang itu, sahabat lo, lagi pake cara marketing atau pemasaran."

"Lo, tau kan, apa itu?"

"Jangan bilang, lo nggak tau!"

Darul dengan polos menggelengkan kepalanya membuat Rasya memutar mata malas.

"Yaudah, cari di google!"

"Anjirt." umpat Darul.

"Randy itu, memang sengaja nggak aktif.. biar sih bucin nyariin!" jelas Rasya.

Happy To Love You (Segera terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang