Pengen curhat sedikit sebenarnya gue selalu pengen update kalau boleh tiap hari tapi bagaimana kalau kalian nggak pernah comen hal itu yang membuat gue jadi merasa insecure kadang gue bertanya-tanya ini sebenarnya pembaca suka nggak sih sama cerita gue? Bagus nggak sih ceritanya? Fellnya dapat gak sih? Kok nggak ada comen atau cerita ini sebenarnya B aja ya? Walaupun emang B aja tapi coba dong kalian ngehargain karya orang dengan beri comen kalian nggak ada susahnya kok itu gratis malah dapat pahala😭 Atau coba kalian bayangin deh jika kalian ada di posisi gue yang karyanya cuma di READ no feedback or voteback udah capek-capek nulis tapi ga dapat apresiasi kan buat orang malas nggak ada motivasi 😢😔 Tapi apa kalian semua😌cuma READ doang walaupun vote tapi asal kalian tau itu semua nggak ada rasanya bagaikan sayur tanpa garam rasanya itu hambar seperti itu yang gue rasain asal kalian tau gue itu sangat butuh feedback dari kalian semua mau liat mana yang kurang cuma itu doang yang gue minta 🙃
Sorry kalau panjang tapi gue mau ngeluarin semua isi hati gue. Gue nggak berharap kalian bakalan lakuin itu
Karena hukum alam berkata semakin besar berharapnya semakin besar pula potensi kecewanya jadi gue B aja ya cuma kalau emang kalian masih memanusiakan manusia kalian nggak akan jadi slider lagi😊Kalau ada typo beri tahu soalnya aku sedikit perfeksionis wkwkkw!!!!
Happy Reading 🖤
"Kak Satria?"
Tasya menatap tak percaya, Satria pria itu berjalan menghampiri Tasya ia merasa gugup dengan kedatangan Satria gadis itu meremas kedua tangannya.
"Ngapain di sini?" tanya pria itu memandang Tasya yang tak berani menatap ke arahnya.
"It-itu Tasya ca-cari angin." ucap Tasya terbata ia merasa Satria memberinya tatapan mengintimidasi.
"Lo habis nangis Sya?" tanya Satria ia memandang setiap inci muka gadis itu terlihat matanya sedikit bengkak.
Tasya dengan cepat menggeleng.
"Nggak Kak." jawab Tasya semakin gugup.
"Bohong."
Satria tiba-tiba duduk di sampingnya ia menggenggam tangan Tasya yang begitu dingin akibat kegugupannya, Tasya menundukan kepalanya tak berani menatap ke arah Satria.
"Tatap gue!" pinta Satria lembut namun Tasya semakin tak berani menatap Satria membuat pria itu mendesah pelan dengan lembut ia mengangkat wajah Tasya.
Satria melihat kedua mata gadis itu mengeluarkan air mata entah mengapa hatinya sakit melihat gadis itu menangis. Ia menghapus air mata Tasya dengan lembut.
"Jangan nangis!" pintah Satria lembut.
Bukannya berhenti menangis gadis itu semakin mengeluarkan air matanya karena perlakuan pria di depannya ini begitu lembut ia mengigit bibir bawahnya agar tangisannya tak pecah.
Satria memang pria berhati lembut ia tak suka jika ada wanita yang menangis apalagi ia tak akan pernah membuat wanita menangis kecuali tangisan bahagia.
Ah babang ketua osis sweet banget sih siapapun yang diperlakukan seperti itu oleh Satria akan merasa dirinya di spesialkan betapa beruntungnya gadis yang akan menjadi pasangannya kelak.
"Siapa yang buat lo nangis?" tanya Satria.
Tasya menggelengkan kepalanya ia tak ingin mengatakan siapa yang membuat dirinya seperti ini, apalagi Tasya sudah berjanji untuk tidak menangis kepada pria itu.
"Katakan siapa pelakunya!" bentak Satria suaranya naik satu oktaf terlihat di muka tampannya pria itu benar-benar sangat marah. Kalau Satria tau siapa pelakunya ia tak akan segan-segan memberi pelajaran kepada orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy To Love You (Segera terbit)
Genç KurguHalo guys, Jika kalian nemu cerita ini selamat. kalian gak salah server apalagi buat para kaum jomblo-jomblo, langsung klik 'lanjutkan'!!! Sedikit deskripsi... Jadi cerita ini bukan kisah themostwanted, yang jatuh cinta. Bukan juga cerita anak geng...